Quote:
Kalau kamu pernah mendengar tentang teknologi cyborg atau penggabungan antara robot dan tubuh manusia, mungkin sudah jadi hal biasa. Dunia teknologi pernah beberapa kali melakukan ujicoba pada bagian tubuh seperti tangan dan kaki.
Namun bagaimana bila bagian yang diubah itu adalah mata. Seorang pria di Kanada bernama Rob Spence memiliki kemampuan tersebut. Saat masih kanak-kanak, Rob tak sengaja menembak matanya sendiri. Akhirnya ia mengalami kebutaan dan kornea matanya harus dikeluarkan pada 2007.
Setelah kejadian tersebut ia pun mulai berpikir untuk menemukan cara agar penglihatannya bisa kembali. Rob akhirnya menemui insinyur frekuensi radio independen dan desainer Kosta Grammatis. Ia meminta kepadanya untuk mendesain sebuah kornea mata. Selain itu ia juga meminta agar dipasangkan sebuah kamera di belakang mata palsunya tersebut.

Quote:
Mata itu memiliki komponen seperti pemancar mikro, baterai kecil, kamera mini dan sakelar magnet yang memungkinkan Rob untuk menghidupkan dan mematikan kamera. Kemudian insinyur kelistrikan Martin Ling membantu merancang sebuah papan sirkuit kecil yang mengambil data dari kamera.
Meski demikian, kamera yang ada dalam mata Rob tak terhubung ke saraf otak atau optik di matanya. Sehingga perlu secara manual untuk mengaktifkan fungsi kamera tersebut.
Kamera itu bisa merekam sekira 30 menit. Selain itu juga dilengkapi dengan lampu LED merah menyala, sehingga saat seseorang direkam oleh Rob akan mengetahuinya. Namun Rob bukanlah satu-satunya manusia dengan mata berkamera. Artis Neil Harbisson yang buta warna dapat melihat warna berkat mata cybernetic.
Sumurnya Gan
