Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wingchun.masterAvatar border
TS
wingchun.master
China Bangun Pembangkit Listrik Terbesar di Dunia
BEIJING – Setelah Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada awal Juni, China tampaknya akan mengambil alih kursi kepemimpinan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baru-baru ini China meluncurkan pembangkit listrik tenaga surya mengapung (PLTSM) terbesar di dunia. PLTSM dengan kekuatan 40 megawatt (mw) itu memiliki 160.000 panel yang diapungkan di danau di dekat Kota Huainan. Menurut operator Sungrow, PLTSM tersebut mampu mencukupi kebutuhan energi listrik hingga 15.000 rumah. PLTSM tidak hanya bermanfaat banyak bagi masyarakat sekitar, tetapi juga ekonomi China secara keseluruhan.

Pemasangan fiber sel penangkap tenaga surya di atas air memang memiliki banyak kelebihan. Sebagai contoh, bila dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) biasa yang umumnya dipasang di atap rumah, PLTSM dapat memproduksi listrik secara lebih efisien. Sebab air danau akan membuat panel-panel menjadi dingin.

Teknologi ini sudah banyak diterapkan di dunia. Jepang yang mengalami tsunami pada 2011 dan kebocoran di dua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima juga beralih menggunakan PLTSM. Menurut para ahli dari Jepang, PLTSM dapat mengurangi risiko melukai manusia jika terjadi bencana, antibadai, dan murah. Pemerintah China juga berkeinginan menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakatnya.

PLTSM di dekat Huainan merupakan bagian dari upaya Beijing menghentikan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Menilik data, China merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia. PLTSM itu diaktifkan bertepatan dengan keputusan AS mengundurkan diri dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris yang bertujuan menyelamatkan Bumi dari bencana perubahan iklim pada 2 Juni.

Langkah itu mengalihkan perhatian dunia kepada China yang tampak lebih giat menggalakkan aksi pencegahan pemanasan global. Sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pengumuman, China juga menggelar konferensi internasional mengenai energi bersih. Para ahli menilai, ini merupakan kesempatan bagi China yang sudah memiliki 2/3 dari PLTS di dunia untuk mempercepat dan memperbanyak investasi dan reformasi penggunaan energi terbarukan.

”Kemunduran AS dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris menawari China kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk mengambil alih kepemimpinan,” kata ahli energi Fank Yu dari Wood Maxkenzie seperti dikutip AFP . Selama konferensi di Beijing, China juga menekankan pentingnya penggunaan energi terbarukan.

http://economy.okezone.com/read/2017...besar-di-dunia
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan