Membuat komik sama dengan kalian membuat sebuah cerita. Kalian butuh ide pokok dan jalan ceritanya bagaimana, meskipun itu komik strip. Kalian pikirin premis singkat dan klimakskejadiannya bagaimana gan. Kalau kalian mau buat komik, tapi masih belum mempersiapkan alat-alat, minimal kalian catat ide kalian di buku kecil biar gak sia-sia aja gan ide yang barusan ente pikirin tadi. Meskipun belum mateng, kan di lain waktu masih bisa kalian jabarkan lagi ide tadi.

Ane bakal kasih contoh buat kalian yang bingung nyari ide. Saran ane sih, kalau mau buat komik strip, ambil yang ringan-ringan dan referensinya dekat dengan masyarakat (keseharian, tren, dll). Misal:

Premis: Ada orang (sebut saja Paijo)lagi mancing, moodnya bosen ampe mau stress
Jalan ceritanya: Saat si Paijo bosen, ada orang yang tiba-tiba dateng ke dia (sebut saja Wagimin), dia kasih tau ke Paijo kalo temennya mancing ga dapet-dapet, tapi masih rileks aja dianya.
Klimaks: Ternyata spinner pancing temennya diganti ama fidget spinner

Kurang lebih gitu gan (itu juga idenya asal liwat aja di jidat ane gan ). Dan kebanyakan komik strip genrenya komedi. Jadinya enak tiap episode bisa menghibur pembaca kan?

Untuk kalian yang ingin membuat komik bersambung, caranya gak jauh-jauh amat. Hanya kalian tinggal mikir premis (plus latar belakang, supaya pembaca tau yang kalian sampaikan begimana), bikin alur cerita, titik-titik permasalahan atau konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Hampir sama kayak bikin novel atau cerpen.

Gini gan, ga mungkin dong kalian bikin komik sendiri, tapi niru gaya orang lain. Bisa-bisa kecyduk ente ntar Ini juga gak kalah pentingnya dengan ide. Karakter, pewarnaan, latar belakang, ekspresi, line art harus kalian pikirin mateng-mateng. Dan harus punya konsep dan ciri khas yang kuat. Bisa kalian lihat kan komikus-komikus yang udah tenar, perhatikan deh karya-karya mereka. Pasti gayanya beda-beda.

Kalau kalian bingung nentuin gimana sih gaya yang kalian suka ane ga bisa jabarin secara detail gan, tapi secara garis besarnya begini:
Pertama, kalian bikin desain karakter yang banyak, minimal 100 deh (kalau kalian emang bener-bener bingung banget ). Bikinnya harus bener-bener beda tiap desain.
Kedua, pilih karakter yang bener-bener kalian suka, dan harus cocok sama tema komik yang kalian bawa. Jangan sampai kalian rencananya bikin komik horor, tapi desain karakternya kalau diliat udah bikin ngakak ga karuan
Ketiga, kalau udah pilih desain yang cocok, sekarang kalian coba gambar ulang dengan model yang beda-beda. Maksudnya, kalau kalian gambar karakter manusia, kalian buat lagi pose dan ekspresi yang beda-beda, tapi masih harus sesuai dengan gaya yang kalian pilih.
Terakhir, kalau udah yakin mau pakai desain karakter itu, sekarang tinggal waktunya terapin ke komik kalian deh.

Untuk desain background dan yang lainnya, gak jauh beda kok caranya dengan yang ane sebutkan sebelumnya. Kalau kalian udah jadi komikus dan punya ciri khas, pasti orang lain ketika ngelihat hasil karya kamu, dia langsung berpikir...
"Wah, ini pasti buatannya si (nama kalian)"

