Sosok Patih Gajah Mada hari ini sedang ramai menjadi bahan pembicaraan.
Itu terkait dengan agama yang dianutnya saat itu.
Belakangan, sejumlah orang meyakini, Gajah Mada merupakan seorang penganut agama Islam.
Bahkan, hari ini perdebatan itu berlangsung ramai di sosial media, baik Facebook maupun Twitter.
Itu terbukti dari beberapa faktor yang belakangan ditemukan.
Di antaranya penemuan sejumlah koin bertuliskan laa illaha ilallah di sekitar bekas peninggalan Kerajaan Majapahit.
Oleh karena itu, belakangan sejumlah orang berkeyakinan nama sebenarnya dari Gajah Mada adalah Gaj Ahmada.
Meski demikian, hal itu tentunya saat ini masih menjadi pertanyaan, dan belum terjawab.
Namun, Gajah Mada memang merupakan sosok yang cukup fenomenal di nusantara.
Namanya dikenal karena cita-citanya ingin menyatukan seluruh nusantara di bawah panji Majapahit.
Walaupun, sampai saat ini hal itu juga masih menyisakan banyak pertanyaan mengenai kawasan mana saja yang sudah takluk di bawah kekuasaan Majapahit kala itu.
Tapi setidaknya hal itu telah membuat seorang tokoh, yang juga pelopor Sumpah Pemuda, M Yamin terpesona.
Bahkan, saking terpesonanya, Yamin yang berdarah Minang, rela melakukan penelitian yang cukup lama untuk mencari sosok wajah Gajah Mada yang sebenarnya.
Pencariannya itu dilakukannya di Trowulan.
Trowulan, Mojokerto merupakan sebuah lokasi yang dipercaya merupakan bekas pusat Kerajaan Majapahit.
Saat sedang melakukan penelitian itu, Yamin pun menemukan sebuah celengan yang dipercayainya sebagai wajah Gajah Mada.
Sehingga, dia pun melukis ulang wajah tersebut. Yaitu wajah seseorang yang memiliki sorot mata yang tajam, serta tulang pipi yang agak menonjol. Wajah itulah yang sampai saat ini dipercaya sebagai wajah Gajah Mada.
Meski demikian, belakangan hal itu juga kembali dipersoalkan. Sebab, ada sebagian pihak yang menuding, jika wajah Gajah Mada yang telah dilukis Yamin, dan digunakan sampai sekarang merupakan ilustrasi dari wajah Yamin sendiri.
M Yamin (dalesadli.files.wordpress.com)
Entah pendapat mana yang benar, namun yang pasti hal itu sampai sekarang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selain itu, hal tersebut juga kembali kepada masing-masing orang untuk menilainya, dan saling menghargai pendapat satu dengan yanag lainnya.
Kalau menurut kalian, kira-kira mirip nggak?
sumber