Partai Demokrat menggodok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu calon presiden di pemilu 2019 nanti. Namun, pencalonan Agus akan sangat tergantung dengan syarat pencapresan yang diatur di RUU Penyelenggaraan Pemilu.

Wakil Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan maju atau tidaknya Agus tentunya akan sangat tergantung apakah undang-undang memungkinkan Demokrat untuk mengajukan calon. Saat ini, fraksi-fraksi di DPR masih belum satu suara soal presidential threshold atau ambang batas syarat mau sebagai capres di 2019.

"Kalau ditanya jadi capres atau cawapres, semua tergantung undang-undang pemilu yang diketok. Yang jelas, di dalam rakernas NTB diputuskan Demokrat akan mengusung Presiden dan Wapres di Pemilu 2019. Untuk mengusung, kita sesuaikan dengan UU Pemilu yang ada. Kita lihat hasil penggodokan pemilu," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

Baca Juga :

• Agus Yudhoyono: Pemuda Harus Jadi Agen Perubahan
  
  
• SBY dan Agus Gelar Safari Ramadhan di Pulau Jawa
  
  
• Pertemuan 6 Ketum Partai Kerucutkan Opsi Sistem Pemilu
  
  

Masuknya AHY menjadi capres atau cawapres, kata Agus, muncul karena banyaknya aspirasi kader Demokrat. Dalam beberapa safari yang diikuti Agus, mayoritas kader memang menginginkan putera sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk menjadi pemimpin masa depan.

"Kalau untuk Mas AHY, saya sudah muter safari, memang rata-rata masyarakat Indonesia menginginkan Mas AHY menjadi next leader Indonesia. Tentunya kita fokuskan di 2019, bisa saja mundur dari 2019. Tapi kader di bawah menginginkan Mas Agus menjadi pemimpin Indonesia yang kita cintai," kata Wakil Ketua DPR tersebut.

Selain karena adanya aspirasi dari bawah, Agus menyebut AHY memenuhi kriteria karena termasuk kategori 'darah biru.' Apalagi saat ini, AHY juga sudah bergabung dengan Partai Demokrat.

"Meski AHY baru bergabung setelah pilkada kemarin, kan sudah kental betul. Ibaratnya, kalau bahasa politik itu darah biru. Sehingga tidak perlu diragukan lagi beliau adalah kader Demokrat," ujarnya.

"Yang jelas beliau sekarang sedang memikirkan permintaan dari kader itu. Dan paling tidak sekaarang memperkenalkan dengan memberikan seminar-seminar, kegiatan olahraga," katanya.

Dalam usulan RUU Pemilu, Demokrat berkukuh agar presidential threshold mencapai 0 persen. Dengan skenario ini, maka seluruh partai boleh mengajukan calon presiden. Namun, keinginan Demokrat ini masih terbentur dengan keinginan Fraksi PDIP, Golkar, Nasdem dan pemerintah yang berkukuh agar presidential threshold 20 persen.



Sumber: https://kumparan.com/ananda-wardhiat...tung-uu-pemilu