- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saat Jokowi Diskusi soal "Full Day School" dengan Kiai NU Jateng


TS
iambacknow
Saat Jokowi Diskusi soal "Full Day School" dengan Kiai NU Jateng
Saat Jokowi Diskusi soal "Full Day School" dengan Kiai NU Jateng
UNGARAN, KOMPAS.com - Sekitar 20 kiai dari sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah diundang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu di White House, Rumah Makan Mak Engking di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (17/6/2017).
Kesempatan langka ini tak disia-siakan oleh para kiai untuk menyampaikan keluh-kesahnya tentang persoalan keumatan dan kebangsaan dewasa ini.
Salah satunya adalah kebijakan delapan jam di sekolah selama lima hari yang menjadi keresahan masyarakat, terutama para kiai-kiai di kampung.
Pengasuh Pondok Pesatren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo, Magelang KH Yusuf Chudlori mengatakan, para kiai khawatir kebijakan ini akan membunuh pelan-pelan eksistensi sekolah agama yang sudah ada sejak ratusan tahun.
Sekolah agama itu seperti Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan pengajian-pengajian sore yang ada di desa-desa.
"Anak-anak bisa kehilangan akal kulturnya karena tidak bisa lagi berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan kultural di masyarakat," kata Gus Yusuf, panggilan akrab KH Yusuf Chudlori.
Keresahan tersebut oleh para kiai yang hadir termasuk para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah yang hadir disampaikan langsung ke Presiden.
Menurut Gus Yusuf, para kiai memohon kepada Presiden untuk mencabut atau meninjau ulang program sekolah lima hari tersebut.
"Jawaban Presiden tadi, besok secepatnya akan memanggil Menteri Diknas," ucapnya.
(Baca juga: Aturan Sekolah 8 Jam Dinilai Bisa Matikan Madrasah Diniyah)
Gus Yusuf juga menyampaikan bahwa di dalam pertemuan tersebut ada pemaparan singkat tentang implementasi kebijakan delapan jam belajar dan sekolah lima hari dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Bahwa kebijakan tersebut dalam praktiknya tidak murni di sekolah, tetapi bisa dikolaborasikan dengan kegiatan di luar sekolah.
"Presiden juga menyampaikan bahwa praktiknya kan tidak sederhana, tidak gampang. Ya akan segera ditinjau ulang," ucap Gus Yusuf.
Kompas TV Polemik Kebijakan Sekolah 5 Hari
Penulis: Kontributor Ungaran, Syahrul Munir
Editor: Bayu Galih
Saat Jokowi Diskusi soal "Full Day School" dengan Kiai NU Jateng - Kompas.com
http://regional.kompas.com/read/2017/06/18/10272411/saat.jokowi.diskusi.soal.full.day.school.dengan.kiai.nu.jateng
gwa termasuk yg dukung program ini
lingkungan gwa udah bnyk yg full day
dicoba dulu barang setahun atau dua tahun
yg minim fasilitas normal aja ngikut sedikit demi sedikit

mending resign aja pak menteri drpd malu
gwa juga saranin menterinya dr nu aja
UNGARAN, KOMPAS.com - Sekitar 20 kiai dari sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah diundang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu di White House, Rumah Makan Mak Engking di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (17/6/2017).
Kesempatan langka ini tak disia-siakan oleh para kiai untuk menyampaikan keluh-kesahnya tentang persoalan keumatan dan kebangsaan dewasa ini.
Salah satunya adalah kebijakan delapan jam di sekolah selama lima hari yang menjadi keresahan masyarakat, terutama para kiai-kiai di kampung.
Pengasuh Pondok Pesatren Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo, Magelang KH Yusuf Chudlori mengatakan, para kiai khawatir kebijakan ini akan membunuh pelan-pelan eksistensi sekolah agama yang sudah ada sejak ratusan tahun.
Sekolah agama itu seperti Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan pengajian-pengajian sore yang ada di desa-desa.
"Anak-anak bisa kehilangan akal kulturnya karena tidak bisa lagi berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan kultural di masyarakat," kata Gus Yusuf, panggilan akrab KH Yusuf Chudlori.
Keresahan tersebut oleh para kiai yang hadir termasuk para Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah yang hadir disampaikan langsung ke Presiden.
Menurut Gus Yusuf, para kiai memohon kepada Presiden untuk mencabut atau meninjau ulang program sekolah lima hari tersebut.
"Jawaban Presiden tadi, besok secepatnya akan memanggil Menteri Diknas," ucapnya.
(Baca juga: Aturan Sekolah 8 Jam Dinilai Bisa Matikan Madrasah Diniyah)
Gus Yusuf juga menyampaikan bahwa di dalam pertemuan tersebut ada pemaparan singkat tentang implementasi kebijakan delapan jam belajar dan sekolah lima hari dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Bahwa kebijakan tersebut dalam praktiknya tidak murni di sekolah, tetapi bisa dikolaborasikan dengan kegiatan di luar sekolah.
"Presiden juga menyampaikan bahwa praktiknya kan tidak sederhana, tidak gampang. Ya akan segera ditinjau ulang," ucap Gus Yusuf.
Kompas TV Polemik Kebijakan Sekolah 5 Hari
Penulis: Kontributor Ungaran, Syahrul Munir
Editor: Bayu Galih
Saat Jokowi Diskusi soal "Full Day School" dengan Kiai NU Jateng - Kompas.com
http://regional.kompas.com/read/2017/06/18/10272411/saat.jokowi.diskusi.soal.full.day.school.dengan.kiai.nu.jateng
gwa termasuk yg dukung program ini
lingkungan gwa udah bnyk yg full day
dicoba dulu barang setahun atau dua tahun
yg minim fasilitas normal aja ngikut sedikit demi sedikit

mending resign aja pak menteri drpd malu

gwa juga saranin menterinya dr nu aja

Diubah oleh iambacknow 18-06-2017 10:49
0
3.9K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan