- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istana: Jokowi Batalkan Permendikbud karena Banyak Daerah Tak Siap


TS
xutux06
Istana: Jokowi Batalkan Permendikbud karena Banyak Daerah Tak Siap

Pramono Anung (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Presiden Joko Widodo akan menerbitkan Perpres soal kebijakan sekolah lima hari, menyusul dibatalkannya Permen No. 23 Tahun 2017 yang dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan Jokowi membatalkan Permen tersebut karena terdapat sejumlah daerah yang belum siap menerapkan kebijakan itu.
[Baca juga: Wapres JK: Implementasi Program Sekolah 5 Hari Harus Matang]
Namun ide mengenai sekolah lima hari, kata dia, sudah dibahas dalam rapat terbatas (ratas) pada Februari 2017. Dalam rapat itu, kata dia, Mendikbud memang melaporkan soal kebijakan lima hari sekolah.
"Dalam ratas yang dilakukan pada Februari 2017, sebenarnya gagasan atau ide ini secara prinsip sudah dilaporkan oleh Mendikbud. Ketika Permen keluar, menimbulkan berbagai pro dan kontra karena ternyata banyak daerah yang belum siap terhadap hal tersebut," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6).
"Pada Februari sebenarnya sudah disampaikan Mendikbud, dan itu ada dalam risalah yang dibuat oleh sekretariat kabinet yang sudah beredar. Enggak tahu kok bisa bocor dari mana, tapi intinya beredarlah, dan itu benar," imbuh dia.
[Baca juga: Ketua MPR: Sistem Pendidikan Harus Sesuai dengan Perkembangan Zaman]
Presiden Jokowi, kata Pramono, telah mengevaluasi penerapan kebijakan tersebut secara langsung kepada Mendikbud. Menurutnya jika sekolah lima hari nantinya diterapkan, maka harus ada peraturan yang lebih kuat untuk mengaturnya.
"Karena ini mempunyai pengaruh cakupan yang sangat luas terhadap seluruh anak didik kita, itu nantinya diatur dalam peraturan yang lebih kuat," kata Pramono.
Pramono menegaskan peraturan terkait kebijakan tersebut diperbaiki untuk mengurangi pro dan kontra yang muncul.
"Supaya tidak ada pro dan kontranya, kan yang namanya permen diperbaiki juga enggak apa-apa. Langkah-langkah selanjutnya diminta untuk lebih pendalaman, pematangan, agar betul-betul gagasan ini kalau memang diterapkan bisa diterima seluruh elemen masyarakat," jelas Pramono.
Sumber: https://kumparan.com/pranamya-dewati...aerah-tak-siap
0
656
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan