- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sumatera Tersambung 'Tol Listrik' 275 kV Tiga Bulan Lagi


TS
2200kv
Sumatera Tersambung 'Tol Listrik' 275 kV Tiga Bulan Lagi

Quote:
Jakarta - Proyek jaringan transmisi 275 kV di Sumatera terus dikebut. Pembangunan jaringan transmisi alias 'tol listrik' di Sumatera didukung pasokan energi, terutama batu bara, yang mayoritas di Sumatera Selatan (Sumsel).
Sedangkan konsumsi listrik tinggi justru di Sumatera bagian utara. Alhasil, listrik dari pembangkit di selatan dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik.
Pembangkit-pembangkit listrik berskala besar yang akan dibangun di Sumsel misalnya PLTU Sumsel 8 yang berkapasitas 1.200 Megawatt (MW), PLTU Banjarsari 220 MW, dan sebagainya.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin, mengungkapkan bahwa sekarang transmisi 275 kV telah tersambung dari Lahat sampai Payakumbuh sepanjang kurang lebih 1.200 kilometer sirkit (kms).
"Sekarang sudah dari Lahat sampai Payakumbuh. Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara Bungo sekitar 770 kms, lalu Muara Bungo-Kiliranjao-Payakumbuh 440 kms," kata Amir kepada detikFinance, Kamis (15/6/2017).
Sekarang PLN sedang menyelesaikan transmisi dari Payakumbuh sampai Padang Sidempuan dan dari Semangkok hingga Binjai. Targetnya selesai semua pada September 2017 atau 3 bulan lagi.
Kalau semua jalur transmisi ini sudah rampung, Sumatera bagian selatan hingga utara tersambung oleh jaringan transmisi 275 kV.
"Sisanya dari Payakumbuh-Padang Sidempuan, kemudian Semangkok-Galang-Binjai. Totalnya sekitar 600 kms. Targetnya September 2017 ini selesai semua," kata Amir.
Saat ini sistem kelistrikan di Sumatera belum terintegrasi, masih terpisah-pisah karena belum tersambung 'tol listrik'. Ada sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), dan Sumateran Bagian Selatan (Sumbagsel).
Cadangan daya (reserve margin) listrik di Sumatera Bagian Utara yang mencakup Provinsi Aceh dan Sumatera Utara hanya 6%. Kalau 'tol listrik' tak segera terbangun, keandalan listrik di Sistem Sumatera Bagian Utara sulit ditingkatkan.
Dengan cadangan cuma 6%, Aceh dan Sumut rawan pemadaman listrik ketika ada satu saja pembangkit listrik yang mengalami gangguan atau sedang pemeliharaan. Makanya perlu tambahan pasokan listrik dari Sumsel yang dialirkan lewat 'tol listrik'.
Tol listrik juga dibutuhkan untuk mengurangi penyusutan (losses) akibat jaringan yang kurang bagus. Kalau transmisi sudah selesai, tegangan listrik bisa dinaikkan untuk menurunkan arus, sehingga losses menjadi rendah.
Setelah jaringan transmisi sudah tersambung ke seluruh Sumatera, PLN juga dapat mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewaan yang biayanya tidak efisien. (mca/hns)
https://finance.detik.com/energi/353...iga-bulan-lagi
Sedangkan konsumsi listrik tinggi justru di Sumatera bagian utara. Alhasil, listrik dari pembangkit di selatan dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik.
Pembangkit-pembangkit listrik berskala besar yang akan dibangun di Sumsel misalnya PLTU Sumsel 8 yang berkapasitas 1.200 Megawatt (MW), PLTU Banjarsari 220 MW, dan sebagainya.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin, mengungkapkan bahwa sekarang transmisi 275 kV telah tersambung dari Lahat sampai Payakumbuh sepanjang kurang lebih 1.200 kilometer sirkit (kms).
"Sekarang sudah dari Lahat sampai Payakumbuh. Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara Bungo sekitar 770 kms, lalu Muara Bungo-Kiliranjao-Payakumbuh 440 kms," kata Amir kepada detikFinance, Kamis (15/6/2017).
Sekarang PLN sedang menyelesaikan transmisi dari Payakumbuh sampai Padang Sidempuan dan dari Semangkok hingga Binjai. Targetnya selesai semua pada September 2017 atau 3 bulan lagi.
Kalau semua jalur transmisi ini sudah rampung, Sumatera bagian selatan hingga utara tersambung oleh jaringan transmisi 275 kV.
"Sisanya dari Payakumbuh-Padang Sidempuan, kemudian Semangkok-Galang-Binjai. Totalnya sekitar 600 kms. Targetnya September 2017 ini selesai semua," kata Amir.
Saat ini sistem kelistrikan di Sumatera belum terintegrasi, masih terpisah-pisah karena belum tersambung 'tol listrik'. Ada sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), dan Sumateran Bagian Selatan (Sumbagsel).
Cadangan daya (reserve margin) listrik di Sumatera Bagian Utara yang mencakup Provinsi Aceh dan Sumatera Utara hanya 6%. Kalau 'tol listrik' tak segera terbangun, keandalan listrik di Sistem Sumatera Bagian Utara sulit ditingkatkan.
Dengan cadangan cuma 6%, Aceh dan Sumut rawan pemadaman listrik ketika ada satu saja pembangkit listrik yang mengalami gangguan atau sedang pemeliharaan. Makanya perlu tambahan pasokan listrik dari Sumsel yang dialirkan lewat 'tol listrik'.
Tol listrik juga dibutuhkan untuk mengurangi penyusutan (losses) akibat jaringan yang kurang bagus. Kalau transmisi sudah selesai, tegangan listrik bisa dinaikkan untuk menurunkan arus, sehingga losses menjadi rendah.
Setelah jaringan transmisi sudah tersambung ke seluruh Sumatera, PLN juga dapat mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewaan yang biayanya tidak efisien. (mca/hns)
https://finance.detik.com/energi/353...iga-bulan-lagi
mantap tol listrik 275kV,
ane ni msh nunggu tim pln buat narik line 2200kV ke rumah

0
7.1K
Kutip
88
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan