Quote:
Tawaran menggiurkan menjadi alasan masyarakat tertarik menjadi driver Grab-Car. Perusahaan ini menawarkan kepada para calon driver dengan kesejahteraan yang layak.
Pada kenyataannya, kesejahteraan yang ditawarkan GrabID tidak pernah kunjung tiba. Bukan hanya karena persaingan yang semakin ketat dengan sesama driver Grab-Car, tetapi juga dengan driver dari tranportasi lain.
Baca Juga: Dianggap Paling Efisien, Ojek Online di Jember Berkembang Pesat
Tetapi, berdasarkan keterangan dari salah satu driver Grab-Car, dampak terbesar dari tidak kunjungnya kesejahteraan mereka, karena uang yang didapat dari hasil order-nya lebih banyak masuk ke kantor.
Adalah Muhammad Robby Ansyah melalui akun facebook-nya, yang mengeluhkan pihak GrabID, ia kecewa karena uang yang diterimanya sangat kecil.
“Grab emang gila!! Udah komplen 4x masalah harga yg nggak wajar!! Jakarta – Cibinong cuman 124rb!!!,” kecam Muhammad Robby Ansyah dalam laman facebook-nya, Sabtu (07/06/2017).
Wajar bagi Muhammad Robby Ansyah mengeluhkan pendapatannya itu. Bayaran 124 rb dari Jakarta-Cibinong memang jauh dari standar transportasi online.
Bandingkan dengan Go-Car misalnya, dengan jarak tempuh yang sama, uang yang diterima driver-nya sampai pada angka 180-an.
(tow)
Sumur Bor