Purwokerto, GATRAnews – Okupansi atau Tingkat hunian sejumlah hotel di Purwokerto selama Bulan Ramadan menurun drastis hingga 30 persen, bila dibandingkan hari biasa. General Manager Java Heritage Purwokerto, Hilman Jumena mengatakan, penyebabnya adalah penurunan aktivitas masyarakat dan juga menurunnya penyelenggaraan  acara resmi oleh pemerintah dan swasta.
 

Menurut Hilman, pada hari-hari biasa, okupansi hotel yang dikelolanya rata-rata adalah 70 persen. Namun, semenjak awal ramadan  hotel hanya dihuni rata-rata 40 persen. Penurunan ini juga terjadi pada akhir pekan.
“Sehingga tingkat hunian pada pekan pertama di bulan puasa rata- rata berada di kisaran 40 persen,” kata Hilman Jumena, Jumat (2/6).
Untuk itu, kata Hilman, manajemen hotel melakukan berbagai strategi diantaranya memberi diskon menginap dan menyediakan paket berbuka dengan harga terjangkau.
“ Tingkat hunian selama bulan puasa, anjlok banget. Dari tahun ketahun seperti itu kondisinya, apalagi sekarang kegiatan Pemerintah yang ada di hotel di kurangi. Karena anggaran untuk melakukan pertemuan di hotel dikurangi. Hal ini terasa sekali dampaknya terhadap bisnis hotel terutama kami di Java Heritage,” jelas Hilman.
Pengurus PHRI Kabupaten Banyumas, Isheru Permana mengatakan pada saat bulan puasa, sudah kebiasan terjadi penurunan tingkat hunian. Namun akan melonjak tajam, bahkan sampai menolak tamu yang akan menginap, menjelang lebaran hingga satu minggu lebaran. Kata Isheru, pengelola hotel justru bisa memanfaatkan waktu puasa ini, untuk melakukan perbaikan  fasilitas. Sehingga pada saat lebaran, kondisi hotel sudah siap menampung tamu yang menginap.
 

Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...urun-30-persen

---