Kaskus

News

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Berkunjung ke Ponpes Cipasung, Presiden Jokowi Memuji Para Ulama
Berkunjung ke Ponpes Cipasung, Presiden Jokowi Memuji Para Ulama
Sabtu, 10 Juni 2017 – 04:45 WIB

Berkunjung ke Ponpes Cipasung, Presiden Jokowi Memuji Para Ulama
Berkunjung ke Ponpes Cipasung, Presiden Jokowi Memuji Para Ulama - JPNN.COM

jpnn.com, TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jabar, Jumat (9/6) malam.

Jokowi dan rombongan bersilaturahmi dengan para ulama dan salat Tarawih berjamaah di Masjid Cipasung Ilyas Ruhiat.

Dalam sambutannya usai salat Tarawih, Jokowi mengajak seluruh umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia menjaga kesatuan dan persatuan umat.

”Mari jaga persatuan dengan bermuamalah untuk memperkuat ukhuwah islamiah, insaniyah dan wathaniyah,” ajak Jokowi saat memberikan ceramah di Masjid Cipasung Ilyas Ruhiat, tadi malam.

Jokowi mengungkapkan bahwa negara Indonesia adalah bangsa yang besar dengan keberagaman agama, suku dan bahasanya.

Jokowi pun memuji dan mengapresiasi para ulama termasuk ulama yang ada di Pondok Pesantren Cipasung yang sudah mempersatukan umat.

Jasa para ulama menjaga dan memperkuat ukhuwah islamiyah dan persatuan umat, kata dia, patut diapresiasi. Terlebih mampu mempersatukan umat di tengah perbedaan.

“Perbedaan adalah anugerah dari Allah yang harus kita jaga. Mari kita jaga ukhuwah islamiyah karena dengan persatuan, negara ini menjadi besar,” ujar Jokowi

Presiden pun berterima kasih atas sambutan dan penerimaan yang diberikan para pengurus dan Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, ulama, para santri dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang hangat dan ramah.

”Saya berterima kasih atas sambutannya yang hangat. Mudah-mudahan bisa berjumpa lagi di kesempatan dan waktu yang lain,” ungkapnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung KH Abun Bunyamin Ruhiyat mengatakan kedatangan Presiden Jokowi ke Ponpes Cipasung merupakan kehormatan besar bagi keluarga besar Cipasung.

”Alhamdulillah dari mulai Presiden yang kedua sampai Presiden Jokowi, semuanya pernah singgah ke Ponpes Cipasung,” ungkapnya.

Menurut KH Abun, kedatangan Presiden Jokowi ke Cipasung merupakan keinginan pribadi dari Presiden sendiri. ”Keinginan beliau (Presiden Jokowi, Red). Bukan atas undangan kami,” ujar KH Abun.

KH Abun mengaku ada sisi nostalgia ketika Jokowi kembali menyambangi Cipasung, karena ketika mencalonkan diri menjadi presiden pada pilpres 2014, Jokowi pernah ke Cipasung.

Menurut KH Abun, program-program Jokowi saat ini sangat baik karena untuk kemaslahatan umat, seperti adanya pembangunan bendungan air dan jalan-jalan nasional. ”Demi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat,” ungkapnya.

Wakil Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto SIP mengatakan mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya sangat terkesan dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Kabupaten Tasikmalaya. ”Kita ucapkan terima kasih atas kedatangan Presiden RI ke Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Ade meminta kepada Jokowi agar Kabupaten Tasikmalaya tidak dilupakan, karena kabupaten ini adalah salah satu daerah yang patut mendapat perhatian dan membutuhkan pembangunan salah satunya infastruktur.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Tasikmalaya ini akan mempererat silaturahim antara pemerintah daerah dan pusat sehingga perhatian dari pusat ke Kabupaten Tasikmalaya bisa lebih diperhatikan.

”Tentunya akan kita tindak lanjuti koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” paparnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Drs H Abdul Kodir MPd menambahkan ajakan dari Presiden Jokowi untuk mempererat dan memperkuat persatuan umat sesuai dengan apa yang ada dalam visi misi Kabupaten Tasikmalaya yaitu religius islami. ”Yang di dalamnya adalah untuk memperkuat ukuwah islamiyah dan umat,” terangnya.

Artinya, kata dia, persatuan harus dibangun agar tidak bercerai berai. Ajakan dari Presiden akan diteruskan di daerah dan terus dipelihara.

“Jangan sampai ada hal-hal kecil itu menjadikan keretakan sehingga merusak persatuan. Kami tidak mengharapkan itu, kita bersatu membangun baik itu fisik maupun mental sebagai seorang muslim yang mempunyai visi misi religius islami,” ajaknya.

Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam berharap pemerintahan Presiden Jokowi untuk terus memperkuat kesatuan NKRI.

”Datangnya Presiden Jokowi ke Ke Tasikmalaya mudah-mudahan bisa lebih memperkuat persatuan umat,” ungkap KH Atam.

Dengan diperingatinya Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni yang digagas Presiden Jokowi, kata KH Atam, akan mampu menguatkan persatuan dan kesatuan NKRI.

Usai tarawih, Presiden sempat berjabatan tangan dengan para santri. Jokowi juga memberikan buku tulis dan pakaian sebelum meninggalkan Ponpes Cipasung.
http://www.jpnn.com/news/berkunjung-...uji-para-ulama


Faizal Assegaf:
Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar
MINGGU, 04 JUNI 2017 , 12:14:00 WIB

Ketua Progres 98, Faizal Assegaf memandang tidak elok faktor kekalahan terpidana penista agama (Ahok) di Pilgub DKI sampai berujung konflik horizontal oleh politik balas dendam kepada ulama, tokoh Islam dan aktivis.

"Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Presiden Jokowi dan lebih khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla mesti tampil membuka ruang rekonsiliasi bagi seluruh elemen bangsa," kata Faizal melalui pesan Whatsapp yang diterima redaksi, Minggu (4/6).

Posisi Jusuf Kalla selaku tokoh Islam dan sekaligus wapres, menurut dia, berpeluang besar untuk meredam potensi gejolak politik yang makin mengkuatirkan belakangan ini.

"Kita setuju dengan proses penegakkan hukum, namun hal itu harus dilakukan secara cermat, bijak dan tidak ditunggangi oleh modus politik balas dendam kepada ulama dan umat Islam," tegasnya.

Jusuf Kalla dan Jenderal Tito Karnavian dinilainya sudah mulai elegan dan melontarkan pernyataan yang konstruktif. Namun, imbuh Faizal, alangkah indahnya bila kedua pihak duduk bareng untuk menyatukan potensi anak bangsa.

"Sebab kalau mengharapkan Presiden Jokowi untuk meredam situasi, tampaknya sulit diwujudkan," ujarnya.

Faizal melihat Jokowi telah terjebak dalam perilaku kekuasaan yang kontradiktif bahkan terlihat kian kehilangan legitimasi di hadapan rakyat. Justru, menurut dia, merosotnya kepercayaan rakyat kepada Jokowi ini memberi harapan kepada Wapres Jusuf Kalla, Jenderal Tito dan elit bangsa untuk kompak merekatkan kembali elemen bangsa.

"Rakyat tidak ingin Polri dan ulama dibenturkan. Sebab ketegangan demi ketegangan berbau SARA yang muncul dapat mengarah pada perpecahan NKRI," Faizal menambahkan.

Presiden dipilih hanya lima tahun, tapi institusi Polri bermitra dengan ulama dan rakyat dalam waktu yang panjang. Maka dari itu, Faizal mengingatkan, jangan karena presiden tidak sanggup memimpin negara menyebabkan institusi Polri menjadi korban kelicikan kepentingan politik kekuasaan.

"Mosok mau diperalat untuk memusuhi ulama dengan dalih penegakkan hukum yang amburadul, bernuansa politik dan kian meresahkan rakyat," tukasnya.[hta/rmol]
http://www.rmolsumut.com/read/2017/0...RI-Bisa-Bubar-

----------------------------------

Waktu marak aksi umat Islam yang menuntut keadilan atas penistaan surat Al-Maidah 51 oleh Ahok, yang kemudian melahirkan Aksi Bela Islam yang dikenal 411 dan 212, serta merta saat itu Jokowi mengunjungi hampir semua barak-barak militer yang berpredeikat unit pasukan komando. Dan juga mako Brimbob. Dia mendapat jaminan bahwa mereka semua setia kepada NKRI dan setia pada sang Presiden selama tidak melanggar konstitusi.

Kini ketika perlawanan umat Islam mulai marak kembali akibat mereka merasakan bahwa Pemerintah mengkriminalkan para Ulamanya via tangan polisi dan KPK, kembali Jokowi terlihat panik. Lalu jadi rajin mendatangi berbagai kelompok ormas Islam dan ulama. Minggu lalu di ke pengajian umum Muhammadiyah di Malang, dan kemarin itu (seperti berita diatas) ke Ponpes warga NU yang cukup terkenal, ponpes Cipasung.

Boleh-boleh saja semua itu dilakukan oleh seorang Presiden untuk meredam kondisi rakyatnya yang sedang memanas akibat gesek-gesekan yang menyinggung perasaan mereka. Apalagi itu terkait gesekan berbau agama pula. . Tapi ibarat kata pepatah lama, tidak mungkin ada asap bila tidak ada yang sengaja menyalakan api. Dan juga pepatah lama yang mengatakan, barangsiapa menuang angin maka siap-siap saja dia memanen badai.

Pemerintah seharusnya menyadari bahwa kehidupan masyarakat bawah di negeri ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis ekonomi yang tak ada tanda-tanda membaik sejak 2012 lalu (akibat resesi). Mereka sudah capek dan sumpek menghadapi kesulitan ekonomi dan kesulitan hidup beberapa tahun ini. Apalgi dipicu naiknya harga kebutuhan pokok yang penting, seperti naiknya biaya listrik, biaya pendidikan anak, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan harga-harga makanan. Bila beban berat itu masih ditambahi lagi dengan isu-isu yang sebenarnya tak perlu yang justru bersumber dari prilaku institusi Negara sendiri, tentu wajar saja akan menimbulkan suasana panas dan tidak nyaman seperti saat ini.

Jujur sajalah, kasus yang menimpa Habib Rizieq terkait 'chat mesum" atau isu aliran dana duit ke Amien Rais itu contohnya, apa sih manfaatnya bagi kepentingan politik Pemerintah bila hal itu terus di goreng seperti saat ini? Jangan hanya menyalahkan para buzzer di medsos yang dituding menyebarkan HOAX semata, tanpa melihat akar masalah utamanya. Mengapa ladang para buzzer di medsos itu menjadi subur? Para buzzer itu hidup dari adanya isu-isu yang memang sedang trend di masyarakat. Dan itulah tragis dan ironisnya, justru kebanyakan isu-isu yang menjadi makanan empuk para buzzer itu, sering bersumber dari instansi Pemerintah sendiri.



emoticon-Takut:
Diubah oleh annisaputrie 10-06-2017 05:59
0
1.7K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan