- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga BBM Kemungkinan Naik
![goahraesa](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/08/05/avatar9001976_12.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
goahraesa
Harga BBM Kemungkinan Naik
Quote:
Selasa, 06 Juni 2017 07:52 WIB
http://www.harnas.co/2017/06/05/harg...mungkinan-naik
JAKARTA (HN) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, perubahan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya premiun dan solar akan dipertimbangkan atau dievaluasi kembali usai Lebaran tahun ini.
"Premiun Ron 88 dan solar akan dilihat pada Juli setelah Lebaran. Nanti kita lihat," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/6).
Pernyataan tersebut menyusul harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sudah berada di atas asumsi pemerintah. Rata-rata ICP pada periode lima bulan terakhir atau dari Januari hingga Mei 2017 berada pada level US$ 49,9 per barel atau lebih tinggi 44,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$ 34,49 per barel.
Hanya saja pada saat ini, harga penugasan untuk BBM akan berada pada titik ekonomis apabila harga minyak berada pada nilai US$ 40 per barel hingga US$ 45 per barel.
Mantan menteri perhubungan tersebut belum bisa memastikan apakah akan ada kenaikan ataupun perubahan harga setelah Lebaran. Namun, yang pasti harga BBM akan sulit turun usai Lebaran.
"Kemungkinan turun susah. Sebab harga pada saat itu terpatok pada ICP di kisaran US$ 40-45 per barel. Rata-rata saat ini US$ 49 per barel," ujarnya.
Jonan mengatakan, sudah ada kesepakatan tidak akan ada perubahan harga dari Maret hingga Juni. Namun, setelah Juni masih akan ditinjau lagi perubahannya. Menurut dia,hal itu semua masih tergantung hasil sidang kabinet.
Jonan mengatakan, tarif dasar listrik nonsubsidi dan bahan bakar minyak (BBM) yang dikelola pemerintah tidak akan mengalami kenaikan harga pada April hingga Juni. "April sampai Juni tarifnya tidak akan berubah, listrik dan BBM," kata Jonan.
Pengamat energi Iwa Garniwa mengatakan, melihat situasi global kemungkinan besar harga BBM bersubsidi akan naik. Ia menilai, pemerintah saat ini masih beruntung karena harga minyak masih mendekati level US$ 50 per barel. Akibatnya, ketika harga bertahan, konsumsi BBM oleh transportasi cenderung naik.
"Dengan situasi ini seharusnya pemerintah tidak melakukan subsidi terus menerus karena harganya sudah mendekati harga keekonomian," kata Iwa kepada HARIAN NASIONAL.
Apalagi, kata dia, selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM jenis pertalite, pertamax, dan sejenisnya sangat dekat. Namun, jika di kemudian hari harga pertalite juga naik signifikan, pemerintah harus mempertahankan harga premium.
"Sehingga pemerintah harus evaluasi harga lagi karena kebutuhan belanja negara saat ini sedang besar, terutama karena infrastruktur digenjot," ujar dia.
Iwa mengatakan, bahan bakar fosil hingga saat ini masih menjadi bahan bakar utama. Belum ada yang mampu mengubahnya sehingga fluktuasi harga harus terus diantisipasi.
Reportase : Dedy Darmawan Nasution
Editor : Admin
bubarkan PDIP
![Traveller emoticon-Traveller](https://s.kaskus.id/images/smilies/traveller.gif)
0
2.8K
Kutip
39
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan