- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ironi Transportasi Helikopter Online yang Hanya Berpihak pada Si Kaya
TS
yudakristanto75
Ironi Transportasi Helikopter Online yang Hanya Berpihak pada Si Kaya
Quote:

Wow! Ada layanan angkutan helikopter di Jakarta yang diinisiasi oleh Grab, luar biasa “start up” Malaysia ini dalam melakukan promosi untuk mengibarkan bendera bisnisnya di Indonesia.
Saya awalnya cuek dengan segala riuh di sosial media soal persaingan ojol (ojek online) ini. Paling bikin marah adalah ketika ada driver ojol yang sampai melecehkan penumpang secara seksual dan juga mengarah pada isu rasial http://megapolitan.kompas.com/read/2...kai.kode.promo
Sudah keterlaluan, urusan cancel sepihak dan tarif promo ojol yang sering bermasalah di Grab belum selesai dicarikan solusi, muncul lagi kasus pelecehan. Saya kadang berfikir, apakah start up ini tidak punya etika bisnis yang benar? Minimal mengajarkan etos kerja yang baik di mitranya (driver ojol)
Saya jadi mikir makin dalam, sebagai pengguna dan sudah berpikir subjektif pada Grab memang sepertinya tidak adil. Tapi hipotesa saya sepertinya benar yang mengatakan bahwa Grab hanya mengejar bendera bisnis saja, bukan membangun sebuah bisnis ojol yang kompetitif.
Survei dari YLKI adalah data yang mendukung prasangka saya https://metro.tempo.co/read/news/201...gunakan-go-jek
Grab hanya fokus pada strategi membangun sebuah opini bahwa perusahannya adalah yang paling OK buat masyarakat Jakarta (Indonesia tentunya yang dibidik). Mulai dari promo yang tak pernah berhenti, promonya tidak pernah berhenti dan komplain pengguna juga tidak pernah berhenti soal driver yang ogah narik orderan dengan kode promo http://www.cnnindonesia.com/teknolog...ini-kata-grab/
Yang lebih konyol lagi, sekarang Grab mulai mengenalkan helikopter murah sebagai sarana transportasi bebas macet. Elitis sekali ide ini, mungkin bisa diartikan sebagai terobosan. Pertanyaannya adalah terobosan yang menyasar masyarakat mana?
Apakah karyawan yang biasa tek-tok pakai ojol dan anak sekolah adalah sasaran helikopter ini? Tentu tidak. Helikopter menyasar pada kelas tertentu di masyarakat, kaum borjuis dengan duit dikantong yang berupa kartu-kartu sakti. Bukan duit cebanan seperti yang dikantong masyarakat yang sangat membutuhkan transportasi antimacet dan murah meriah.
Masyarakat pengguna ojol ya tetap saja bergumul dan berlomba memesan ojol dengan tarif promo termurah, bukan pesan helikopter kan?
Dari sini saya menyimpulkan bahwa Grab hanyalah “start up” asing yang mencoba peruntungan di Indonesia dengan cara bisnis mercusuar, bukan bisnis pelayanan seperti yang seharusnya dilakukan. Masalahnya ada di program promo yang dikeluhkan, etika driver yang minus dan solusinya adalah dengan memperkenalkan helikopter ojek.
Salim Abdul Karim, Masyarakat Peduli Transportasi Daring Indonesia
(tow)
SUMBER
0
7.9K
Kutip
64
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan