komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
PULAU ROTE, KEINDAHAN UJUNG SELATAN INDONESIA (BAGIAN 1)
Jika kalian tahu ujung ter-Barat negeri ini di Kota Sabang dan ujung Timurnya di Kota Merauke, maka tahukah kalian dimana ujung Selatan negera kepulauan kita tercinta ini? Ya, sudah jelas terpampang di judul artikel ini kalau Pulau Rote-lah batas terselatan Indonesia yang artinya berbatasan langsung dengan perairan utara dari Australia.

Rote sendiri sebenarnya merupakan kepulauan yang terdiri dari 96 pulau, namun pulau utama atau terbesarnya ialah Pulau Rote itu sendiri yang menjadi induk dari pulau-pulau kecil sekitarnya. Jika ditarik lagi garis lintangnya, maka sebenarnya pulau paling selatan ialah Pulau Ndana, pulau kecil tak berpenghuni di Barat Daya Pulau Rote.

Pulau Rote memiliki luas sekitar 1200 km persegi dengan penduduk mencapai 120 ribu jiwa. Kota terbesarnya ialah Ba’a yang berada di pantai utara pulau. Rote dan pulau-pulau kecil disekitarnya itu kini berstatus sebagai Kabupaten yaitu bernama Kabupaten Rote Ndao.

Sebagai kawasan kepulauan yang dikeliling lautan lepas, sudah tentu Rote memiliki pesona bahari yang memukau. Sayangnya memang karena berada jauh diperbatasan negara, membuat kunjungan wisatawan ke Pulau Rote masih sangat minim. Lantas seperti apakah keindahan yang dimiliki Rote? dan bagaimana akses menuju sana?


Cara Menuju Rote

Menjangkau Pulau Rote sebenarnya tidak begitu sulit. Dari ibukota provinsi NTT di Kota Kupang, perjalanan bisa dilakukan dengan jalur laut atau udara. Melalui jalur laut, dapat ditempuh menggunakan kapal ferry ASDP dari Pelabuhan Tanau Kota Kupang dengan lama pelayaran sekitar 4 jam dimana kapal akan berlabuh di Dermaga Pantai Baru. Tarif untuk perorangnya sendiri ialah sekitar Rp 70 ribuan untuk kelas VIP dan Rp 35 ribuan untuk kelas ekonomi. Jika kamu membawa sepeda motor, harga tiketnya ialah Rp 110 ribuan sudah termasuk tiket pengendaranya.

Selain kapal ferry, tersedia juga kapal cepat yang akan menempuh waktu pelayaran hanya 2 jam dan berlabuh di Dermaga Kota Ba’a. Tarif untuk kapal cepat ini yaitu sekitar Rp 140 ribuan untuk ekonomi dan Rp 190 ribuan untuk bisnis. Pelayaran kapal dari Kupang menuju Rote biasanya tersedia setiap hari di pagi hari yaitu sekitar jam 8 untuk kapal cepat dan jam 6 untuk kapal ferry.


Pelabuhan Baa dan Kapal Express Bahari (via fajarsidiksitompul.wordpress.com)

Pilihan berikutnya ialah dengan menggunakan jalur udara menggunakan pesawat ATR. Tersedia 3 maskapai yang melayani Rute Kupang- Pulau Rote yaitu wings air, susi air, dan transnusa. Tarif pesawat ini ialah sekitar Rp 250 sampai 300 ribuan dimana perjalanan udara akan menempuh waktu hanya sekitar 30 menit saja. Bandara di Pulau Rote sendiri bernama Bandara DC Saudale yang merupakan bandara kecil namun telah dipugar menjadi lebih baik beberapa waktu lalu oleh Kemenhub.


Bandara DC Saudale (via detik.finanace.com)


Ketersediaan Transportasi dan Akomodasi

Sebagai pulau di daerah perbatasan, transportasi umum di daratan Pulau Rote memang tidak banyak alternatif, karenanya lah banyak pula yang membawa kendaraan dari Kupang. Namun begitu, tetap saja kalian bisa menggunakan moda transportasi seperti Ojek yang juga tersedia disana termasuk di kawasan Pelabuhan. Tarifnya sendiri masih cukup wajar yaitu sekitar Rp 20 ribuan untuk jarak dekat. Perlu diingat juga jika kamu membawa kendaraan pribadi bahwa hanya ada bensin eceran di sana alias tidak ada SPBU, dengan demikian dapat dipastikan harganya sedikit lebih mahal dibanding harga normal.