Ini ga kalah penting, target pembaca harus bener-bener kalian perhatikan. Karena mana mungkin kalian bikin komik yang temanya ambil dari tren-tren sekarang, tapi yang baca orang-orang yang udah tua. Untuk menentukan yang satu ini, gak sesulit dua hal yang sebelumnya sih. Kalian cukup cocokin tema komik kalian dengan orang-orang yang kira-kira bakal nangkep isi komik kalian. Otomatis, kalian udah dapet target pembaca komiknya siapa aja. Kalau masih bingung gimana maksud TS, nih contohnya:

1. Komik bertema horor dan agak gore, cocok dibaca untuk remaja 18 tahun ke atas.
2. Komik gaya kekanak-kanakkan, tema juga ga jauh dari anak-anak, cocok dibaca anak-anak yang umurnya 12 tahun ke bawah.
3. Komik tema detektif, cocok untuk remaja sampai orang dewasa yang suka dengan komik yang materinya butuh pemikiran berat.

Nah, gimana gan? Paham kan? Target pembaca bukan cuma soal umur dan kalangan aja gan, tapi soal minat pembaca juga.

Peralatan juga gak bisa dinomorduakan sih dari aspek-aspek yang kudu kita perhatikan sebelumnya. Kalian pilih dulu, mau gambar komiknya secara manual (media kertas) atau digital (media komputer). Itu hal yang paling dasar.

Kalau kalian memilih manual, berarti kalian butuh paling tidak butuh kertas, pensil, penghapus. Tapi, supaya hasil komik kalian lebih bagus, kalian bisa pakai drawing pen, copic, pensil warna, krayon, dll.

Sedangkan untuk digital, paling tidak kalian butuh komputer dengan spek yang mumpuni, juga software untuk menggambarnya. Kalian bisa googling sih software-software apa aja yang biasa dipakai untuk bikin komik. Tapi beberapa software yang ane tau sih kebanyakan Adobe Illustrator & Manga Studio. Supaya hasilnya lebih bagus, kalian bisa pakai hardware yang bernama pentab, karena memakai pentab sama seperti kalian menggambar di media kertas. Jadi lebih leluasa dan kesan manusiawinya gak hilang. Tapi, butuh dana lebih loh untuk belinya. Setidaknya usaha juga butuh sedikit "pengorbanan" kan?

Untuk yang satu ini, merupakan suatu kemudahan kalau kalian ingin jadi komikus di era sekarang. Karena publikasi komik sekarang gak perlu penerbit lagi kok. Kalian bisa post komik kalian di sosial media (Facebook, Twitter, Instagram), web atau blog pribadi. Karena sosial media adalah media yang paling kuat untuk kalian komikus baru yang sedang "cari nama". Tapi, kalau kalian komikus yang tujuannya cari penghasilan, mending kalian cari penerbit langsung atau post di website yang bisa me-monetize-kan komik kamu.

Kalau komik kalian udah diterbitkan, maka kalian harus tau gimana respon pembaca setelah baca komik kalian. Karena pembaca punya hak untuk menyuarakan pendapatnya, apalagi kalau kalian terbitin komik di internet, mental kalian harus digandain keknya Karena internet kalau kata ane sama seperti dunia luar, "keras". Jadi, kalau ada komentar-komentar negatif, jangan terlalu dipikirin juga gan. Tapi, ente kudu lebih ke evaluasi isi komik ente tadi.

Masukan-masukan yang datang dari pembaca juga paling nggak harus kalian dengerin lah minimal. Kalian juga bisa ubah sedikit komik kalian berdasarkan saran dari pembaca, tapi jangan sampai mengubah ciri khas dari komik ente sendiri gan.

Kebanyakan kalau orang yang masih baru berkarya, toh udah disambut dengan banyak pujian, pasti dia bakal ngerasa kalau kualitas karyanya udah mentok segitu-gitu aja. Karena apa? Karena dia cepat puas, sehingga nggak berkembang dan akhirnya karirnya bisa aja meredup gan. Terima aja pujian yang ada, tapi jangan sampai berbangga diri, apalagi sampai sombong. Karena orang gak cuma melihat bagaimana kualitas karya orang aja, tapi juga bagaimana kepribadian kreatornya.