Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Muhammadiyah cikal bakal perjuangan bangsa. "Yang mencerdaskan kehidupan bangsa adalah Muhammadiyah," ujarnya dalam ceramah kebangsaan di Masjid Islamic center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Ahad (4/6).

Menurutnya, jumlah penduduk dunia semakin banyak sementara jumlah minyak untuk energi semakin terbatas. Ini yang menyebabkan kompetisi global. Di satu sisi, kata Panglima, peran media sosial juga semakin besar. Banyak kebijakan yang muncul karena tekanan media sosial.

Dia mengatakan, ke depan manusia akan berebut mencari makan di equator. Equator itu lengkap ada energi, air dan sebagainya. Dan sepanjang equator negara yang luar biasa adalah Indonesia.

Akibat kompetisi global itu bagaimana negara akan berubah kompetisi manusia untuk mencari sumber kehidupan. Sehingga gelombang imigrasi akan terus meningkat. Peta imigrasi sendiri kini terlihat dan ada kebijakan beberapa negara yang banyak menutup imigran. Amerika tutup, Australia juga dan Indonesia tempat yang sangat memungkinkan. "Ini yang kita perhatikan," katanya.

Ancaman lain menurutnya adalah terorisme dan radikalisme. "Kasus Marawi bisa dilihat dan Marawi itu dekat sekali dengan Indonesia," katanya.

Setelah bom bali, Gatot mengatakan, ada 41 bom yang sudah meledak. "Karenanya terorisme harus menjadi musuh bersama. Karenanya kita harus waspada," katanya.

Ancaman lain adalah penjajahan media sosial. Gatot mengatakan, hal ini tidak disadari, bahkan sudah masuk rumah tangga. "Indonesia luar biasa negara kepulauan terbesar di equator, sehingga kita harus selalu waspada," katanya.

Gatot mencontohkan banyak negara pecah karena agama, kaŕena ekonomi dan lainnya. Karenanya Gatot meminta umat untuk semakin waspada dan meminta Muhammadiyah terus berperan dalam menjaga NKRI.


sumber


wawasan kebangsaan dan pemahaman geopolitik yang terukur, salut untuk anda pak panglima


perlu saya ingatkan, jangan terprovokasi dengan komentar yang ingin mengadu domba dan memecah belah Muhammadiyah dan NU, padahal pendiri Muhammadiyah dan NU mereka bersaudara, satu guru dan ikutilah dan teladanilah para pendiri Muhammadiyah dan NU bukan orang yang suka memecah belah, membenturkan Muhammadiyah dan NU karena mereka tidak ingin kita bersatu seperti contoh komentar dibawah ini





komentar anda mengadu domba, panglima TNI tidak mengecilkan NU sedikitpun dan tidak meninggikan muhammadiyah sedikitpun. ini adalah fakta sejarah. karena Muhammdiyah lahir lebih dahulu dan memang misinya di pendidikan Kisah Kedekatan KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan


Panglima TNI : Ulama dan Santri Ikut Berjuang Mengusur Penjajah apakah panglima mengecilkan peran Ulama ?