- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kesalahan Soeharto yang Masih Membekas di Rakyat Indonesia


TS
arfiands
Kesalahan Soeharto yang Masih Membekas di Rakyat Indonesia

Quote:
Quote:

Quote:
Bangsa Indonesia hingga kini masih ingat cerita tentang kepemimpinan Presiden Soeharto. Kepemimpinan Orde Baru tersebut berlangsung selama 32 tahun tanpa putus. Kepemimpinan tersebut dinamakan sebagai Orde Baru yang digunakan untuk masa setelah tragedi G30S/PKI. Orde Baru dibuat dengan upaya mengoreksi penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama atau kepemimpinan Soekarno.
32 tahun Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto bukanlah waktu yang singkat. Tentunya, di rentang waktu yang lama tersebut, banyak catatan baik dan buruk mengenai kepemimpinan The Smiling General tersebut. Kali ini, YuKepo mau membahas tentang beberapa kesalahan fatal yang dilakukan Soeharto selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-2. Penasaran apa saja kesalahan besar Presiden Soeharto tersebut? Yuk langsung aja kepoin bareng.
32 tahun Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto bukanlah waktu yang singkat. Tentunya, di rentang waktu yang lama tersebut, banyak catatan baik dan buruk mengenai kepemimpinan The Smiling General tersebut. Kali ini, YuKepo mau membahas tentang beberapa kesalahan fatal yang dilakukan Soeharto selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-2. Penasaran apa saja kesalahan besar Presiden Soeharto tersebut? Yuk langsung aja kepoin bareng.

• Ditolak Disney, Jadilah Ancol
• 5 Prediksi Masa Lalu yang Jadi Kenyataan
• 14 Lokasi Ini Tak Sembarang Orang Boleh Masuk
• 7 Artis Mancanegara Ketahuan Pakai Produk Indonesia
Quote:
Quote:
1. Pengkhianatan terhadap Soekarno

Quote:
Beberapa waktu yang lalu, YuKepo pernah membahas tentang perjalanan akhir hayat Soekarno sebelum ajal menjemputnya. Kisah tersebut sangat mengharukan dan menyedihkan. Bagaimana seorang Proklamator Kemerdekaan Indonesia diperlakukan secara tidak layak oleh presidennya saat itu.
Di akhir hayatnya, Soekarno menderita penyakit ginjal dan reumatik. Ia menempati rumah Fatmawati kala itu di daerah Kebayoran Baru. Penyakitnya semakin parah, namun Soekarno tidak mendapatkan akses pengobatan yang baik. Malah obat-obat tersebut dibuang oleh para tentara suruhan penguasa Orde Baru. Setelah pindah ke rumah Fatmawati dari Istana, Soekarno kemudian dipindahkan lagi ke daerah Bogor karena dinilai masih berbahaya apabila masih berada di Jakarta. Nahasnya, ketika penyakit yang diderita Soekarno semakin parah, beliau justru ditangani oleh dokter hewan dan bukan dokter spesialis!
Kemudian, Soekarno dipindahkan lagi ke Jakarta atas permintaan Rachmawati,epatnya ke Wisma Yaso, Jakarta. Bukannya membaik, kondisi Soekarno semakin parah hingga menemui ajalnya. Soekarno dianggap sebagai musuh politik oleh Orde Baru.
Di akhir hayatnya, Soekarno menderita penyakit ginjal dan reumatik. Ia menempati rumah Fatmawati kala itu di daerah Kebayoran Baru. Penyakitnya semakin parah, namun Soekarno tidak mendapatkan akses pengobatan yang baik. Malah obat-obat tersebut dibuang oleh para tentara suruhan penguasa Orde Baru. Setelah pindah ke rumah Fatmawati dari Istana, Soekarno kemudian dipindahkan lagi ke daerah Bogor karena dinilai masih berbahaya apabila masih berada di Jakarta. Nahasnya, ketika penyakit yang diderita Soekarno semakin parah, beliau justru ditangani oleh dokter hewan dan bukan dokter spesialis!
Kemudian, Soekarno dipindahkan lagi ke Jakarta atas permintaan Rachmawati,epatnya ke Wisma Yaso, Jakarta. Bukannya membaik, kondisi Soekarno semakin parah hingga menemui ajalnya. Soekarno dianggap sebagai musuh politik oleh Orde Baru.
Quote:
Quote:
2. Peristiwa G30S/PKI

Quote:
Peristiwa G30S/PKI merupakan masa transisi kepemimpinan Soekarno dengan Soeharto. Peristiwa inilah yang hingga kini masih menjadi luka lama bagi bangsa Indonesia. Apalagi belum ada yang pernah mengakui keterlibatannya dengan peristiwa ini. Semua masih menjadi misteri.
Kekuasaan yang dimiliki oleh Presiden Soeharto dengan rezimnya seakan mampu menenggelamkan keterlibatannya dalam tragedi G30S/PKI ini. Kekuasaannya juga sudah pasti mampu memanipulasi sejarah yang ada.
Pasca lengsernya rezim Orde Baru, para sejarawan mulai mengkaji kembali mengenai peristiwa kejahatan kemanusiaan ini. Mencari tahu apakah ada keterlibatannya dengan Soeharto. Memang belum bisa diketuk palu mengenai tragedi ini. Namun, fakta yang didapatkan kebanyakan mengarah pada keterlibatan The Smiling General dalam aksi kejahatan kemanusiaan para Perwira Angkatan Darat Indonesia ini.
Kekuasaan yang dimiliki oleh Presiden Soeharto dengan rezimnya seakan mampu menenggelamkan keterlibatannya dalam tragedi G30S/PKI ini. Kekuasaannya juga sudah pasti mampu memanipulasi sejarah yang ada.
Pasca lengsernya rezim Orde Baru, para sejarawan mulai mengkaji kembali mengenai peristiwa kejahatan kemanusiaan ini. Mencari tahu apakah ada keterlibatannya dengan Soeharto. Memang belum bisa diketuk palu mengenai tragedi ini. Namun, fakta yang didapatkan kebanyakan mengarah pada keterlibatan The Smiling General dalam aksi kejahatan kemanusiaan para Perwira Angkatan Darat Indonesia ini.
Quote:
Quote:
3. Berkuasa melebihi raja

Quote:
Presiden Soeharto memimpin Indonesia terhitung sejak tanggal 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998. Beragam praktik yang dilakukannya selama rezim Orde Baru memang sudah banyak sekali tersebar. Terutama mengenai praktik otoriternya. Presiden dengan gaya otoritarian ini memang begitu banyak menimbulkan polemik. Penguasa ngomong “A”, harus “A” pula pengerjaannya dan saat itu juga.
Kegiatan demokrasi sudah ditindas selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan di dalam negeri. Selain itu, terjadi juga pembatasan jumlah partai politik. Kebijakan dwifungsi ABRI diaktifkan sehingga dibukanya kesempatan bagi kaum militer untuk menjalankan perannya sebagai alat pertahanan negara dan dalam bidang politik. Apalagi pembatasan dalam bidang media massa untuk tidak melayangkan kritik terhadap rezim Orde Baru.
Kegiatan demokrasi sudah ditindas selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan di dalam negeri. Selain itu, terjadi juga pembatasan jumlah partai politik. Kebijakan dwifungsi ABRI diaktifkan sehingga dibukanya kesempatan bagi kaum militer untuk menjalankan perannya sebagai alat pertahanan negara dan dalam bidang politik. Apalagi pembatasan dalam bidang media massa untuk tidak melayangkan kritik terhadap rezim Orde Baru.

