Quote:
YOGYA, KRJOGJA.com - Awalnya ada 5 orang hendak merampas motor yang dinaiki 2 siswi SMAN 2 Banguntapan Bantul. Sempat menggertak agar tidak turut campur, justru gantian orang yang diduga begal tersebut lari terbirit-birit setelah tahu yang dihardiknya adalah Kapten Ronang, Komandan Koramil Gedongtengen Yogyakarta.
Kejadian tersebut sebenarnya sudah terjadi Senin lalu (5/6/2017) di kawasan Timoho Yogyakarta. Kapten Ronang menceritakan kejadian yang dialaminya kepada wartawan, Rabu (06/6/2017). Sehari sebelumnya orangtua calon korban pembegalan bertandang ke Markas Kodim 0734/Yogyakarta, untuk mengucapkan terimakasih.
Kapten Ronang menceritakan, kronologi ia berhadapan dengan 5 orang komplotan begal dan berhasil menggagalkan perampasan motor. Awalnya sekitar pukul 13.00 ia hendak menjemput isterinya di Sokowaten, Bantul. Saat melintasi Jalan Timoho, Baciro, Yogya, dirinya disalip 3 kendaraan roda 2 dengan 5 pengendaranya berperawakan tinggi tegap dan sangar.
Instingnya sebagai tentara tergerak untuk tetap memperhatikan rombongan tersebut. “Ketika berhenti di lampu merah (bangjo) Timoho, saya memperhatikan dua diantara komplotan itu menunjuk-nunjuk 2 siswi SMU yang mengendarai motor matic warna merah. Saya berpikir mereka hendak menjambret. Sehingga saya ikuti terus,” terang Kapten Ronang.
Rupanya 5 orang tersebut memang mengincar motor motor Vario warna merah Nopol AB 6841 NF, milik korban Sintya (16) dan Kinanti Nareswari Ibnu Putri (16) siswi SMU Negeri Banguntapan 2 yang merupakan warga Karangbendo, Banguntapan Bantul.
Dugaan Kapten Ronang jika 5 orang tersebut punya niat jelek terbukti. Sekitar 300 meter dari lampu lalu lintas Timoho, kelima komplotan menghentikan kedua siswi SMUN 2 Banguntapan tersebut.
Kelima begal dengan paksa merampas kunci kontak dan hendak melarikan motor Vario Nopol AB 6841 NF milik korban. Sementara, korban yang ketakutan tak bisa berbuat apa-apa.
Kapten Ronang yang menyaksikan langsung kejadian tersebut segera bertindak dengan menabrakan motornya ke motor yang hendak di rampas, sehingga pelaku tidak dapat melarikan motor hasil rampasannya. “Jangan turut campur...!” kata Kapten Ronang menirukan salah seorang pelaku yang menghardiknya.
“Hentikan, serahkan motor adik-adik ini, atau kalian saya hajar ! Saya tentara, Danramil Gedongtengen !” jawab Kapten Ronang ganti menghardik kelima pelaku sembari melepas jaket yang menutupi seragam dinasnya.
Mendengar hardikan tersebut, dengan cepat pelaku meninggalkan motor rampasan dan melarikan diri ke arah Selatan (Balaikota Yogyakarta). Sementara, kedua korban yang masih ketakutan segera diantar pulang ke rumah oleh Kapten Ronang.
Sedangkan, Selasa (6/6) orangtua korban, Hartati (43) mendatangi Kodim 0734/Yogyakarta untuk menemui Kapten Ronang dan menyampaikan terimakasih telah membantu dan menyelamatkan anaknya dari aksi kejahatan begal
Sumber :
http://krjogja.com/web/news/read/349..._yang_Dihardik

Untung gak jadi rempeyek lu tong....tentara lu lawan. Kalo ane, tembak saja kakinya urusan belakangan.
Omong-omong...gawat juga tuh. Siang hari terang benderang jam 13.00 ada begal. Ckckckck...keknya Jogja perlu ada Tim Jaguar.
Sudah mencemaskan