- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jenazah Penyerang Mapolda Sumut Dikuburkan Selubang dengan Kerabatnya
TS
putri.klorofi
Jenazah Penyerang Mapolda Sumut Dikuburkan Selubang dengan Kerabatnya
MEDAN, KOMPAS.com - Polda Sumatera Utara menyerahan jenazah pelaku penyerangan Mapolda Sumut, Ardial Ramadhana Bin Zulkarnaen kepada keluarganya di rumah Jalan Makmur Gang Dahlia Nomor 33 Tembung, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut telah memandikan dan mengkafani mayat, kemudian mensalatkannya dengan imam AKP Kholis.
Pihak keluarga meminta jenazah pelaku agar dikuburkan di Perkuburan Islam Jalan Kemiri I Lingkungan I, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota.
Pemakaman dihadiri sekitar 15 orang di antaranya orangtua almarhum, orangtua tirinya, dan sanak saudara.
"Bertindak sebagai bilaladalah ustaz Yusnan Nasution. Seluruh rangkaianfardhu kifayah sudah dilaksanakan, pihak keluarga almarhum juga sudah kembali ke rumahnya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Ginting, Kamis (28/6/2017).
Jenazah pelaku dikuburkan satu lubang dengan kuburan kakeknya Amsyarif yang meninggal dunia pada 1972, neneknya H Rukiah Ali Binti Malik yang tutup usia pada 2008, dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am yang dikubur pada 1992 lalu.
Warga Jalan Makmur Pasar 7 Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, sempat menolak jenazah pelaku yang mereka anggap teroris dan bergabung dengan ISIS.
Mereka berkumpul di dekat rumah orangtua pelaku, setelah mendapat informasi bahwa mayat pelaku akan diserahkan Polda Sumut ke pihak keluarga sambil membawa kain putih yang berisi tulisan penolakan terhadap kedatangan jenazah.
"Kami menolak jenazah dibawa ke kampung ini, tidak terima ada teroris ISIS di sini," ujar Pujiono, salah seorang warga.
Pangihutan Nainggolan (66), warga sekitar, juga menolak jenazah pelaku. Menurutnya, perbuatan meneror tidak dapat diterima umat muslim.
Dirinya tidak mau Desa Sambirejo nantinya disebut masyarakat luas sebagai sarang teroris.
"Desa ini penghuninya umat muslim yang pedomannya Islam rahmatan lilalamin. Saya selaku Bilal di desa ini, tidak akan mensalatkan jenazah teroris. Apapun ceritanya, jenazah itu harus dibawa pergi dari kampung ini," tegasnya.
Dibawa ke JakartaTiga dari empat tersangka kasus penyerangan pos jaga Mapolda Sumut dibawa ke Jakarta oleh Densus 88.
Satu orang tidak dibawa karena meninggal dunia dan sudah diserahkan kepada keluarganya.
Ketiga tersangka adalah Syawaluddin Pakpahan, Hendry Pratama alias Boboy, dan Firmansyah Putra Yudi.
"Para tersangka dibawa ke Jakarta dengan pesawat udara melalui Bandara Kualanamu Medan beserta seluruh barang bukti. Kita juga memulangkan saksi-saksi yang berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terlibat dalam kasus penyerangan polisi," kata Rina.
Sebelumnya diberitakan, pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara diserang dua orang yang diduga pelaku terorisme, Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 03.00 WIB. Satu polisi tewas.
Dua orang penyerang berhasil dilumpuhkan. Satu orang penyerang tewas, satu lainnya kritis.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut telah memandikan dan mengkafani mayat, kemudian mensalatkannya dengan imam AKP Kholis.
Pihak keluarga meminta jenazah pelaku agar dikuburkan di Perkuburan Islam Jalan Kemiri I Lingkungan I, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota.
Pemakaman dihadiri sekitar 15 orang di antaranya orangtua almarhum, orangtua tirinya, dan sanak saudara.
"Bertindak sebagai bilaladalah ustaz Yusnan Nasution. Seluruh rangkaianfardhu kifayah sudah dilaksanakan, pihak keluarga almarhum juga sudah kembali ke rumahnya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Ginting, Kamis (28/6/2017).
Jenazah pelaku dikuburkan satu lubang dengan kuburan kakeknya Amsyarif yang meninggal dunia pada 1972, neneknya H Rukiah Ali Binti Malik yang tutup usia pada 2008, dan pamannya Teguh Hek Syahputra Bin Syaiful Am yang dikubur pada 1992 lalu.
Warga Jalan Makmur Pasar 7 Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, sempat menolak jenazah pelaku yang mereka anggap teroris dan bergabung dengan ISIS.
Mereka berkumpul di dekat rumah orangtua pelaku, setelah mendapat informasi bahwa mayat pelaku akan diserahkan Polda Sumut ke pihak keluarga sambil membawa kain putih yang berisi tulisan penolakan terhadap kedatangan jenazah.
"Kami menolak jenazah dibawa ke kampung ini, tidak terima ada teroris ISIS di sini," ujar Pujiono, salah seorang warga.
Pangihutan Nainggolan (66), warga sekitar, juga menolak jenazah pelaku. Menurutnya, perbuatan meneror tidak dapat diterima umat muslim.
Dirinya tidak mau Desa Sambirejo nantinya disebut masyarakat luas sebagai sarang teroris.
"Desa ini penghuninya umat muslim yang pedomannya Islam rahmatan lilalamin. Saya selaku Bilal di desa ini, tidak akan mensalatkan jenazah teroris. Apapun ceritanya, jenazah itu harus dibawa pergi dari kampung ini," tegasnya.
Dibawa ke JakartaTiga dari empat tersangka kasus penyerangan pos jaga Mapolda Sumut dibawa ke Jakarta oleh Densus 88.
Satu orang tidak dibawa karena meninggal dunia dan sudah diserahkan kepada keluarganya.
Ketiga tersangka adalah Syawaluddin Pakpahan, Hendry Pratama alias Boboy, dan Firmansyah Putra Yudi.
"Para tersangka dibawa ke Jakarta dengan pesawat udara melalui Bandara Kualanamu Medan beserta seluruh barang bukti. Kita juga memulangkan saksi-saksi yang berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terlibat dalam kasus penyerangan polisi," kata Rina.
Sebelumnya diberitakan, pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara diserang dua orang yang diduga pelaku terorisme, Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 03.00 WIB. Satu polisi tewas.
Dua orang penyerang berhasil dilumpuhkan. Satu orang penyerang tewas, satu lainnya kritis.
Spoiler for sumur:
Spoiler for trit terkait:
Diubah oleh putri.klorofi 28-06-2017 13:14
0
1.5K
14
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan