Sukit adalah akronim dari susu kitik yang merupakan minuman warkop ala Tanah Karo, Sumatera Utara. Susu kitik adalah bahasa Karo untuk menyebutkan susu dalam teh untuk ukuran gelas kecil atau dalam jumlah yang sedikit. Kitik adalah bahasa Karo yang artinya kecil. Dalam hal ini maksudnya adalah penggunaan gelas yang kecil atau pendek dalam pembuatan susu kitik.


Susu kitik sebenarnya adalah teh bercampur susu pada umumnya yang biasa dibuat orang-orang di berbagai daerah. Namun yang menjadi keunikan teh susu ini adalah seperti menjadi kebiasaan bila ingin meracik teh susu ini harus menggunakan gelas yang kecil atau pendek. Selalu disajikan dalam wadah gelas dan dalam temperatur panas yang tinggi.

Bila kita pergi melancong ke tanah Karo khususnya daerah Berastagi dan Kabanjahe Kab. Karo serta wilayah-wilayah yang mayoritas dimukimi suku Batak Karo kita pasti akan menemukan warkop yang menyajikan minuman ini.
Teh susu ini selalu disajikan dengan teh yang sangat kental dan kelat untuk mengimbangi manisnya susu sehingga menghasilkan rasa teh dan susu yang sangat khas. Sangat berlemak dan beraroma teh yang kuat. Karena daerah tanah Karo adalah dataran tinggi dan berhawa dingin sangat pas diminum saat pagi dan malam hari.

Beberapa warkop yang menyajikan minuman sukit ini bahkan masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar memasak airnya sehingga menghasilkan bau yang khas pada airnya.
Sudah seperti kebiasaan bagi masyarakat Karo sebelum beraktivitas atau sekedar nongkrong di warkop pasti menikmati sukit sebagai minumannya.

Bila berkunjung ke tanah Karo sempatkan mencicipi minuman sukit yang khas ini, sangat cocok ditemani dengan sepotong kue manis.