Quote:
Tren Baru, Tameng Kawat di Kaca Bus
Dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2017, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) giat melakukan pengecekan angkutan mudik dan fasilitas penunjang. Salah satu yang menjadi target adalah bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan pariwisata di beberapa terminal keberangkatan.
Dalam pengecekan di Terminal Bus Terpadu Pulogebang, pada Sabtu (10/6/2017), BPTJ menemukan beberapa bus yang menggunakan kawat sebagai tameng di kaca depan. Melihat hal tersebut, BPTJ mengatakan bahwa semestinya temang kawat tersebut tidak dipasang karena bisa membahayakan bagi pengemudi.
Menanggapi permasalahan ini, Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yunianto, mengatakan, fenomena tersebut ini memang kerap ada pada bus AKAP, khususnya lintas Sumatera.
Menurut Pandu, secara aturan memang tidak dijelaskan apakah boleh atau tidak, karena klaim sopir juga sebagai perlindungan. Sehingga masalah ini sifatnya menjadi situasional untuk kebanyakan bus lintas Sumatera.
"Setahu saya di daerah Batu Raja itu sering sekali warga melempari batu ke bus yang melintas, kita tidak tahu apa alasanya. Untuk masalah tameng kawat sedang dicari solusinya dengan teman-teman BPTJ, kemungkinan akan ada kordinasi dengan kepolisian daerah untuk mengatasi masalah pelemparan batu dibeberapa titik yang memang rawan," kata Pandu.
http://otomotif.kompas.com/read/2017...t.di.kaca.bus.
efek terlalu banyak atlit lempar batu nihh 