- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dunia Ms.Jingga


TS
scarlet.phoenix
Dunia Ms.Jingga
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
Dengan kata yang diucapkan Kayu kepada Api,
Yang menjadikannya abu
-Sapardi Djoko Damono-
Dengan kata yang diucapkan Kayu kepada Api,
Yang menjadikannya abu
-Sapardi Djoko Damono-
Tak kenal maka Tak sayang
Halo teman-teman kaskuser, Sebelum saya memulai cerita ini izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri, nama ku Andre (bukan nama sebenarnya), seorang anak laki-laki kelahiran Kota dijawa 20an tahun silam, namun harus hijrah ke sebuah kota diluar jawa, dikarenakan tuntutan pekerjaan orang tua, mungkin dari Judul dan quote salah satu sastrawan diatas kalian bisa menebak bahwa ini adalah salah satu dari banyak cerita cinta di SFTH,
ya aku tak bisa menyangkal, tetapi ku harap kalian bisa menikmatinya.
Quote:
Bulan Juni di Tahun 200* Masehi, Sub terminal disalah satu kota Jawa tengah. pukul 11 siang
"Andre, sudah sampai mana?" sebuah suara yang lembut terdengar di earphone yang sedang ku kenakan
"baru sampai terminal muntilan buk, angkotnya lambat"
"Kesiangan pulang nya kan? hari ini terakhir daftar ulang lho, kamu juga dikasih tau bawa motor aja kalo ketempat budhe ga nurut"
"yaa buk, iya

setelah tak beberapa lama aku berbincang dengan ibu ditelepon, akhirnya sebuah bus yang ku tunggu pun datang, tak banyak penumpang di dalam bus saat ini, hanya ada beberapa orang didepan ku, yang kutaksir adalah ibu2 yang membawa belanjaannya, seorang turis wanita asing yang kutebak berumur akhir 20an dan berasal dari China atau Jepang mungkin? aku tak terlalu memperhatikannya, dan di seberang kursiku duduk 2 orang turis lokal yang bersama ku sejak di angkot tadi. dan beberapa kali kudengar turis asing itu beribacara bahasa indonesia yang dipaksakan kepada beberapa penumpang.
Kulirik interaksi mereka sesaat 'Mencoba ramah kepada orang lain huh?' dan aku kembali dengan aktifitasku semula
'Panasnya...' aku mengeluh dalam hati karena hawa di bus saat ini memang bisa dibilang diatas 35*C, dan keringat sudah membasahi kening serta dadaku, namun aku tak memperdulikannya, aku tetap asik dengan layar ponsel ku dan menggeser twitter,Line, buka twitter lagi, membalas Pesan Line ibuku, begitu seterus nya hingga aku tak sadar bus sudah berjalan sejak tadi
"Mas, mas ongokos nya" seorang bapak2 berdiri disamping ku menyentuh pundak ku pelan. kukeluarkan selembar uang berwarna biru, dikarenakan aku tak tahu berapa ongokos yang harus kubayarkan, bisa saja aku memberinya uang sepuluhribu, namun daripada aku merasa malu karena uangku kurang, lebih baik itu tak kulakukan.
tak beberapa lama bahu ku kembali disentuh oleh seseorang, namun kali ini bukan oleh bapak2 kernet, melainkan seorang wanita yang bersamaku sedari di angkot tadi.
"Mas, ongkos ke jogja tadi berapa ya?" suaranya terdengar renyah
"tadi saya kasih uang 50rb dikembalikan 44ribu mba

"ha? berapa ya mas? " ia terlihat sedikit kebingungan
"6ribu dek" suara ibu-ibu terdengar dari sebelah sang gadis sambil menggelengkan kepala nya beberapa kali
'ya ampun, ngitung segitu aja bingung' aku berkata dalam hati
"hehehe jadi nya 12 ribu ya ma?" ucapnya saembari melihat ke ibu2 yang duduk disebelahnya.
tanpa memperdulikan ku, gadis itu memutartubuhnya membelakangi ku dan mengobrol dengan ibu2 yang gw taksir adalah orang tuanya sendiri. '
"mas, mas"
"ya?" dengan sedikit lemas aku menoleh
"Kalo mau ke Prambanan turunnya dimana ya?" ternyata gadis itu lagi
"hmm mba sama ibu nya turun di jombor aja, lalu nanti naik transjogja dari sana bisa langsung ke prambanan"
"Oh gitu ya mas... Makasih ya

Deeegggg
Deeegggg
Tiba-tiba gw terdiam. saat itu bisa dibilang gw tiba-tiba Jatuh Cinta, atau bisa dibilang love at first sigh, entah kenapa saat ia melepaskan topi yang ia kenakan, dan seluruh wajahnya terlihat dan tersenyum dengan begitu lepas nya kearah ku, dadaku terasa sesak,
Senyumnya....
Tatapannya....
dan rambut bergelombangnya....
Kalian percaya dengan Cinta pada pandangan pertama? karena aku percaya, dan ini kali kedua aku mengalaminya
"eh mba kalo mau bareng aja, kebetulan saya mau ke prambanan juga"
"ooohhh..." tiba2 ia terlihat antusias "masnya orang sini?" ia bertanya
"oh bukan, saya di sini kos, kebetulan ada waktu jalan2 sebentar

"aku dari malang mas hehe, Disini kuliah mas?"
"iya aku kuliah baru semester 3 besok" aku memasukkan ponsel ku kedalam kantong
kami pun mengobrol selama perjalanan dengan tatapan ku yang tak pernah lepas dari wajahnya, seorang gadis manis yang membuat ku jatuh cinta, padahal namanya saja aku belum tahu hingga saat itu, ia berasal dari kota malang, dan berlibur kesini berdua bersama dengan ibu nya, baru lulus tahun ini dan sedang mendaftar di sebuah kampus negeri di kota ini.
'semoga kamu diterima disini ya' aku berkata dalam hati
tetapi, saat itu gw melakukan suatu kebodohan, hari itu hari terakhir kampus ku untuk melakukan daftar ulang dan saat itu sudah jam 11 lewat, dan aku berkata kepada mereka bahwa tujuan ku ke prambanan, dan saat itu pula tiba2 saja aku tahu bahwa 'i'm fucked up'
di transjogja pun kami masih asik mengobrol, bahkan mamanya pun asik diajak untung berbicara walaupun baru saja bertemu dengan orang yang baru dikenalnya, aku bisa menilai bahwa mereka adalah ibu dan anak yang supel, ya walaupun aku pun harus tetap sopan dan hati-hati dengan mereka, siapa tau aku diculik di obat bius dan dibawa kabur ke tanjung perak, lalu menjadi korban Human Trafficking?
"mari bu, kita turun disini nanti transit prambanan" kedua kalinya aku memngingatkan mereka untuk turun dan transit, 'wah, ini emak sama anak mungkin udah kesasar di trans kalo aku ga ikut mereka, daritadi mau turun aja sampe kelupaan, kebanyakan noleh2 ni kayanya'
"oh ya mas"
dan saat akan melangkahkan kaki ku keluar tiba2 sebuah tangan menggenggam erat tangan ku. sontak aku terkejut dan melihat kearah tangan ku, dan orang yang menggenggam erat lenganku.
dan aku lebih kaget lagi ternyata yang menggenggam tanganku adalah ibu dari sang gadis, pantas saja tangannya sedikit terlihat urat dan terasa sedikit kasar. 'yah kirain yang megang anaknya, ternyata emaknya'
bahu sang ibu di tahan oleh penjaga halte karena keseimbanngannya yang hilang dan hampir saja terjatuh, "gpp bu?" aku bertanya
"terimakasih ya dik, hampir saja ibu terpeleset tadi"
"mari bu saya bantu, hati-hati" aku menuntun keluar dari bus
kami bertiga pun duduk berjejer di kursi halte untuk menunggu bus selanjutnya, mungkin kalo orang yang tidak tahu akan melihat kami sebagai seorang ibu dan dua orang anaknya yang sedang berlibur kemari, bagaimana tidak, setelah kejadian itu aku diberikan gelas air mineral oleh soran petugas halte sembari berkata "Mas ibu nya dikasih minum dulu"
'wah mba petugas nya tau aja, semoga nanti jadi ibu (mertua) saya ya'
"makasih ya mas" seseorang berbisik di telinga ku
"oh gpp mba.. kebetulan aja saya disamping ibunya, jadi bisa bantu hehe" aku merasa canggung, bukan dengan ucapan terimakasih nya, tetapi dengan suaranya yang lirih ditelingaku.
kalian tahu apa yang merusak kesenangan dari seseorang?
itu adalah Otak
disaat aku sedang menikmati suasana dan menatap wajah gadis itu darisamping, tiba2 seperti alarm aku diingatkan oleh kecemasanku akan daftar ulang, seketika aku menjadi panik, dengan memutar otak aku mengabari seseorang melalui via pesan
Andre: Dim koe dimana?
Dimas: Dikampus lah, gek reneo su mau daftar ulang ga?
Andre: Dim, koe temen ku kan? aku sekarang lagi di TJ, jemput aku di prambanan, kalo ga dijemput aku ga bisa kuliah semester besok
Dimas: Asu. Nyusahi wae koe ki jan
Andre: Ayam geprek tiap sore seminggu wes. cepet aku nanti udah di prambanan koe harus udah sampe
Dimas: Deal. OTW
perasaan ku sedikit tenang. saat ini masih jam 1, dan aku berharap aku tidak melakukan kesalahan fatal. sembari aku menatap gadis yang duduk disebelahku dengan cemas.
tak terasa kami pun sampai di halte terakhir.
"mas makasih ya" gadis itu mengucapkan terimakasih ketika kami sedang berada diseberang area candi
"oh iya sama2 semoga test nya lulus bisa kuliah disini ya " ucap ku sembari melihat ibu nya yang tersenyum
"mari bu..... Mari saya duluan ya" aku menoleh ke arah ibu dan gadis itu. lalu berjalan menuju tempat dimas menunggu
"mas..." tiba2 ia memanggilku
"Ya?"
"boleh minta contactnya? nanti kalo aku diterima disini bisa minta tolong mas nya lagi?"
Oh.... God.... inilah yang gw inginkan, sedari tadi aku berpikir, bahkan memutar otak dengan keras bagaimana caranya aku bisa meminta nomor teleponnya, namun karena ada sosok ibunya aku menjadi sungkan.
tapi sekarang, keberuntungan datang kepadaku.
dengan senyum yang sedikit lebar aku mengiyakan, Nomor telepon, ID line, bahkan BBM nya pun aku minta, hahahaha
Traktir dimas sebulan di kantin kampus atau warung babe pun aku ikhlas.
"Oh ya kenalin, aku Andre"
"Maharani

Diubah oleh scarlet.phoenix 22-12-2017 10:01


anasabila memberi reputasi
1
4.5K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan