Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ekmallubisAvatar border
TS
ekmallubis
Majapahit Nguasai Nusantara Bahkan Hampir Asia Tenggara? Fakta Atau Karangan? :)
Ok gan kembali dengan ane yg tampan ruvawan :v maaf ya kalo thread ane berantakan emoticon-Big Grin yupss dari kita Sd sampe kita SMA selalu di ceritakan bahwa majapahit menguasai nusantara dan bahkan wilayahnya hampir se asia tenggara bahkan sampe ke filipina wakakakak

Ok simak dlu artikel soal majapahit dr liputan6

Baru Diketahui, Majapahit Tak Pernah Kuasai Nusantara



Liputan6.com, Jakarta - Hasan Djafar tampak bersahaja mengenakan batik lengan panjang berwarna cokelat dan topi hitam. Ia duduk di atas sebuah bangku kayu dan tersenyum ketika Liputan6.com mengulurkan tangan sambil menyapanya.

Laki-laki yang pernah bekerja di Museum Nasional itu adalah seorang arkeolog, ahli epigrafi dan sejarah kuno. Di tangannya ia memegang buku Meilink-Roelofsz berjudulPersaingan Eropa dan Asia di Nusantara: Sejarah Perniagaan 1500-1630.

"Saya memakai buku ini dulu ketika menyusun skripsi tahun 1970-an," kata Hasan membuka percakapan, Sabtu, (16/4/2016), di Komunitas Bambu, Depok.

Buku yang digunakan oleh Hasan ketika itu tentu yang berbahasa asli keluaran tahun 1960-an, sementara yang sedang dibolak-baliknya adalah versi terjemahan bahasa Indonesia yang baru saja terbit.

Hasan menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia (UI) dengan skripsi perihal Majapahit. Kini hasil penelitiannya sudah diterbitkan Komunitas Bambu dengan judulMasa Akhir Majapahit: Girindrawarddhana dan Masalahnya.

Dalam buku itu ia menguak alasan runtuhnya kerajaan yang disebut-sebut terbesar serta memiliki pengaruh paling luas pada zamannya. Juga fakta yang menyebutkan Hayam Wuruk bukanlah raja terakhir Majapahit.

Meski dikenal sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang terbesar, kenyataannya Majapahit tak pernah menguasai Nusantara. Hasan mengungkapkan dalam etimologi "menguasai" ada kesan seolah-olah ada daerah atau wilayah taklukan dan ada upeti yang disetorkan dari penguasa daerah kepada Raja Majapahit.



Peta wilayah kekuasaan Majapahit pada masa kejayaannya, sumber Wikipedia.

Faktanya, kata Hasan, hubungan Majapahit dengan daerah-daerah sekitarnya bersifat "mitra satata" alias sahabat setara atau mitra dalam kedudukan yang sama tinggi.

Dalam hal ini Majapahit dengan pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai utara Jawa, seperti Lasem, Tuban, Gresik, dan Jepara menyediakan tempat bagi berkumpulnya para pedagang dari seantero Nusantara.

Hasan mengatakan, "nusa" adalah 'pulau-pulau atau daerah', sementara "antara" adalah 'yang lain'. Jadi Nusantara pada masa Majapahit diartikan sebagai "daerah-daerah yang lain" ―karena kenyataannya memang di luar wilayah Majapahit.

Kerajaan Majapahit sendiri berlokasi di Trowulan, dekat Sungai Brantas, dan merupakan kerajaan yang bercorak agraris. Komoditi utama Majapahit adalah beras.

Daerah yang lain itu mana saja? "Banyak," ucap Hasan Djafar. "Misalnya dari Sumatera ada hasil hutan, dari Kalimantan ada logam, dari Cina ada sutra. Jangan lupakan juga para pedagang Arab dengan kapur barus dan rempah-rempahnya."

Artinya pada akhir abad ke-14, perdagangan Majapahit sudah berciri globalisasi. Sementara konsep Nusantara sendiri, kata Hasan, merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan yang turut bekerja untuk kepentingan bersama untuk keamanan dan perdagangan regional.

"Sifatnya bukan menguasai, sehingga jika ada pemberian hadiah, itu bukanlah upeti. Misalkan ada duta besar datang memberikan hadiah kepada Presiden Jokowi, apakah negara itu disebut ada dalam pengaruh Indonesia. Kan, tidak," ujar Hasan.

Sebagai kerajaan adikuasa setelah zaman Sriwijaya berakhir, Majapahit memang berkepentingan dengan wilayah kerajaan-kerajaan itu sebagai daerah tujuan pemasaran dan sebagai penghasil sumber daya alam dalam perdagangan.

Namun, hubungannya tidak antara penguasa dan yang dikuasai secara politik. Justru yang tercipta adalah hubungan kerja sama setara, sehingga Majapahit juga berkepentingan untuk mengamankan dan melindungi wilayah-wilayah itu.

Kesalahpahaman perihal Majapahit menguasai seluruh Nusantara, menurut Hasan, disebabkan para founding fathers Indonesia, utamanya Muh. Yamin, sedang mencari formula untuk menciptakan satu kesatuan Indonesia (nation building).

Saat itu Indonesia masih terkotak-kotak dalam semangat kesukuan dengan adanya Jong Java, Jong Celebes, dan Jong Sumatera. Karena itulah disebutkan bahwa konsep Nusantara yang sudah ada pada zaman Singasari dengan nama Dipantara lantas diperkuat pada zaman Majapahit.

Landasannya sumpah Patih Gajah Mada yang terkenal itu. Padahal, kata Hasan, asal-usul adanya sumpah itu adalah kitab Pararatonyang di dalamnya juga banyak kisah dongeng, seperti Ken Arok bisa terbang dan lain sebagainya.

"Membacanya harus hati-hati karenaPararaton sangat istanasentris dan mencampurkan fakta dengan mitos," ucap Hasan.

Muh. Yamin pernah menulis sebuah buku berjudul Gajah Mada, Pahlawan Persatuan Nusantara yang terbit kali pertama pada 1945 dan telah dicetak ulang belasan kali. Buku itu mengisahkan kepahlawanan Gajah Mada sebagai Patih Kerajaan Majapahit.

Dalam buku itu Yamin menggambarkan sosokGajah Mada seperti Bima, tokoh pewayangan dalam Mahabharata yang dianggap paling kuat. Wajahnya bulat gemuk, pipinya kembung, dan bibirnya bulat.

Namun, kata Hasan, Yamin membayangkan imaji Gajah Mada dari sebuah celengan di Trowulan yang di depannya ada sebuah muka. "Ya, masak Gajah Mada disamakan dengan celengan," tanya Hasan.

Dalam buku itu, Yamin juga melampirkan secarik peta wilayah Indonesia―terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud―dengan judul "Daerah Nusantara dalam Keradjaan Madjapahit".

Tentang peta ini Hasan mengungkapkan, gagasan persatuan ini oleh para sejarawan telah ditafsirkan sebagai wilayah Majapahit, sehingga seolah-olah ada penaklukan. "Itu salahnya dan itu yang harus diluruskan," ucap Hasan Djafar.

Namun ada pendapat lain yang berbeda. Salah satu tulisan yang dihimpun William H Frederick dan Soeri Soeroto dalam buku Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Revolusi mengutip Negarakertagamamenyatakan Majapahit menerapkan prinsip negara serikat.

Dalam hal ini, apabila ada kerajaan mitra satata tak mau mengakui kekuasaan, maka kerajaan itu akan diperangi. Khusus Kerajaan Pajajaran saat dipimpin Prabu Siliwangi, dia tak pernah bisa ditaklukkan oleh Majapahit.

Perihal Peristiwa Bubat tahun 1357, menurut Agus Aris Munandar dari Universitas Indonesia (UI), ada peran Gajah Mada, patih terbesar Majapahit, untuk menggagalkan pernikahan antara Hayam Wuruk dengan putri Sunda, Dyah Pitaloka.


Nah gan gmna mnrt agan? Haha yuk ini ada beberapa pemikiran ane soal keganjilan majapahit yg katanya menguasai nusantara? emoticon-Big Grin

1.kalo emang majapahit nguasain hampir se asia tenggara sharus nya benteng' atau bangunan nya tersebar di berbagai pelosok tp faktanya ga ada emoticon-Big Grin
2.di buku buku bilang majapahit nguasain nusantara pada abad 14 faktanya pada abad 14 ada kerajaan islam yaitu kesultanan samudra pasai yg berdiri abad 13-15 emoticon-Big Grin
3.selama ini orang orang tau patih gajah mada yg terkenal hebat tp banyak orang yg gatau rajanya emoticon-Big Grin masa iya patih lbh terkenal dr raja wkwkwk
4.selama ini jarang di kisahkan bahwa majapahit melakukan ekspansi dengan puluhan ribu atau ratusan ribu prajurit dengan hasil meruntuhkan kerajaan kerajaan besar emoticon-Big Grin

.. Monggo gan kemukakan pendapat agan emoticon-Big Grin cmiwwwww
Diubah oleh ekmallubis 28-04-2017 10:51
1
20.2K
76
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan