Jakarta - Seletah mengamankan perempuan nyaris tanpa busana, VM (26), polisi akan memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan. Salah satu yang akan dipanggil adalah keluarga VM.

"Kita akan panggil beberapa orang untuk dimintai keterangan, seperti keluarga, dan sopir taksi," ujar Kapolsek Tamansari, AKBP Erick Frendriz, kepada detikcom di Mapolsek Tamansari, Jakarta Barat, Senin (5/6/2017).

Sopir taksi yang dimaksud adalah supir taksi yang digunakan oleh VM ketika mengunjungi apotek di Mangga Besar, Tamansari nyaris telanjang. Kejadian itu terjadi pada Jumat (3/6) malam.

Polisi baru melakukan pemeriksaan terhadap VM. Maka, belum diputuskan apakah VM bersalah atau tidak.

"Kita kan belum bisa memutuskan dia salah," ujar Erick.

Sebelumnya, Polsek Tamansari sudah mengamankan VM dari sebuah apartemen Rasuna Tower 18 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. VM bisa dijerat UU Pornografi jika dia secara sadar melakukan hal tersebut.

"Kalau sehat bisa (dijerat UU Pornografi). Salah sendiri, itu tindakan pornoaksi. Kalau misalnya, orang tukar akal atau gila tidak bisa," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Roycke H. Langie, kepada wartawan, di Mapolres Jakarta Barat, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Senin (5/6/2017).

[url]https://news.detik.com/berita/3521106/polisi-akan-panggil-keluarga-vm-terkait-aksi-nyaris-tanpa busana?_ga=2.245368128.592850253.1496488680-835391796.1496139649[/url]




Jakarta, Belakangan, netizen dihebohkan oleh perempuan nyaris tanpa busana yang berbelanja di sebuah apotek di Jakarta. Semacam eksibisionisme, meski masih perlu dipastikan lagi alasan di balik aksi tersebut. Yang pasti, salah satu yang jadi kekhawatiran adalah jika ada anak kecil menyaksikan kejadian tersebut.

Psikolog anak dan remaja Anna Surti Ariani atau biasa disapa Nina, mengatakan bahwa orang tua dituntut untuk bijak dalam bersikap pada kondisi semacam itu. Ketika terpapar aksi mirip eksibisionisme tersebut, anak-anak pasti akan banyak muncul pertanyaan di benaknya.

"Yang paling penting, ketika anak melihat hal tersebut ajarkan mereka untuk berpikir mengenai alasan-alasan dibalik kejadian tersebut," ujar Nina kepada detikHealth.

"Jelaskan anak dengan kalimat yang lebih positif seperti misalnya, 'mungkin orang itu tidak memiliki baju untuk dipakai,' atau nada positif lainnya sehingga anak dapat mengambil nilai dari momen tersebut," lanjutnya.

Masih menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut, hal-hal yang melatarbelakangi kejadian seperti itu tentu sangatlah banyak. "Mungkin dia mengalami tekanan yang cukup berat sehingga mengalami depresi berat, atau dia melakukan itu karena sekedar taruhan, untuk itu harus dicari tahu lebih lanjut," katanya.

Nina mengungkapkan, sangat mungkin terjadi pelaku dari kasus tersebut menjadi agresif dan menyerang orang lain.

"Ada kemungkinan pelaku menyerang sekeliling dikarenakan tingkat stresnya yang tinggi. Sebab, di saat seperti itu, mereka sulit untuk membedakan antara realitas dan apa yang ada di pikirannya. Jika mereka menyerang, ada baiknya untuk menjauhkan anak dari tempat tersebut," tambahnya.

Lantas bagaimana jika perilaku tersebut dilakukan oleh orang-orang terdekat?

"Perlakukan orang tersebut dengan baik, ajak dia pulang kerumah dan berikan ia pakaian. Dengan begitu, anak akan belajar juga dari orang tuanya tentang hal-hal baik," pungkas Nina.

[url]http://health.detik.com/read/2017/06/05/200816/3521021/763/saran-psikolog-jika-anak-terpapar-aksi-nyaris-tanpa busana-seperti-di-jakarta?_ga=2.216491218.592850253.1496488680-835391796.1496139649[/url]

UP DATE :

Wanita Nyaris Telanjang Berstatus Mahasiswa

Polisi mengatakan, wanita nyaris telanjang yang membuat geger media sosial, VM, masih berstatus mahasiswa.

Hal itu diketahui polisi dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) wanita 26 tahun itu. Polisi mendapatkan KTP tersebut saat mengamankan VM di apartemennya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 5 Juni 2017.

"Dia (VM) mahasiswa," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tamansari, Komisaris Polisi Bintoro saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Selasa, 6 Juni 2017.

Apartemen yang ditinggali VM, menurut Bintoro, terbilang cukup bagus dan mewah. Dengan didampingi pihak keamanan setempat, polisi datang mengamankan VM. Wanita tersebut hanya tinggal sendiri di sana. Namun memang ada pekerja rumah tangga di apartemennya itu. "Iya dia sewa (apartemen). Sekitar 2 sampai 3 bulan," kata Bintoro.

Meski tinggal sendiri di apartemen, VM sebenarnya memiliki keluarga. Namun, ia sudah tidak tinggal bersama anggota keluarganya.

Bintoro belum bisa menjelaskan hal itu karena pemeriksaan masih dilakukan hingga saat ini. Walau demikian, menurut dia, orangtua VM sudah mengunjungi yang bersangkutan dan kini tengah ikut dalam pemeriksaan kejiwaan VM di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Warga Jakarta Utara. (Keluarga) sudah (jenguk) sekarang ke (RS Polri) Kramatjati, orangtuanya," ujar Bintoro.

Sebelumnya, VM muncul di beberapa lokasi berbeda di Jakarta, seperti di apotek dan jalan raya. Di apotek di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, wanita itu datang berbelanja obat hanya mengenakan celana dalam tanpa bra. Sementara di jalan raya, wanita itu terekam warga saat berjalan seorang diri hanya memakai bra tanpa memakai celana dalam.



[URL="https://news.detik.com/berita/3521663/polisi-vm-yang-nyaris-tanpa busana-saat-belanja-punya-masalah-keluarga?_ga=2.227913049.592850253.1496488680-835391796.1496139649"]Polisi: VM yang Nyaris tanpa busana Saat Belanja Punya Masalah Keluarga[/URL]

Selain berhalusinasi, VM (26) atau Vionina disebut memiliki masalah keluarga. Hal itulah yang diduga menjadi pemicu Vionina berbelanja di kawasan Mangga Besar dalam kondisi nyaris tanpa busana.

"Dia sedang ada sedikit masalah keluarga," kata Kanit Reskrim Polsek Taman Sari Kompol Bintoro ketika dimintai konfirmasi, Selasa (6/6/2017).

Bintoro juga mengatakan Vionina mengalami halusinasi. Vionina disebut mengalami halusinasi karena ada yang menuntunnya sambil nyaris tanpa busana.

"Dia halusinasi, katanya ada yang nuntun ke sana," ucap Bintoro.

Namun belum diketahui jelas penyebab Vionina berhalusinasi. Dia sudah dites urine dan dinyatakan negatif narkoba, namun positif menggunakan obat penenang.

"Sudah diperiksa terkait urine oleh Polda Metro Jaya. Hasilnya, untuk positif benzo (benzodiazepine) atau obat penenang, untuk narkoba negatif. Semua narkoba negatif," kata Kapolsek Taman Sari AKBP Erick Frendriz di kantornya.

Erick mengaku belum tahu apakah Vionina tengah menjalani pengobatan tertentu. Yang pasti, saat ini Vionina telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dicek kejiwaannya.

"Laporannya belum ditunjukkan ke saya. Yang pasti, Vionina dibawa ke rumah sakit," kata Erick.