TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Filipina dikatakan menjadi sasaran ekspansi ISIS karena kelompok tersebut gagal mendirikan khilafah di Indonesia.

Seorang pengamat pengamanan negara di Singapura, Rohan Gunaratna, meyakini teroris ISIS sedang menjadikan Filipina sebagai basis operasinya.

Hal itu bisa dilihat dari upaya kelompok Maute untuk menguasai Marawi, Filipina, selama tiga minggu terakhir.

Menurut Rohan Gunaratna, Filipina menjadi sasaran lantaran Indonesia gagal dikuasai untuk mendirikan khilafah.

"Filipina dipilih sebab ISIS gagal mendirikan khilafah di Indonesia," jelas Rohan, dalam sebuah wawancara dengan media lokal Filipina.

ISIS memulai ekspansinya pada 2014 lalu, saat kelompok tersebut memutuskan untuk melebarkan sayap di Irak, Iran, Suriah, dan Timur Tengah.

Sejak itu, ISIS menjatuhkan pandangan ke Afrika, Kaukasus, dan Asia.

Rohan Gunaratna juga mengatakan bahwa Filipina menjadi pilihan karena kelompok teroris setempat bersedia untuk mendukung pergerakan ekstremisme ISIS.

Kelompok teroris setempat yang dimaksud adalah Abu Sayyaf, Ansar Khalifa, Maute, dan Bangsamoro Islamic Freedom Fighters.

tembakan roket. 

Melalui aliansi-aliansi baru ini, kata Rohan, ISIS melihat kesempatan untuk menciptakan ancaman baru di daerah selatan Filipina.

Kepala Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Eduardo Año mengatakan tiga pemimpin tinggi Maute ingin menguasai Marawi untuk mendirikan khilafah.

Mereka adalah dua pendiri kelompok tersebut, Omar dan Abdullah Maute, serta Isnilon Hapilon.

Eduardo Año menyebut rencana itu merupakan "grand plan" kelompok Maute, yang meniru "grand plan" ISIS saat menyerbu Mosul, Irak.

"Hari pertama Ramadan, (militan Maute) berencana untuk menguasai seluruh Marawi dan mengklaimnya sebagai negara khilafah," jelas Eduardo Año, Minggu (11/6/2017).

"Seperti yang terjadi di Mosul, ketika Pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi merebut Mosul pada Juni 2014. Itu juga terjadi pada hari pertama Ramadan," lanjutnya.

Setelah menduduki Marawi, kata Eduardo Año, militan Maute akan berharap warga Marawi akan mendukung mereka untuk mendirikan khilafah.

"Lalu, mereka akan menghabisi umat non-muslim sebanyak mungkin di sana, untuk membuktikan pad dunia bahwa mereka bisa mendirikan khilafah di Asia," ucap Eduardo Año lagi. (Manila Times)

=====================

Mana bisa , di negeri kita cuma ribut AFI, ahok , dan sepatu Jokowi