- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wow! Berhubungan Seks dan Hamil di Luar Angkasa
TS
deddot07
Wow! Berhubungan Seks dan Hamil di Luar Angkasa
Quote:
Astronot yang dikirim ke Mars disarankan untuk tidak hamil dalam perjalanan ke Planet Merah, menurut sebuah ulasan bahaya radiasi oleh tiga ilmuwan.
Partikel berenergi tinggi yang membombardir kapal hampir pasti akan mensterilkan janin wanita manapun yang dikandung, membuatnya jauh lebih sulit untuk membangun koloni Mars yang sukses begitu awak kapal mendarat.
“Kemampuan perisai ini mungkin akan menghalangi kehamilan berlanjut ke Mars,” kata ahli biofisik radiasi Tore Straume dari Pusat Penelitian NASA Ames, penulis utama tinjauan yang dipublikasikan di Journal of Cosmology.
Seks di ruang angkasa merupakan topik yang sensitif bagi NASA, kode etik untuk astronot dan menentukan dalam membangun “hubungan kepercayaan” dan “standar profesional” yang dipelihara setiap saat. Tapi hasil logis dari eksplorasi antariksa manusia adalah membentuk koloni, tulis Straume. Mars menjadi taruhan dan tentu membentuk koloni akan memerlukan reproduksi.
DNA yang memandu pengembangan embrio yang telah dibuahi dan berfungsinya semua sel di dalam tubuh mudah rusak oleh jenis radiasi yang akan membombardir astronot pada pendaratan Mars.
Paparan radiasi tinggi mengancam hubungan seks di ruang angkasa
Bahaya itu berasal dari suar surya, yang memancarkan proton energik di tata surya. Meskipun waktu dan intensitas ledakan tersebut sulit diprediksi sebelumnya, partikel-partikel ini akan relatif mudah untuk dicegah, kata Straume kepada SPACE.com.
“Beberapa butir material saja bisa menurunkan intensitasnya hingga tingkat yang dapat diterima tubuh, efeknya sangat fatal” kata Straume.
Menimbulkan masalah yang lebih sulit adalah radiasi yang mengalir masuk dari luar tata surya.
Sinar kosmik galaksi yang sebagian besar terdiri dari proton energi tinggi, juga mengandung inti atom bermuatan yang berada di tabel periodik logam, bahkan sampai pada besi, yang cukup berat secara atomik. Partikel bermuatan semacam itu dapat menghancurkan molekul biologis seperti DNA dan dengan mudah merobek perisai aluminium dari sebuah pesawat ruang angkasa yang melakukan perjalanan melalui ruang antarplanet.
Pemahaman para peneliti tentang bahaya reproduksi di luar angkasa adalah radiasi pengion, terutama berasal dari paparan seperti radioterapi untuk kanker dan ledakan bom atom.
Apalagi penelitian pada primata telah menemukan bahwa dosis radiasi pengion yang relatif rendah cukup untuk membunuh oosit, atau sel telur yang belum matang, pada janin wanita selama paruh kedua kehamilan. Jika hasilnya berlaku juga untuk manusia, maka sangat mustahil terjadi kehamilan sampai kelahiran di luar angkasa.
“Seseorang harus sangat protektif terhadap sel-sel itu selama kehamilan, untuk memastikan wanita hamil bisa steril dari paparan radioaktif tadi, sehingga mereka bisa melanjutkan koloni,” kata Straume.
Kehamilan di ruang angkasa sangat berisiko
Seorang anak yang dikandung di luar angkasa juga akan cenderung menderita masalah lain juga.
Sel membelah dan berdiferensiasi sangat cepat selama masa gestasi, dan kerusakan pada sel tunggal yang ditakdirkan menjadi otak atau organ lain dapat dengan mudah terjadi. Straume mengatakan bahwa dosis radiasi yang diterima janin dalam perjalanan ke Mars kemungkinan bisa mengakibatkan retardasi mental parah atau defisit lainnya.
Masalah serupa bisa diakibatkan oleh kerusakan sperma, kata ahli biologi dan ahli genetika radiasi Andrew Wyrobek dari Lawrence Berkeley National Laboratory, yang bukan bagian dari penelitian tersebut. Meskipun efek radiasi ruang kronis tidak jelas, dosis radiasi yang rendah dapat membunuh atau merusak sperma, yang mungkin membuat pria mandul atau menyebabkan cacat lahir.
Dan pada mamalia, kerusakan radiasi dapat mempengaruhi keturunan yang lahir lama setelah paparan awal pada ayah mereka.
“Kami tahu bahwa radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan genetik permanen pada sel induk” – sel-sel dari mana sperma muncul, kata Wyrobek.
Prospek keberhasilan reproduksi justru bisa dimulai begitu mereka tiba di Planet Merah. Mars akan menyerap atau memperlambat sebagian radiasi yang masuk.
Koloni bisa melindungi diri mereka dengan meletakkan lapisan tanah Mars yang kemerahan, atau regolit, di antara mereka dan langit.
Straume mencatat sebuah situs yang menarik untuk sebuah basis koloni di dekat Mars – setidaknya dalam hal paparan radiasi – mungkin adalah bulan Mars Phobos, khususnya kawah Stickney, yang berada di sisi Phobos yang menghadap Mars. Dinding tinggi kawah bersama dengan Planet Merah bisa menghalangi hingga 90 persen sinar kosmik di lokasi tertentu.
Tentu saja, gravitasi rendah Phobos akan menimbulkan kesulitan. Tapi radiasi adalah masalah yang sangat berbahaya, patut dicari pilihan kita untuk reproduksi yang sukses.
“Ini adalah masalah yang benar-benar perlu dipecahkan jika kita berencana untuk memiliki koloni di Mars,” kata Straume.
(spacecom/seksualitas)
Sumber
0
3.1K
Kutip
13
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan