- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita (Bukan Cuma Orang Indonesia) Sering Ngaret


TS
futurenewyorker
Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita (Bukan Cuma Orang Indonesia) Sering Ngaret

Quote:
Quote:
Kebiasaan tidak tepat waktu alias ngaret ternyata tidak cuma terjadi pada masyarakat Indonesia. Pakar psikologi mengungkapkan, kebiasaan tersebut lumrah dilakukan oleh semua manusia. Sebuah survei tahun 2006, misalnya, menunjukkan 15-20 persen orang Amerika adalah tukang ngaret terlebih jika berkaitan dengan pekerjaan.
Quote:

Quote:
Penyebab ngaret:
1. Salah satu alasan kuat mengapa manusia suka terlambat adalah karena mereka seringkali gagal memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pola pikir seperti ini ada sebanyak 40 persen.
2. Penyebab lain orang suka ngaret biasanya adalah mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.Sebuah studi pada tahun 2003 yang dilakukan oleh Jeff Conte dari San Diego State University Amerika Serikat menemukan bahwa sebanyak 181 operator subway di New York yang kebanyakan melakukan banyak pekerjaan di satu waktu seringkali terlambat menyelesaikan tugasnya. Hal ini dikarenakan multitasking akan menyusahkan seseorang untuk bisa fokus pada pekerjaannya.
1. Salah satu alasan kuat mengapa manusia suka terlambat adalah karena mereka seringkali gagal memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan pola pikir seperti ini ada sebanyak 40 persen.
2. Penyebab lain orang suka ngaret biasanya adalah mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.Sebuah studi pada tahun 2003 yang dilakukan oleh Jeff Conte dari San Diego State University Amerika Serikat menemukan bahwa sebanyak 181 operator subway di New York yang kebanyakan melakukan banyak pekerjaan di satu waktu seringkali terlambat menyelesaikan tugasnya. Hal ini dikarenakan multitasking akan menyusahkan seseorang untuk bisa fokus pada pekerjaannya.
Spoiler for infografik tirto.id:

Quote:
Dua tipe tukang ngaret menurut hasil studi Diana DeLonzor dari San Francisco State University:
1. Si Deadliners

"Yang kutemukan adalah beberapa orang terpicu adrenalinnya ketika sudah hampir mencapai batas waktu. Mereka terdorong untuk memotivasi diri mereka tanpa mengingat deadline-nya. Ketika mereka sadar bahwa mereka mungkin tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, hal ini justru memicu mereka untuk segera menyelesaikannya,"
2. Si Produser

Untuk kategori kedua adalah mereka yang menganggap bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan: olah raga, membersihkan rumah, mencuci baju, mandi, dan mengantarkan anak ke sekolah dalam waktu satu jam.
"Banyak orang yang terlambat termasuk optimistis dan tidak realistis, dan hal ini mempengaruhi persepsi mereka terhadap waktu," ujar DeLonzor.
1. Si Deadliners

"Yang kutemukan adalah beberapa orang terpicu adrenalinnya ketika sudah hampir mencapai batas waktu. Mereka terdorong untuk memotivasi diri mereka tanpa mengingat deadline-nya. Ketika mereka sadar bahwa mereka mungkin tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, hal ini justru memicu mereka untuk segera menyelesaikannya,"
2. Si Produser

Untuk kategori kedua adalah mereka yang menganggap bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan: olah raga, membersihkan rumah, mencuci baju, mandi, dan mengantarkan anak ke sekolah dalam waktu satu jam.
"Banyak orang yang terlambat termasuk optimistis dan tidak realistis, dan hal ini mempengaruhi persepsi mereka terhadap waktu," ujar DeLonzor.
Nah, kalau Agan sendiri termasuk yang mana?
Quote:
Ajaran untuk disiplin waktu
Sejak kecil kita semua tentu diajarkan mengenai pentingnya disiplin waktu. Terlambat masuk sekolah, terlambat mengumpulkan tugas, bahkan terlambat pulang ke rumah, pasti ada konsekuensinya. Bahkan di dunia kerja pun beberapa perusahaan sampai mengancam karyawannya yang datang terlambat dengan aturan potong gaji atau potong cuti (karena memang belum banyak yang jam kerjanya fleksibel seperti di sini.) Akan tetapi, cara terbaik untuk mengubah kebiasaan ini tetap harus datang dari diri sendiri.
Sejak kecil kita semua tentu diajarkan mengenai pentingnya disiplin waktu. Terlambat masuk sekolah, terlambat mengumpulkan tugas, bahkan terlambat pulang ke rumah, pasti ada konsekuensinya. Bahkan di dunia kerja pun beberapa perusahaan sampai mengancam karyawannya yang datang terlambat dengan aturan potong gaji atau potong cuti (karena memang belum banyak yang jam kerjanya fleksibel seperti di sini.) Akan tetapi, cara terbaik untuk mengubah kebiasaan ini tetap harus datang dari diri sendiri.
Quote:
Menurut DeLonzor kebiasaan terlambat ini bisa diubah dengan beberapa cara.
1. Pertama, dengan mengevaluasi berapa waktu yang biasanya dibutuhkan untuk menyelesaikan satu rutinitas.
2. Kedua, ubah pola pikir, tidak hanya perilaku.
3. Ketiga, ubah jadwal keseharian atau pola aktivitas sehari-hari dengan cara mengategorikannya.
1. Pertama, dengan mengevaluasi berapa waktu yang biasanya dibutuhkan untuk menyelesaikan satu rutinitas.
2. Kedua, ubah pola pikir, tidak hanya perilaku.
3. Ketiga, ubah jadwal keseharian atau pola aktivitas sehari-hari dengan cara mengategorikannya.
Quote:
Diubah oleh futurenewyorker 07-06-2017 03:30
0
3.9K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan