BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Jangan remehkan kekuatan mendongeng

Ilustrasi ibu yang sedang mendongeng
© Shutterstock


Untuk anak-anak, cerita merupakan media menyenangkan yang dapat digunakan untuk belajar hal-hal baru, begitu pula dengan dongeng. Meski bukan cerita nyata, kekuatan dongeng tidak boleh diremehkan, setidaknya itu yang dipercaya oleh Wiwie Tofani (31), anggota komunitas Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI).

Wiwie adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat perhatian terhadap anak semata wayangnya. Perhatiannya terhadap pendidikan anak mengantarkannya ke dunia dongeng. Kala itu, ia melihat perjalanan komunitas dongeng dan efek positif dongeng terhadap anak-anak. Inilah yang membuatnya tertarik mengikuti workshop Kelas Dongeng hingga akhirnya serius menekuni dongeng.

Kekuatan dongeng

Mengajarkan kebiasaan baik kepada anak bisa diibaratkan sama seperti menanamkan ingatan kepada mereka. Bagi Wiwie, menanamkan ingatan pada anak-anak harus dibantu dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh mereka. Dalam situasi seperti inilah dongeng memegang peranan penting. Melalui dongeng, orangtua dapat menyampaikan pesan moral kepada anak-anak dengan halus.

"That's the power of storytelling. Kesadaran inilah yang akhirnya membuat saya ingin bisa menguasai cerita, bisa mendongengkan dengan menarik dan ceria minimal untuk anak sendiri," cerita Wiwie kepada Beritagar.id.

Sejak bergabung dengan komunitas AyoDI (Ayo Dongeng Indonesia) 1,5 tahun lalu, Wiwie menyadari bahwa dongeng memiliki kekuatan berupa kebahagiaan. Kala dirinya mendongeng bersama AyoDI ke penyandang difabel dan pasien anak Thalassemia, ia menyaksikan respons positif dari anak-anak tersebut, yaitu senyum dan tawa.

Tak hanya itu, respons positif juga menghinggapi anaknya karena selama kegiatan sosial mendongeng Wiwie kerap membawa buah hatinya. Alhasil, imajinasi anak terasah dan anaknya mampu menguasai emosi.

Berbicara soal emosi, Wiwie punya trik tersendiri. Wiwie kerap menjadikan dongeng sebagai sarana untuk menenangkan anaknya. Peristiwa tersebut pernah ia alami ketika anaknya tidak bisa kooperatif saat harus menunggu sesi pemotretan occupation day. Akhirnya, ia mendongengkan satu cerita kepada anaknya sehingga suasana hati sang anak kembali ceria dan mau diajak bekerja sama.

Dari peristiwa ini, Wiwie menemukan formula bahwa dogeng tak harus dilakukan malam hari jelang tidur. Mendongeng bisa dilakukan kapan saja.

Masuk ke dunia anak

Agar anak-anak memahami pesan dongeng dengan baik, pendongeng harus bisa memasuki dunia anak-anak. Menurutnya, modal pendongeng --kebanyakan adalah orang dewasa-- yaitu menghargai anak-anak sebagai teman berdialog yang menyenangkan dan memahami imajinasi mereka karena mereka terkesan pada sosok orang dewasa yang mampu bersikap layaknya anak-anak, tetapi bukan kekanak kanakan.

Dengan cara ini, orangtua dapat mendidik dan meningkatkan potensi sosial anak dengan mudah, serta menjadi bagian dari dunia sosial anak. "Tujuh dari 10 orang yang saya temui belum menyadari pentingnya orang dewasa untuk masuk ke dalam dunia anak," ujar perempuan yang kerap mendongeng di wilayah Jabodetabek ini.

Begitu pula dengan pemilihan cerita. Wiwie memilih dongeng berdasarkan cerita sehari-hari, yang lekat dengan kehidupan anak-anak. Meski demikian ia sesekali memberikan kisah keteladanan nabi dan dongeng putri dan raja. Sedangkan untuk tema dongeng, ia kerap mendongeng dengan tema kejujuran dan berbagi nilai kebaikan.

"Cerita lebih ke kisah nyata, hal yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari. Fairytale pasti karena sering terdengar di telinga anak-anak, ya sesekali boleh. Tapi di akhir cerita selalu saya sampaikan, 'cerita ini hanya dunia khayalan jadi kita ambil maknanya saja ya'."

Seperti yang sudah dijelaskan Wiwie di atas, mendongeng bisa dilakukan kapan dan di manapun, bahkan dapat dilakukan oleh siapa saja. Tak hanya dapat digunakan sebagai sarana pelajaran moral, dongeng juga menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan budaya membaca pada anak. Semakin sering Anda mendongeng dengan media buku, mereka akan semakin "dekat" dengan buku.

Tak hanya media dongeng, menularkan dan meningkatkan minat baca pada anak-anak Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui donasi buku. Layaknya para pencinta buku yang ingin meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, BCA melalui program donasi #BukuUntukIndonesia juga berupaya menumbuhkan minat baca anak-anak. #BukuUntukIndonesia akan membantu mendistribusikan buku-buku anak, seperti buku dongeng Nusantara, pengetahuan umum, dan buku dongeng internasional ke perpustakaan-perpustakaan sekolah dasar yang tersebar di 60 daerah seluruh Indonesia.

Kontribusi Anda dalam gerakan #BukuUntukIndonesia akan sangat berarti untuk memudahkan anak-anak Indonesia dalam mengakses buku yang tepat untuk usia mereka.

Quote:
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
10.7K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan