Seperti biasanya, hari raya Idul Fitri disambut dengan penuh suka cita dan penuh kebahagiaan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Beberapa diantaranya diwujudkan dengan mengadakan berbagai macam tradisi khas lebaran seperti bersilaturahmi bersama keluarga tercinta, bermaaf - maafan, bersantap hidangan khas Lebaran dan berbagai kegiatan lainnya. Khusus di beberapa daerah di Indonesia, tentu saja juga memiliki ragam budaya dan tradisi unik yang setiap tahunnya menjadi ciri khas dalam memeriahkan hari raya Idul Fitri di daerah tersebut. Salah satunya adalah tradisi pelepasan balon udara tradisional yang diadakan oleh masyarakat di Wonosobo, Jawa Tengah.

Tradisi pelepasan balon udara tradisional di daerah Wonosobo, Jawa Tengah ini, memang sudah menjadi agenda tahunan dan turun temurun, sebagai wujud memeriahkan hari raya Idul Fitri di daerah tersebut. Balon udara tradisional yang dibuat oleh masyarakat di hari raya Idul Fitri ini mampu terbang sangat tinggi sekali hingga mencapai 40 ribu kaki atau sekitar 12 ribu meter. Puluhan balon udara dengan berbagai motif unik dan ukuran yang beragam ini, dilepaskan secara secara serentak oleh masyarakat hingga nantinya puluhan balon udara tersebut mampu memenuhi langit di Wonosobo, Jawa Tengah.

Bagi warga Wonosobo sendiri, tradisi pelepasan balon udara ini begitu sangat ditunggu – tunggu setiap perayaan hari Lebaran tiba. Masyarakat sendiri begitu amat antusias dalam mengikuti festival pelepasan balon ini. Namun, dibalik perayaan yang begitu meriah dan penuh suka cita tersebut, masyarakat juga perlu memperhatikan beberapa aspek penting yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat. Tidak hanya bagi warga Wonosobo saja, melainkan juga bagi aspek – aspek lainnya seperti penerbangan hingga fasilitas umum.

Terlebih lagi jika balon udara tersebut dibuat dengan ukuran yang sangat besar dan bisa terbang tinggi hingga 40 ribu kaki. Tentu saja, keselamatan akses penerbangan bisa terganggu. Selain itu, aktifitas pelepasan balon udara tradisional ini juga bisa berbahaya jika warga tidak memperhatikan lokasi yang aman dalam melakukan festival ini. Salah satunya adalah wilayah yang terdapat tiang – tiang dan rangkaian kabel listrik. Kita bisa bayangkan, bagaimana jika balon – balon udara tersebut tersangkut atau menimpa kabel – kabel listrik yang notabenenya memiliki daya voltage yang sangat tinggi? Tentu saja dampak yang akan diakibatkan akan sangat berbahaya sekali jika saja kabel – kabel bertegangan tinggi tersebut mengalami korsleting dan mengakibatkan hubungan arus pendek yang bisa mengancam keselamatan masyarakat.

Sampai saat ini, sudah terdapat 4 balon udara yang tersangkut di beberapa kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) pasca diadakannya tradisi pelepasan balon udara di wilayah tersebut. Balon tersangkut di di SUTT Wonosobo-Merica, Wonosobo-Temanggung, Wonosobo-Secang dan SUTT Wonosobo-Wadaslintang. Selain mengancam keselamatan warga, insiden tersangkutnya balon udara di 4 saluran listrik bertegangan tinggi tersebut juga bisa mengakibatkan kerusakan pada Gardu Induk Wonosobo.

Guna mencegah hal – hal yang tidak diinginkan terjadi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) langsung menurunkan tim APP Transmisi PLN Salatiga yang ditugaskan secara khusus untuk menurunkan balon – balon udara yang tersangkut di 4 saluran listrik tersebut. Aksi tim APP Transmisi PLN Salatiga dalam menurunkan balon – balon udara yang tersangkut di saluran listrik itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan, tugas yang diberikan kepada mereka sangat tinggi resikonya bagi keselamatan nyawa mereka sendiri. Namun, demi menyelamatkan masyarakat dan mencegah kerusakan parah pada Gardu Induk Wonosobo, mereka rela bertaruh nyawa untuk menurunkan 4 balon udara yang tersangkut di 4 kabel saluran listrik bertegangan tinggi tersebut.
Aksi tersebut tentu saja berlangsung sangat menegangkan dan sangat rentan akan kecelakaan jika tidak dilakukan dengan penuh keberanian dan tekad yang kuat dari para tim. Beberapa kali terlihat bagaimana beraninya para petugas saat menurunkan balon – balon yang bersarang di kabel – kabel listrik bertegangan tinggi tersebut.

Namun, berkat kegigihan, keberanian dan sikap pantang menyerah dari tim APP Transmisi PLN Salatiga, keempat balon udara tersebut akhirnya berhasil diturunkan dengan selamat dan tiada satupun tim yang mengalami cedera. Perjuangan ini tentu saja patut disyukuri karena insiden tersebut tidak sempat menimbulkan ancaman yang lebih berbahaya bagi warga sekitar. Berkat keberhasilan tersebut, kondisi saluran listrik di 4 lokasi tersebut berhasil diamankan dan warga sekitar bisa menikmati listrik tanpa rasa was – was lagi.

Setidaknya, dari insiden ini, kita harusnya bisa belajar dan mengambil hikmah, agar kedepannya bisa lebih berhati – hati dalam mengadakan kegiatan apapun di wilayah kita. Tradisi atau festival apapun sah – sah saja dilakukan, sepanjang itu memperhatikan aspek keselamatan dan aturan yang berlaku. Karena, dengan itu, insiden dan kejadian yang tidak diinginkan bisa kita cegah bersama – sama demi keselamatan dan kenyamanan kita juga.

Mari kita jaga keselamatan fasilitas listrik di wilayah kita dan untuk para petugas tim APP Transmisi PLN Salatiga yang sudah berjuang bertaruh nyawa demi masyarakat, sudah selayaknyalah kita berikan apresiasi dan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada mereka.