Quote:
GORONTALO - Seorang siswa SMP Negeri 6 Kota Gorontalo, FA, mengaku dipersulit mendapatkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dari pihak sekolah karena tidak mampu membayar uang perpisahan.
Orang tua FA, Fatma Radjak, mengatakan bahwa pihak sekolah mewajibkan setiap orangtua siswa membayar sebesar Rp200 ribu sebagai uang perpisahan, agar siswa tersebut bisa memperoleh SKHUN.
"Saya tidak mampu membayarnya, karena membesarkan sendiri FA. Kesulitan itu sudah saya jelaskan kepada pihak sekolah. Padahal SKHUN itu penting buat anak saya mendaftar di SMA," ungkapnya di Gorontalo.
Ia kemudian diminta oleh pihak sekolah untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan membayar, setelah menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.
Kepala Sekolah SMPN 6, Zumerti Abdul Madjid membantah pihaknya mempersulit siswa untuk mendapatkan SKHUN tersebut. "Siswa yang tidak bisa membayar kami minta membuat surat keterangan tidak mampu, dan SKUHN kami berikan. Nah kasus FA ini seharusnya juga demikian, orangtuanya hanya perlu membuat surat pernyataan saja," jelasnya.
Zumerti menyatakan dirinya telah bertemu dengan orangtua FA dan menjelaskan hal itu, namun SKHUN belum dikeluarkan hari itu juga karena kendala teknis yakni pegawai sedang keluar sekolah.
Ia mengungkapkan pihak sekolah bahkan sebelumnya telah menggratiskan uang perpisahan tersebut kepada 12 siswa tidak mampu. Menurutnya uang perpisahan dan besarannya merupakan kesepakatan orangtua siswa sejak tujuh bulan lalu, tanpa ada paksaan dari pihak sekolah.
"Uang ini dicicil juga boleh. Dua ribu rupiah per hari juga silahkan. Kami tidak memaksa bila ada yang tak mampu," tambahnya.(afr)
http://m.okezone.com/read/2017/06/10/65/1712785/tidak-mampu-bayar-uang-perpisahan-skhun-siswa-ini-ditahan
dimana nih perpisahannya?
ponakan ane di hotel perpisahannya..
lagi jaman nih di hotel..
dulu ane perpisahan lapangan sekolah..