- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sepakbola di Indonesia Sebaiknya Dibubarkan Saja


TS
idungmanchung
Sepakbola di Indonesia Sebaiknya Dibubarkan Saja
Quote:


Sejarah sepakbola di Indonesia berjalan dengan sejarah yang panjang. Bahkan sudah sejak jaman Hindia Belanda. Meskipun sudah berjalan sangat panjang, sepakbola kita kalah jauh baik dari segi prestasi dan kualitas liga.
Sepakbola kita bahkan tertinggal jauh dari negara-negara yang baru mengenal sepakbola. Amerika Serikat membangun liga sepakbola di tahun 90an. Kini liga sepakbola di Amerika Serikat maju sangat pesat dan Timnas Amerika Serikat berkali-kali tampil di Piala Dunia. Amerika Serikat loh gan! Negara Basket, Baseball, dan American Football tapi bisa bikin sepakbola lebih maju daripada kita.
Paling parahnya lagi kita disalip China. Negara yang membangun liga sepakbola dari tahun 2000, kini jadi liga yang lebih mahal daripada liga Italia. Para pemain dunia yang masih berusia produktif nggak segan-segan memilih liga China karena kualitas liganya terjamin dan gaji juga sangat besar.
Banyak faktor yang bikin sepakbola kita jadi ampas di dunia. Faktor-faktornya sangat parah dan sangat mustahil untuk diperbaiki.
Quote:
1. Sepakbola Hanya Dijadikan Alat Politik
Dengan ratusan juta penggemar dan pendukung fanatik, sepakbola merupakan lahan yang menggiurkan untuk menjaring suara. Para elite partai banyak memanfaatkan sepakbola dengan semena-mena demi kepentingan pemilu dan pilkada.
Saat timnas berlaga, banyak tokoh-tokoh politik tebar pesona nonton timnas. Saat klub lokal juara, mendadak tokoh-tokoh politik jadi suporter club.
Saat pilkada, para calon kepala daerah banyak janji ini itu kepada supporter sepakbola. Pas sudah jadi, lupa mereka semua para kepala daerah.
Setelah semuanya selesai dan hegemoni hilang, mereka semua mendadah kabur juga.
Dengan ratusan juta penggemar dan pendukung fanatik, sepakbola merupakan lahan yang menggiurkan untuk menjaring suara. Para elite partai banyak memanfaatkan sepakbola dengan semena-mena demi kepentingan pemilu dan pilkada.
Saat timnas berlaga, banyak tokoh-tokoh politik tebar pesona nonton timnas. Saat klub lokal juara, mendadak tokoh-tokoh politik jadi suporter club.
Saat pilkada, para calon kepala daerah banyak janji ini itu kepada supporter sepakbola. Pas sudah jadi, lupa mereka semua para kepala daerah.
Setelah semuanya selesai dan hegemoni hilang, mereka semua mendadah kabur juga.
Quote:
2. Ketua PSSI Bukan Orang Sepakbola
PBSI dijalankan sama mantan atlet bulutangkis, Persatuan Judo oleh mantan atlet Judo, Persatuan Karate oleh mantan atlet karate, dan seterusnya. Kalau sepakbola?
Dari jaman Indonesia merdeka hingga saat ini, kepemimpinan PSSI selalu dijalankan oleh mereka yang bukan orang sepakbola. Kalau nggak orang-orang partai politik, ya lagi-lagi jendral TNI yang pegang jabatan ketua PSSI.
Mereka orang-orang politik tahu apa sih buat kebaikan sepakbola? Korupsi sih iya!
Lalu jendral TNI? Hadeh! Mereka kan tugasnya memberikan komando pengamanan negara dan peracik strategi perang. Kok tahu-tahu pas masih menjabat sebagai jendral bisa nyambi jadi Ketua PSSI???
Bukankah jauh lebih baik jabatan ketua PSSI dipegang oleh mereka yang murni orang sepakbola. Semisal Bambang Pamungkas atau Kurniawan Dwi Yulianto.
PBSI dijalankan sama mantan atlet bulutangkis, Persatuan Judo oleh mantan atlet Judo, Persatuan Karate oleh mantan atlet karate, dan seterusnya. Kalau sepakbola?
Dari jaman Indonesia merdeka hingga saat ini, kepemimpinan PSSI selalu dijalankan oleh mereka yang bukan orang sepakbola. Kalau nggak orang-orang partai politik, ya lagi-lagi jendral TNI yang pegang jabatan ketua PSSI.
Mereka orang-orang politik tahu apa sih buat kebaikan sepakbola? Korupsi sih iya!
Lalu jendral TNI? Hadeh! Mereka kan tugasnya memberikan komando pengamanan negara dan peracik strategi perang. Kok tahu-tahu pas masih menjabat sebagai jendral bisa nyambi jadi Ketua PSSI???
Bukankah jauh lebih baik jabatan ketua PSSI dipegang oleh mereka yang murni orang sepakbola. Semisal Bambang Pamungkas atau Kurniawan Dwi Yulianto.
Quote:
3. Supporter Yang Norak Suka Rusuh
Fans Inter Milan berseteru dengan Fans AC Milan karena dulu Inter Milan dibentuk oleh para juragan sedangkan AC Milan clubnya para buruh di kota Milan. Perseteruan antara Juragan dengan buruh sangat jelas dan logis.
Fans MU berseteru dengan Fans Liverpool karena jaman dahulu kota Manchester nggak punya pelabuhan. Setiap hasil industri kota Manchester selalu tertahan di Liverpool. Berawal dari kegiatan ekonomi maka setiap MU ketemu Liverpool FC selalu panas jaman segitu. Orang liverpool seger-seger & makmur karena kota pelabuhan maka ekonomi lancar & penduduknya makmur. Orang Manchester kucel-kucel kurus miskin karena emang buruh pabrik semua. Melalui perseteruan ekonomi dan sejarah maka logis saja kalau dalam sepakbola mereka berseteru panas para fansnya. Perseteruan tersebut sangat jelas dan logis.
Fans Madrid & Barca berseteru karena dalam sejarahnya dulu, Madrid adalah golongan ningrat penguasa spanyol sedangkan Catalunia adalah pemberontak yang ingin berusaha lepas dari cengkraman para ningrat-ningrat penindas di kota madrid. Melalui sejarah tersebut, perseteruan dalam sepakbola juga sangat jelas dan logis.
Kalau Indonesia???
Perseteruan antar fans sangatlah tidak jelas dan tidak logis. Nggak ada sejarah penting yang bisa bikin mereka saling berseteru. Paling karena dulu bobotoh ditimpuk batu di jakarta saat lawan persija dan akhirnya rusuh. Lalu saat persija melawat ke Surabaya, Fans persija ditimpuk batu dan akhirnya rusuh sama arek-arek suroboyo. Bobotoh melihat kejadian itu dan akhirnya berterimakasih sama arek-arek Suroboyo dan menjadi teman
Intinya, kerusuhan supporter di Indonesia terjadi karena gagah-gagahan doang. Sifat gagah-gagahan doang adalah sifat norak yang merugikan masyarakat. Setiap rusuh, warga setempat & polisi selalu dibikin repot.
Itu kerusuhan secara klub yang dianggap profesional. Di tingkat kampung, Sepakbola juga selalu identik dengan rusuh. Antar dusun rusuh, antar desa rusuh, antar kecamatan rusuh, bahkan antar sekolah aja bisa rusuh karena sepakbola
Fans Inter Milan berseteru dengan Fans AC Milan karena dulu Inter Milan dibentuk oleh para juragan sedangkan AC Milan clubnya para buruh di kota Milan. Perseteruan antara Juragan dengan buruh sangat jelas dan logis.
Fans MU berseteru dengan Fans Liverpool karena jaman dahulu kota Manchester nggak punya pelabuhan. Setiap hasil industri kota Manchester selalu tertahan di Liverpool. Berawal dari kegiatan ekonomi maka setiap MU ketemu Liverpool FC selalu panas jaman segitu. Orang liverpool seger-seger & makmur karena kota pelabuhan maka ekonomi lancar & penduduknya makmur. Orang Manchester kucel-kucel kurus miskin karena emang buruh pabrik semua. Melalui perseteruan ekonomi dan sejarah maka logis saja kalau dalam sepakbola mereka berseteru panas para fansnya. Perseteruan tersebut sangat jelas dan logis.
Fans Madrid & Barca berseteru karena dalam sejarahnya dulu, Madrid adalah golongan ningrat penguasa spanyol sedangkan Catalunia adalah pemberontak yang ingin berusaha lepas dari cengkraman para ningrat-ningrat penindas di kota madrid. Melalui sejarah tersebut, perseteruan dalam sepakbola juga sangat jelas dan logis.
Kalau Indonesia???
Perseteruan antar fans sangatlah tidak jelas dan tidak logis. Nggak ada sejarah penting yang bisa bikin mereka saling berseteru. Paling karena dulu bobotoh ditimpuk batu di jakarta saat lawan persija dan akhirnya rusuh. Lalu saat persija melawat ke Surabaya, Fans persija ditimpuk batu dan akhirnya rusuh sama arek-arek suroboyo. Bobotoh melihat kejadian itu dan akhirnya berterimakasih sama arek-arek Suroboyo dan menjadi teman
Intinya, kerusuhan supporter di Indonesia terjadi karena gagah-gagahan doang. Sifat gagah-gagahan doang adalah sifat norak yang merugikan masyarakat. Setiap rusuh, warga setempat & polisi selalu dibikin repot.
Itu kerusuhan secara klub yang dianggap profesional. Di tingkat kampung, Sepakbola juga selalu identik dengan rusuh. Antar dusun rusuh, antar desa rusuh, antar kecamatan rusuh, bahkan antar sekolah aja bisa rusuh karena sepakbola
Quote:
Banyak manfaat yang diperoleh dengan menghapus sepakbola di Indonesia. Menghapus di sini dalam artian membubarkan segala liga, turnamen, organisasi baik dari tingkat nasional hingga kampung. Berikut manfaatnya:
1. Menghentikan pembodohan elit politik lewat sepakbola
2. Menghentikan penyelewengan wewenang dari anggota partai hingga jendral-jendral
3. Menghentikan salah satu lahan korupsi paling basah yang bernama sepakbola
4. Menghentikan kekecewaan dan rasa malu karena Timnas di turnamen selalu PHP
5. Menghentikan tradisi norak gagah-gahan supporter alay.
6. Orang Indonesia yang beneran bisa sepakbola bisa mengasah bakatnya di luar negri secara total tanpa harus dicaci berbau nasionalisme
1. Menghentikan pembodohan elit politik lewat sepakbola
2. Menghentikan penyelewengan wewenang dari anggota partai hingga jendral-jendral
3. Menghentikan salah satu lahan korupsi paling basah yang bernama sepakbola
4. Menghentikan kekecewaan dan rasa malu karena Timnas di turnamen selalu PHP
5. Menghentikan tradisi norak gagah-gahan supporter alay.
6. Orang Indonesia yang beneran bisa sepakbola bisa mengasah bakatnya di luar negri secara total tanpa harus dicaci berbau nasionalisme
Quote:
Sepakbola sangat bermanfaat jika hanya dipakai sebagai olahraga. Sepakbola juga sangat menghibur jika tontonannya sepakbola luar negri.
Kalau orang Indonesia bikin liga, turnamen, atau organisasi mendingan jangan dulu deh! Mental dan otak belum nyampek!
Kalau orang Indonesia bikin liga, turnamen, atau organisasi mendingan jangan dulu deh! Mental dan otak belum nyampek!


abdurrahman19 memberi reputasi
1
4K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan