Soekarno bisa begitu dihormati di negara ini karena dahulu kala terciptalah hubungan diplomatik Mesir dan Indonesia. Pada saat itu Mesir dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Nasser. Hubungan Presiden Gamal Abdul Nasser dan Presiden Soekarno lalu berjalan semakin mesra saat mereka mempelopori Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 demi memperjuangkan kemerdekaan negara-negara korban penjajahan di Asia-Afrika.

Tidak hanya di hati Presiden Gamal Abdul Nasser, nama Soekarno memang begitu melekat di hati masyarakat Mesir. Sebuah jalan di sekitar Kit Kat Agouza dinamai Jalan Ahmed Soekarno. Nama Ahmed tersisip di depan nama Soekarno karena dipopulerkan oleh seorang mahasiswa asal Indonesia di Mesir demi membuktikan bahwa Soekarno adalah seorang muslim. Terlepas dari hal tersebut siapa sangka bahwa semenjak itu banyak orang tua yang menamai anaknya dengan nama Ahmed Soekarno.

Tidak hanya di Mesir, nama Soekarno juga begitu dikenang oleh masyarakat Maroko karena gencarnya dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika yang terjajah dalam KAA tahun 1955. Nasib baik untuk Maroko, setahun kemudian di tanggal 2 Maret 1956 tepatnya Maroko bisa memperoleh kemerdekaannya.

Di hari yang sama negara pertama yang mengakui kemerdekaan Maroko adalan negara Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan membuka kantor kedutaan besar di Ibukota Maroko yaitu Rabat. Demi mengenang jasa Soekarno, pemerintah Maroko mengabadikan nama Rue Soekarno di salah satu jalan Kota Rabat.

Hubungan antara Pakistan dan Indonesia memang begitu erat karena keduanya pernah saling membantu. Soekarno pernah membantu Pakistan dengan mengirim pasukan TNI AL untuk patroli di Laut Selatan Pakistan saat sedang memanasnya konflik antara Pakistan dan India di tahun 1965. Untuk mengenang jasa Soekarno, di Pakistan ada dua tempat yang diberi nama Soekarno. Kedua bangunan tersebut adalah Soekarno Bazar di Lahore dan Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar.

Pakistan juga pernah membantu Indonesia dengan cara menahan seluruh pesawat militer Belanda yang sedang singgah di Pakistan ketika mereka hendak menyerang Indonesia di tahun 1947. Selain itu pasukan Pakistan yang semula ada di pihak sekutu untuk menyerang Indonesia malah menyerang balik sekutu demi membantu Indonesia dalam Perang November 1945 di Surabaya.

Nama besar Soekarno rupanya memang begitu dikenang oleh masyarakat muslim Rusia terutama di Kota St. Petersburg. Soekarno dianggap berjasa karena mampu membujuk Nikita Kruschev yang pada saat itu memimpin Uni Soviet untuk membuka kembali masjid di St. Petersburg yang dijadikan gudang senjata. Soekarno sempat menyampaikan kekecewaannya terhadap pengalihfungsian tempat ibadah tersebut menjadi gudang senjata. Seminggu setelah Soekarno berbincang mengenai hal tersebut dengan Kruschev, masjid tersebut kemudian dibuka kembali sebagai tempat ibadah. Sebagai penghargaan, masyarakat muslim di St. Petersburg memberi julukan pada masjid ini sebagai Masjid Biru Soekarno.

Apabila mengunjungi Mekkah, Madinah dan Jeddah mungkin suhunya tidak akan sepanas dahulu. Hal tersebut berkat jasa Soekarno yang membawa bibit pohon Imbo atau kini disebut sebagai Pohon Soekarno pada saat beliau melaksanakan ibadah Haji. Selain membawa bibitnya, Soekarno juga mengirim ahli tanaman dari Indonesia demi mengembangkan jenis tanaman yang cocok di daerah tandus ini. Kini Pohon Soekarno tersebut telah tumbuh rimbun dan berguna untuk mengurangi suhu panas di daerah tersebut. Bahkan di Arafah, sudah dibangun saluran air yang khusus menyirami setiap Pohon Soekarno tersebut.

Soekarno menerima sebuah penghargaan tinggi dari pemerintan Negara Kuba di tahun 2008 lalu. Demi merayakan HUT yang ke-80, Fidel Castro sekaligus mengenang hubungan diplomatik Indonesia dan Kuba, perangko bergambar Soekarno bersama Fidel Castro dan Che Guevara resmi dikeluarkan oleh pemerintah Kuba.

Soekarno ditengarai sebagai kepala negara asing yang pertama yang mengunjungi negara Kuba pasca revolusi di tahun 1959. Soekarno dianggap menjadi inspirasi revolussi di Kuba. Kehadiran Soekarno pada saat itu disambut beberapa tokoh penting negara tersebut seperti Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Che Guevara.

Soekarno begitu dihormati di negara pecahan Uni Soviet ini karena turut membantu menemukan makam Imam besar yaitu Imam Bukhari. Soekarno pada saat itu meminta langsung para petinggi Partai Komunis Uni Soviet untuk mencari makam tersebut. Tiga hari kemudian makam ini ditemukan, Soekarno langsung bergerak ke lokasi.

Saat ditemukan, makam tersebut ada di kondisi yang memperihatinkan. Tidak terurus. Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar memperbaikinya. Bahkan Soekarno pernah menawarkan agar makam ini dipindah ke Indonesia apabila pemerintah Uni Soviet tidak mampu merawat makam tersebut. Orang Indonesia yang berkunjung ke makam ini akan mendapatkan perlakuan khusus dari masyarakat setempat sebagai tanda balas jasa terhadap Soekarno.