Sedangkan untuk urusan penginapan, di Kota Baa terutama tersedia beberapa hotel seperti Hotel Ricky, Hotel Grace, Hotel Freas, dan beberapa lainnya dengan tarif sekitar Rp 200 hingga 400 ribuan permalamnya. Lokasinya juga berada di kawasan kota sehingga memudahkan mobilitas. Jika ingin lebih mewah, di sana juga ada beberapa resort di tepi pantai yang bisa menjadi alternatif pilihan. Jadi, meskipun merupakan pulau perbatasan, urusan fasilitas umum masih terbilang aman disana.


1. Unik! Rote Punya Tiang Bendera–nya Sendiri

via travelmotoblog.com

Ya, jika kamu ke Rote, jangan sampai melewatkan Tiang Bendera. Apa bedanya dengan tiang bendera di tempat lain? Ternyata, Tiang Bendera di sini ialah nama tempat wisata. Inspirasi nama Tiang Bendera sendiri diambil karena adanya tugu beton setinggi 2,5 meter yang menjulang di atas sebuah pulau karang kecil. Tugu itu kabarnya merupakan peninggalan Belanda tahun 1942 dan menjadi tiang untuk mereka mengibarkan benderanya.

Meskipun Tiang Bendera itu menjadi ikon namanya, tetapi pesona kawasan ini bukanlah dari tugu beton tersebut, melainkan dari keindahan alaminya berupa pulau karang yang ketika air laut pasang membuatnya seolah terapung dilautan. Sedikit mirip dengan Tanah Lot di Bali, hanya saja pura-nya disini merupakan tugu beton tersebut.

Ketika air surut, kalian bisa menuju pulau karang tersebut. Hanya saja karena berupa karang, maka teksturnya yang tajam akan menjadi rintangannya, sehingga wajib hukumnya memakai alas kaki yang tebal dan kuat jika tidak ingin terluka. Jika sudah tiba di pulau karang tersebut, maka pesona kawasan Tiang Bendera akan semakin terpancar. Selain lautan luas dan hamparan batu karang yang dramatis, keberadaan saung-saung beratap merah nampak mempercantik suasana lanskap yang ada. Keindahan tersebut semakin sempurna ketika senja tiba, dimana dari sana kalian bisa melihat sunset. Siluet yang hadir di pulau karang dan tiang benderanya nampak sangat memukau dan menarik perhatian.

Lokasi objek wisata Tiang Bendera ini berada di Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, hanya sekitar 5 km dari pusat Kota Baa. Hanya saja, kondisi jalan menuju sana tidak selalu mulus. Selepas melewati jalan utama, kalian akan masuk jalan perkampungan yang masih berupa jalan tanah berbatu dengan kontur yang berbukit dan berkelok-kelok. Tak ada juga petunjuk arah sehingga jika tidak bersama pemandu lokal, kalian harus sering bertanya ke penduduk sekitar.


2. Menatap Luas Tak Bertepi Pandang dari Bukit Mando’o
via twiscy.com

Melihat keindahan alam memang semakin memukau jika dari ketinggian. Pandangan yang luas membuat kontur alam semakin jelas terlihat. Nah, di Pulau Rote juga memiliki sebuah bukit yang sangat terkenal sebagai puncak pandang untuk melihat panorama alam khas Pulau Rote, namanya Bukit Mando’o atau dikenal juga dengan nama Tangga 300.

Bukit Mando’o berada di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Baa. Kondisi jalan menuju bukit ini sudah beraspal namun tidak begitu mulus sehingga kendaraan tidak bisa melaju terlalu cepat dan stabil. Karena sudah sangat terkenal, untuk menuju Bukit ini juga bukan hal sulit lagi, kalian bisa bertanya pada penduduk lokal jika kebingungan.

Setiba di kaki bukit, kalian akan disambut gerbang bertuliskan Obyek wisata Mando’o. Sebelumnya, kendaraan kalian harus diparkirkan di kaki bukti ini karena perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki ratusan anak tangga. Dari anak tangga inilah mengapa warga setempat lebih mengenal Bukit Mando’o dengan sebutan Tangga 300, karena dulu tangganya berjumlah 300 meskipun sekarang sudah ditambah menjadi 365 anak tangga.

Perlu diingat bahwa tidak ada pedagang minuman dilokasi wisata ini termasuk di atas bukitnya, sehingga kalian harus membawa minuman sendiri mengingat jumlah anak tangga yang banyak dan pasti akan menguras tenaga.

Sesampainya di atas bukit, kalian bisa memilih spot terbaik untuk melihat pemandngan alam yang ada. Daratan persawahan hijau Desa Kuli, perbukitan Lole yang curam, hutan bakau, dan lautan biru nampak berpadu indah membentuk lanskap alami yang menyegarkan mata. Di puncak itu juga tersedia gazebo kecil untuk beristirahat atau mungkin berteduh jika hujan datang.


3. Pantai Laviti, Si Pemikat Hati

via tourism.nttprov.go,id

Keperawanan pantai-pantai di Pulau Rote memang bukan isapan jempol belaka, selain masih alami dan bersih, kunjungan wisatawan yang sangat sedikit membuat mengunjung pantai-pantai di Rote ibarat mengunjungi pantai pribadi.

Satu pantai yang jangan sampai dilewatkan ketika berada di Pulau Rote ialah Pantai Laviti. Pantai ini berada di teluk kecil sehingga seperti dilindungi tebing karang di kiri dan kanannya.

Pesona lain yang dimiliki Pantai Laviti ialah hamparan pasir putihnya yang berpadu dengan kilauan gradasi biru dari air laut. Perpaduan yang membuat Laviti berhasil memikat siapa saja yang menyambanginya.


4. Pantai Oeseli, Cantik Sekali!

via panoramio.com

Pantai satu ini sangat terkenal di Rote, kecantikannya begitu fenomenal bagi penduduk Rote dan berhasil memikat perhatian wisatawan. Pantai berpasir putih ini nampak sangat menenangkan dengan ombak yang kecil namun air yang sangat jernih. Jika benar-benar tidak ada wisatawan yang datang, maka dipastikan kamu akan sangat puas bermain karena suasananya sangat mendukung.

Lokasi pantai ini berada di Desa Oeseli, sekitar 3 jam dari Kota Baa ke sisi Barat Daya Pulau Rote. Jalanan menuju Oeseli terbilang cukup mulus di setengah perjalanannya, namun jalanan yang rusak baru akan dijumpai ketika sudah memasuki Desa Oeseli menuju pantainya. Sepanjang perjalanan di perkampungan, kalian akan melihat jemuran rumput laut. Ya, rumput laut menjadi salah satu komoditi andalan penduduk desa Oeseli. Jika bertemu dengan warga, jangan ragu untuk sekedar menyapa karena warga setempat terkenal sangat ramah.

Satu ciri yang akan membuat Pantai Oeseli mudah diingat ialah tumpukan batu cadasnya. Bebatuan itu nampak tinggi dan seolah menjadi penanda atau gerbang memasuki kawasan pantai. Hijauan pepohonan dan nyiur yang melambai menjadikan pesona di Pantai Oeseli nampak sangat memukau.


5. Lika Liku di Mulut Seribu

(foto by Dea Sihotang cia phinemo.com)

Jika kita mengenal permainan labirin di daratan dengan tanaman tinggi sebagai pembatasnya, maka kalian bisa merasakan sensasi bermain labirin yang berbeda yaitu di lautan lepas dengan tebing-tebing karang sebagai penghalangnya. Ya, kalian bisa menyewa perahu kemudian berlayar mengitari kawasan teluk di perairan Mulut seribu ini dan merasakan betapa berlikunya perjalanan yang ada. Bahkan seringkali wisatawan sedikti tersesat dan kebingungan karena seolah tidak menemukan jalan keluar. Mungkin itulah kenapa dinamakan Mulut Setibu karena ada banyak jalur yang akan dilalui.

Menikmati keindahan bahari dengan cara menyusuri periaran berbatas pulau-pulau karang seperti di Mulut Seribu ini memang akan menjadi pengalaman yang berbeda. Berwisata di Mulut Seribu yang berada di Kecamatan Rote Timur ini bisa memakan waktu beberapa jam sehingga ada baiknya menyiapkan bekal makanan dan minuman. Namun begitu, suasana yang variatif ditambah keindahan alam yang sangat cantik dijamin tidak akan membuat bosan.

SUMBER













0
14.6K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan