Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

paanjoelAvatar border
TS
paanjoel
Indosat Menyerah dari Bisnis Digital, "Mau Fokus Ke Bisnis Inti Saja"

Via Kumparan (Aditya Panji)

Indosat Ooredoo (Indosat) memutuskan untuk mundur dari bisnis digital. Selanjutnya, perusahaan akan berfokus pada bisnis inti Indosat yang meliputi layanan komunikasi seluler, business to business, dan kabel serat optik.

CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan bahwa keputusan mundur itu diambil karena bisnis digital yang dijalankan tidak berhasil sesuai harapan. Pasalnya, pertumbuhan bisnis tersebut tidak memperlihatkan tanda positif.

“Saya harus mengatakan kalau sudah saatnya menyerah. Kami gak dapet value dari bisnis digital, jadinya kembali ke core bisnis saja,” ujarnya saat bincang dengan wartawan di sela Buka Bersama Indosat, Senin (12/6/2017).

“Dari tahun pertama memang sudah jalani bisnis digital, tapi gak berhasil. Revenue ada, pengguna ada, tapi gak sustainable. Kalau mau membesarkan mesti ada yang dikorbankan. Tidak bisa self sustained,” katanya.

Mundurnya Indosat dari bisnis digital ditandai dengan keputusan menutup unit usaha e-commerce mereka, Cipika. Penutupan tersebut efektif mulai 1 Juni 2017 lalu.


Via wesbite cipika.co.id

“Digital bisnis itu kan gak tau ukuran lubangnya berapa dalam. Kalau yang cari gara-gara, yang gak terukur dalamnya, itu yang kami tinggalkan,” ujar Alex.

Selain Cipika, Indosat masih memiliki unit bisnis lain, yakni IMX dan Dompetku. IMX yang bergerak di bidang iklan digital masih dibiarkan beroperasi, meski menurut Alex, kontribusinya sangat kecil.

Sementara itu Dompetku, yang merupakan layanan e-money milik Indosat, sudah dihentikan. Indosat sendiri tidak menjual Dompetku dan masih memiliki lisensinya.

“Mungkin (bisnis digital) bukan untuk kami. Sekarang back to basic. Soal seluler kita punya lisensi dari pemerintah, kuncinya tinggal bagaimana menjadi efisien saja. Telko sebagai penyedia jaringan toh akan selalu ada di ekosistem (digital) itu,” pungkasnya.

Investasi dalam bisnis digital, menurut Alex, tidak dapat diukur "kedalamannya" dan ini berbeda dengan bisnis seluler yang keuntungannya sudah bisa dinikmati dalam jangka waktu empat tahun.

Saat ditanya apakah ada ketakutan bisnisnya diganggu oleh para pemain digital lain, Alex mengaku takut, tapi ia percaya diri dengan bisnis telekomunikasi yang masih punya peluang tak terbatas.

Di bisnis telekomunikasi, fokus para pemain saat ini adalah meningkatkan penggunaan data di tengah penurunan trafik telepon suara dan SMS. Mereka semua mencari cara untuk meningkatkan pendapatan dari trafik data.

"(Di telekomunikasi) akan selalu ada device. Akan selalu ada peningkatan jaringan. Bagaimana cara pendapatan per kilobyte-nya semakin besar," jelasnya.

Untuk masuk ke sejumlah layanan digital di masa depan, Indosat akan mengambil langkah untuk bermitra dengan pihak ketiga. Salah satu yang akan digarap adalah layanan pembayaran mobile PayPro yang akan dikelola pihak ketiga, juga layanan streaming musik yang bekerja sama dengan Spotify dan streaming video yang kerja sama dengan iFlix.

Sumber: Kompas.com| Kumparan.com
0
66.7K
405
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan