Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan, mengunjungi sisa kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Anies mendapati bahwa kerugian akibat kebakaran di pasar pemasok pangan di DKI itu sangat besar.

"Kita turut berduka cita dan simpati pada teman-teman pedagang yang mengalami musibah ini. Ssaya sampaikan tadi yang sabar dan insyaallah bisa segera recover," ucap Anies usai meninjau lokasi kebakaran Pasar Kramat Jati, Jaktim, Senin (12/6).

"Memang saya dengar mereka kerugiannya cukup besar, sebab di masa saat ini nereka banyak memiliki stok untuk lebaran," imbuhnya.



Anies bersyukur pengelola pasar yaitu PD Pasar Jaya, bergerak cepat dan sedang mempersiapkan tempat penampungan sementara untuk pedagang. Direncanakan seminggu tempat itu sudah tersedia.

"Direncanakan seminggu, tapi tadi beliau targetkan tiga atau empat hari sudah beres dan kerja cepat. Kita apresiasi. Rencananya dibangun tidak jauh, jadi dengan begitu para pembeli yang biasanya datang ke sini dapat dengan mudah menemukan kembali," tutur Anies.



Dari kejadian ini kata Anies, pelajaran berharganya bahwa mitigasi atau pencegahan itu penting. Bukan hanya tanggung jawab pengelola pasar saja, tapi juga para pedagang terutama soal pengaturan masalah listrik.

"Ini pelajaran pada semua pasar menjelang lebaran. Saya berharap bukan hanya pengelolanya, tapi para pedagangnya pastikan semua listrik dalam posisi mati kalau tokonya ditutup. Pastikan tidak ada alat-alat yang punya potensi kebakaran itu berfungsi tanpa kontrol," terang Anies.

"Kemudian merokok pastikan aman jangan buang sembarangan. Karena begitu, kita tidak peduli soal safety itu akan muncul masalah. Kita berharap habis kejadian ini cepat recover," imbuh Mantan Mendikbud itu.



Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, yang mendampingi Anies meninjau sisa kebakaran, menyampaikan kerugian yang dialami memang sangat besar. Bahkan satu pedagang ada yang merugikan miliaran.

"Kita masih deteksi karena masing-masing pedagang inventory-nya berbedabeda. Tadi dari salah seorang pedagang satu orang kerugiannya Rp 3 miliar," ucap Arief.

"Tadi juga saya dengar juga ada satu kios memiliki nilai sampai Rp 1,5 miliar. Jadi kenapa nilai lose-nya itu besar? Karena lagi menimbun banyak," imbuhnya.







Sumber: https://kumparan.com/muhamad-iqbal/a...mat-jati-besar