- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Konsep Metodologi Pelajaran Agama di Purwakarta ala Kang Dedi


TS
matt.gaper
Konsep Metodologi Pelajaran Agama di Purwakarta ala Kang Dedi
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi berharap, metodologi pembelajaran agama dalam kurikulum Indonesia bisa lebih disempurnakan. Misalnya, untuk agama Islam pelajarannya lebih difokuskan pada upaya pendalaman baca tulis Alquran dan kitab kuning, di luar dari pelajaran formal.
"Di Purwakarta, program ini sudah berjalan sejak setahun lalu. Bahkan, khusus mata pelajaran agama, yang biasanya 2 jam, saat ini anak-anak di wilayah kami belajar 15 jam dalam sepekan," ujar Dedi di kantornya, Rabu (14/6/2017).
Dedi sengaja menggulirkan program tersebut, karena dirinya menilai, selama ini pelajaran agama yang diajarkan guru kepada muridnya itu cenderung normatif. Selain itu, jam pelajaran pun terbatas. Sehingga, wajar jika pemahanan agama para pelajar saat ini sangat minim.
Jadi, pelajaran agama itu harusnya lebih dimodifikasi. Artinya, tidak terbatas pada aspek normatif kurikulum saja," jelas dia.
Selama ini, dia menjelaskan, para pelajar di seluruh sekolah dari mulai SD-SMP di Purwakarta telah menjalankan rutinitas tambahan. Untuk pelajar muslim misalnya, mereka harus mengikuti pelajaran baca kitab suci dilanjutkan salat dhuha di sekolahnya setiap pagi atau sebelum jam belajar selanjutnya dimulai.
"Mungkin, itu menjadi rutinitas wajib bagi pelajar di Purwakarta. Apalagi hari Jumat, mereka full belajar pendalaman agama," jelas dia.
Tak hanya bagi pelajar muslim, sejak awal tahun kemarin pihaknya pun telah menyediakan tempat khusus di seluruh sekolah bagi siswa yang non muslim. Supaya, mereka juga bisa turut menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing di lingkungan yang sama.
Seperti diketahui, di Purwakarta ada pemandangan berbeda di sekolah yang dulu dengan sekarang. Saat ini, kondisi pusat pendidikan formal itu bak sebuah tempat pengkajian kitab suci agama yang diakui negara. Apalagi, setiap hari Jumat.
Ya, itu merupakan tambahan pelajaran lain bagi pelajar di wilayah ini. Saat ini, mereka wajib mengikuti pelajar mengenai pendalaman baca tulis kitab sesuai agama masing-masing di sekolahnya. Ini merupakan bagian dari program Kurikulum Kultur, yang merupakan impelemtasi dari kebijakan mengenai pendidikan berkarakter.
http://m.okezone.com/read/2017/06/14/65/1716260/konsep-metodologi-pelajaran-agama-di-purwakarta-ala-kang-dedi
Cagub favorit nastak menjadikan pelajaran agama dari 2 jam menjadi 15 jam harus dukung ya
"Di Purwakarta, program ini sudah berjalan sejak setahun lalu. Bahkan, khusus mata pelajaran agama, yang biasanya 2 jam, saat ini anak-anak di wilayah kami belajar 15 jam dalam sepekan," ujar Dedi di kantornya, Rabu (14/6/2017).
Dedi sengaja menggulirkan program tersebut, karena dirinya menilai, selama ini pelajaran agama yang diajarkan guru kepada muridnya itu cenderung normatif. Selain itu, jam pelajaran pun terbatas. Sehingga, wajar jika pemahanan agama para pelajar saat ini sangat minim.
Jadi, pelajaran agama itu harusnya lebih dimodifikasi. Artinya, tidak terbatas pada aspek normatif kurikulum saja," jelas dia.
Selama ini, dia menjelaskan, para pelajar di seluruh sekolah dari mulai SD-SMP di Purwakarta telah menjalankan rutinitas tambahan. Untuk pelajar muslim misalnya, mereka harus mengikuti pelajaran baca kitab suci dilanjutkan salat dhuha di sekolahnya setiap pagi atau sebelum jam belajar selanjutnya dimulai.
"Mungkin, itu menjadi rutinitas wajib bagi pelajar di Purwakarta. Apalagi hari Jumat, mereka full belajar pendalaman agama," jelas dia.
Tak hanya bagi pelajar muslim, sejak awal tahun kemarin pihaknya pun telah menyediakan tempat khusus di seluruh sekolah bagi siswa yang non muslim. Supaya, mereka juga bisa turut menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing di lingkungan yang sama.
Seperti diketahui, di Purwakarta ada pemandangan berbeda di sekolah yang dulu dengan sekarang. Saat ini, kondisi pusat pendidikan formal itu bak sebuah tempat pengkajian kitab suci agama yang diakui negara. Apalagi, setiap hari Jumat.
Ya, itu merupakan tambahan pelajaran lain bagi pelajar di wilayah ini. Saat ini, mereka wajib mengikuti pelajar mengenai pendalaman baca tulis kitab sesuai agama masing-masing di sekolahnya. Ini merupakan bagian dari program Kurikulum Kultur, yang merupakan impelemtasi dari kebijakan mengenai pendidikan berkarakter.
http://m.okezone.com/read/2017/06/14/65/1716260/konsep-metodologi-pelajaran-agama-di-purwakarta-ala-kang-dedi
Cagub favorit nastak menjadikan pelajaran agama dari 2 jam menjadi 15 jam harus dukung ya
0
2.3K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan