Dua Tokoh NU Ini Masuk Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2017
TS
auto.sorga
Dua Tokoh NU Ini Masuk Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2017
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Rais ‘Aam Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’rabarah an-Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahyah masuk daftar lima puluh tokoh Muslim paling berpengaruh dunia tahun 2017 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre, sebuah lembaga riset indpenden yang berpusat di Yordania.
Kiai Said yang disebut sebagai pemimpin ormas Islam terbesar masuk dalam urutan ke-20 sementaran Habib Luthfi berada di deretan ke-45.
Sebagaimana dirilis themuslim500.com, Kiai Said beberapa kali masuk kaulifikasi sebagai tokoh Muslim paling berpengaruh dengan peringkat yang bervariasi, antara lain ke-17 pada tahun 2011, ke-19 (2012), ke-15 (2013), ke-17 (2014/2015), dan ke-18 (2016). Sementara Habib Luthfi peringkat ke-248 pada 2014/2015 dan ke-48 pada 2016.
Selain dua tokoh NU tersebut, tokoh Indonesia yang juga masuk dalam daftar tersebut adalah Presiden Joko Widodo yang menduduki peringkat ke-13 dan mantan Ketum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan peringkat ke-41.
The Royal Islamic Strategic Studies Centre, sebagaiman dikutip NU Online, Senin (22/5), menjelaskan, ada sekitar 1,76 miliar Muslim di dunia saat ini atau 23,85 persen dari populasi dunia. Publikasi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh sejumlah orang terhadap komunitas Muslim.
Pengaruh dalam definisi lembaga riset ini adalah setiap orang yang memiliki kekuatan, baik secara kultural, ideologis, finansial, politik, atau lainnya, untuk melakukan perubahan yang memberikan dampak signifikan terhadap dunia Muslim.
Publikasi ini memilih figur Muslim dari berbagai kategori pengaruhnya, yang meliputi 13 poin, yakni ilmiah, politik, lembaga administratif agama, dai dan guru spiritual, filantropi, isu sosial, bisnis, sains dan teknologi, seni dan budaya, ahli Al-Qur'an, media, selebriti dan bintang olahraga, dan ekstremis.
Berikut Biografi Singkat dari Said Aqil Siradj dan Habib Luthfi :
Quote:
1.Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A.
Quote:
Nama Lengkap : Said Aqil Siradj
Tempat Lahir : Cirebon
Tanggal Lahir : 3 Juli 1953
Spoiler for BIO:
Quote:
Biografi
Prof Dr KH Said Aqil Sirodj,Sosok laki laki religius ini biasa dipanggil dengan panggilan Siradj, kelahiran Cirebon 03 Juli 1953 dengan latar belakang Agama yang kuat,dan selalu ingin memperjuangkan Islam di berbagai aspek. Siradj juga mempunyai latar belakang akademis yang luas dalam ilmu Islam. Alumni S3 University of Umm Al-qura dengan jurusan Aqidah / Firasat islam ini lulus pada tahun 1994 yang sebelumnya mengambil S2 di Universitas Umm al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987 dan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982.Dengan latar belakang ilmu pendidikan Agama yang kuat dijadikan modal Siradj dalam dakwah dan memperjuangkan Islam di era baru ini.
Nahdlatul Ulama ( NU ) adalah Organisasi Muslim besar Indonesia yang paling berpengaruh di dunia Islam dan saat ini di Pimpin oleh Said Aqil Siradj. Terpilihnya Siradj dalam memimpin organisasi Nahdlatul Ulama merupakan buah dari usaha Siradj dan pendukungnya dalam pemilihan Partai besar tersebut. Dalam pemilihan tersebut, Siradj mengalahkan Slamet Effendi Yusuf.294 Suara yang dikumpulkan Siradj,sedangkan Slamet Effendi Yusuf hanya mendapatkan 201 suara. Berlanjut ke putaran dua akhirnya Siradj sebagai pemenang dengan suara terunggul sebanyak 178 Suara yang tentunya sudah memenuhi tata tertib Mukhtamar yang mengharuskan seorang calon mengumpulkan poin 99 Suara.
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi dengan basis keanggotaan yang kebanyakan dari pedesaan dan ciri khas tradisional ini yang membedakan Nahdlatul Ulama dengan organisasi lainnya.Point utama organisasi ini adalah penekanan pada pendidikan dan keterlibatan politik berlandaskan prinsip Islam yang mana sesuai dengan visi misi Siradj. Prof Dr KH Said Aqil Siradj menjabat sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010-2015.
Update: Ketua PBNU periode 2015-2020.
Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj M. A
KH. Said Agil Siradj bin
KH Agil bin
KH Siradj bin
KH Said (gedongan) bin
KH Murtasim bin
KH Nuruddin bin
KH Ali bin
Tubagus Ibrahim bin
Abul Mufakhir ( Majalengka) bin
Sultan Maulana Mansur (Cikaduen) bin
Sultan Maulana Yusuf (Banten) bin
Sultan Maulana Hasanuddin bin
Maulana Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) bin
Abdullah bin
Ali Nurul Alam Syeh Jumadil Kubro bin Jamaludin Akbar Khan bin
Ahmad Jalaludin Khan bin
Abdullah Khan bin
Abdul Malik al-Muhajir (Nasrabad India) bin Alawi Ammil Faqih ( Hadrulmaut) bin
Muhammad Shohib Mirbat Ali Kholi' Qosam bin
Alawi atsani bin
Muhammad Shohibus Saumi'ah bin
Alawi Awwal bin Ubaidillah bin
Ahmad Al Muhajir bin
Isa ArRumi bin
Muhammad an Naqib bin
Ali 'Uraidhi bin
Ja'far as Shodiq bin
Muhammad al Baqir bin
Ali Zaenal Abidin bin
Husein As-Sibth bin
Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra Ra
Sayyidina wa Maulana Rasulullah Muhammad
SAW.
Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
Hidayatul Mubtadi’en Pesantren Lirboyo Kediri (1965-1970)
Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta (1972-1975)
S1 Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982
S2 Universitas Umm al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987
S3 University of Umm al-Qura, jurusan Aqidah / Filsafat Islam, lulus 1994
Quote:
Karir
Tim ahli Bahasa Indonesia dalam surat kabar harian Al-Nadwah Mekkah (1991)
Dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) (1995 - 1997)
Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1995 - sekarang)
Wakil Direktur Universitas Islam Malang (Unisma) (1997 - 1999)
MKDU Penasehat Fakultas di Universitas Surabaya (Ubaya) (1998 - sekarang)
Wakil Ketua dari lima tim penyusun rancangan AD / ART PKB (1998)
Komisi Member (1998 - 1999)
Dosen Luar Biasa Institut Islam Tribakti Lirboyo Kediri (1999 - sekarang)
MPR anggota fraksi yang mewakili NU (1999 - 2004)
Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) (2001 - sekarang)
Dosen Pascasarjana ST Ibrahim Maqdum Tuban (2003 - sekarang)
UNU Dosen Lulusan Universitas NU Solo (2003 - sekarang)
Ketua Umum Pengurus Nahdatul Ulama (PBNU) (2010 - 2015)
Quote:
2. Muhammad Luthfi bin Yahya
Quote:
Nama Lain : Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya
Tempat Lahir : Pekalongan
Tanggal Lahir : 10 November 1947
Spoiler for BIO:
Quote:
Biografi
Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (lahir di Kota Pekalongan, 10 November 1947; umur 69 tahun, tanggal lahirnya bertepatan dengan 27 Rajab 1367 H) adalah pendakwah (syekh) kelahiran Kota Pekalongan berkebangsaan Indonesia. Selain menjadi pendakwah, Habib Luthfi juga menjadi ketua MUI Jawa Tengah.
Quote:
Nasab Jalur Ayah
Nabi Muhammad SAW
Sayidatina Fathimah az-Zahra + Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
Imam Husein ash-Sibth
Imam Ali Zainal Abiddin
Imam Muhammad al-Baqir
Imam Ja’far Shadiq
Imam Ali al-Uraidhi
Imam Muhammad an-Naqib
Imam Isa an-Naqib ar-Rumi
Imam Ahmad Al-Muhajir
Imam Ubaidullah
Imam Alwy Ba’Alawy
Imam Muhammad
Imam Alwy
Imam Ali Khali Qasam
Imam Muhammad Shahib Marbath
Imam Ali
Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba’Alawy
Imam Alwy al-Ghuyyur
Imam Ali Maula Darrak
Imam Muhammad Maulad Dawileh
Imam Alwy an-Nasiq
Al-Habib Ali
Al-Habib Alwy
Al-Habib Hasan
Al-Imam Yahya Ba’Alawy
Al-Habib Ahmad
Al-Habib Syekh
Al-Habib Muhammad
Al-Habib Thoha
Al-Habib Muhammad al-Qodhi
Al-Habib Thoha
Al-Habib Hasan
Al-Habib Thoha
Al-Habib Umar
Al-Habib Hasyim
Al-Habib Ali
Al-Habib Muhammad Luthfi
Quote:
Pendidikan
Masa Pendidikan
Pendidikan pertama Maulana Habib Luthfi diterima dari ayah al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Selanjutnya ia belajar di Madrasah Salafiah. Guru-gurunya di Madrasah itu di antaranya:
Al Alim al ‘Alamah Sayid Ahmad bin ‘Ali bin Al Alamah al Qutb As Sayid ‘Ahmad bin Abdullah bin Thalib al Athas
Sayid al Habib al ‘Alim Husain bin Sayid Hasyim bin Sayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (pamannya sendiri)
Sayid al ‘Alim Abu Bakar bin Abdullah bin ‘Alawi bin Abdullah bin Muhammad al ‘Athas Bâ ‘Alawi
Sayid ‘Al Alim Muhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.
Muhammad Luthfi bin Yahya belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun.
Perjalanan Ilmiah
Selanjutnya pada tahun 1959 M, ia melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu melanjutkan ke Mekah, Madinah dan di negara-negara lainnya. Ia menerima ilmu syari’ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi.
Dari guru-guru tersebut ia mendapat ijazah Khas (khusus), dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan ia juga mendapat ijazah untuk membai’at.
Quote:
Karir
Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah
Ketua Umum MUI Jawa Tengah