• Kegiatan Unik Pesepak Bola di Akhir Musim
• Dengarkan Suara Mesin MotoGP dari Semua Pabrikan
• Kini Kamu bisa Cetak Gambar 3D dengan Printer ini
Quote:
Quote:
4. HAM di Indonesia menjadi paling buruk selama kepemimpinan Soeharto
Quote:
Bicara mengenai tindak tanduk kejahatan tentang HAM tentu masih segar di pikiran kita tentang tragedi reformasi Mei 1998. Namun, hal ini diawali dengan adanya rangkaian peristiwa krisis moneter yang terjadi sejak Juli 1997. Krisis moneter tersebut dimulai dari Thailand dan menjalar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Akibat peristiwa itu, banyak terjadi penjarahan dan pembakaran berbagai fasilitas umum. Rangkaian pembunuhan dan pemerkosaan bagi etnis tertentu juga terjadi di berbagai daerah. Keadaan Indonesia seketika mencekam. Kerugian, baik moril maupun materiil, rasanya tidak dapat digantikan dengan apa pun hingga kini.
Tidak sampai di situ saja, tragedi kerusuhan Mei 1998 juga menambah panjang daftar kesalahan Soeharto selama ini. Sekitar 1.217 jiwa melayang, 91 orang luka, dan yang tidak diketahui keberadaannya hingga kini sebanyak 31 orang. Akibat hal-hal inilah Indonesia dinilai sebagai negara dengan HAM terburuk di dunia.
Tidak sampai di situ saja, tragedi kerusuhan Mei 1998 juga menambah panjang daftar kesalahan Soeharto selama ini. Sekitar 1.217 jiwa melayang, 91 orang luka, dan yang tidak diketahui keberadaannya hingga kini sebanyak 31 orang. Akibat hal-hal inilah Indonesia dinilai sebagai negara dengan HAM terburuk di dunia.
Quote:
Quote:
5. Menggiring ABRI berpihak pada Golkar

Quote:
Orde Baru berhasil mendoktrin para satuan keamanan negara untuk ikut andil dalam percaturan politik di Indonesia. Hal ini dikenal dengan Dwifungsi ABRI. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa Orde Baru menjadi sebuah landasan teori militer dalam melaksanakan peran sosial maupun politik mereka di Indonesia. Dwifungsi ABRI sebagai sebuah bentuk militerisme, campur tangan militer dalam percaturan politik, campur tangan militer dalam urusan negara, dan lainnya yang menyangkut hajat orang banyak.
Militer masuk dalam dunia politik praktis melalui Golkar (Golongan Karya). Anggota ABRI ditugaskan untuk ikut serta dalam lembaga pemerintahan. Selanjutnya, dalam masa Orde Baru, hubungan ABRI dengan Golkar hampir tidak dapat dipisahkan. Dua pilar ini menjadi mesin selama berlangsungnya kekuasaan Orde Baru. Mereka pecah badan membagi tugasnya, ABRI sebagai mesin intimidasi dan Golkar sebagai mesin politik mobilisasi massa.
Militer masuk dalam dunia politik praktis melalui Golkar (Golongan Karya). Anggota ABRI ditugaskan untuk ikut serta dalam lembaga pemerintahan. Selanjutnya, dalam masa Orde Baru, hubungan ABRI dengan Golkar hampir tidak dapat dipisahkan. Dua pilar ini menjadi mesin selama berlangsungnya kekuasaan Orde Baru. Mereka pecah badan membagi tugasnya, ABRI sebagai mesin intimidasi dan Golkar sebagai mesin politik mobilisasi massa.
Quote:
Beragam daftar catatan buruk mengenai kepemimpinan Presiden Soeharto memang hingga kini masih begitu membekas di hati rakyat Indonesia. Namun, pada ujungnya Soeharto tetaplah manusia yang mungkin terkena tipu daya dunia. Beliau tetap berjasa bagi Indonesia. Setidaknya, berjasa mempertahankan kedaulatan negara selama 32 tahun kepemimpinannya.

• 7 Fakta Kehebatan Timnas U-16
• KFC Kirim Sandwich Ayam ke Luar Angkasa
• Bahaya di balik Asyiknya Permainan Fidget Spinner
• Sindir Media, Aktivis Venezuela Siaran TV Live di Dalam Bus
Diubah oleh arfiands 20-06-2017 20:51




4iinch dan anasabila memberi reputasi
1
112.4K
Kutip
672
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan