Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xutux06Avatar border
TS
xutux06
Tulisannya Dituduh Plagiat, Ini Jawaban Afi Nihaya
Tulisannya Dituduh Plagiat, Ini Jawaban Afi Nihaya
Afi Nihaya di Kampus UGM. (Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah)


Asa Firda Inayah atau biasa disapa Afi dituding melakukan plagiarisme soal tulisannya yang diunggah ke jejaring sosial Facebook.
Tulisan berjudul 'Belas Kasih Dalam Agama Kita' yang diunggah oleh Afi dinilai telah mengutip tulisan Mita Handayani, yang menyebutkan telah menulis itu pada 30 Juni 2016 lalu.

Remaja berusia 19 tahun asal Banyuwangi ini pun sontak membantah tudingan tersebut. Hal itu ia sampaikan dalam menjawab sebuah pertanyaan ketika ia diwawancarai oleh Bayu Sutiyono dari KOMPAS TV di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

Saat ditanyakan terkait tundingan plagiarisme itu, Afi pun hanya menjawab singkat.

"Tidak," katanya.

Bahkan Afi mengaku belum mengetahui soal tuduhan plagiarisme yang ditujukan kepadanya.

"Saya tidak tahu, saya belum banyak buka sosmed," ucapnya.

Lebih lanjut Afi mengatakan bahwa selama ini dirinya memang sudah banyak menulis dan banyak dari tulisannya telah disalin oleh banyak orang.

"Saya memang menulis di akun-akun lama, dari tahun 2012 dan beberapa tulisan di akun Afi tulisan lama. Akun lama Afi sudah di-take down," kata Afi.

Ketika disebutkan bahwa tulisan Afi mengenai "Belas Kasih Dalam Agama Kita" itu mengutip tulisan Mita Handayani, yang mengaku telah menulis itu pada 30 Juni 2016 silam. Dengan tegas Afi meminta untuk mengkonfirmasi langsung ke akun Mita Handayani.

"Mita Handayani, minta konfirmasi aja sama akun Mita Handayani," kata Afi.

Kemudian Mita Handayani melalui akun Facebook miliknya, menuliskan status untuk mengklarifikasi terkait tudingan plagiarisme yang ditujukan untuk Afi.

Namun tak disangka, Mita justru membela Afi dalam klarifikasinya tersebut. Bahkan memujinya sebagai seorang anak yang cerdas.
Mita Handayani pun meminta publik yang selama ini mengolok-olok Afi untuk memaafkannya jika memang terbukti melakukan plagiarisme.

"Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Jika usaha Afi kali ini dianggap kesalahan, aku mohon dimaafkan. Afi merasa harus berbuat sesuatu, dan jika itu salah, mohon dimaafkan," tulis Mita Handayani.

Berikut isi klarifikasi Mita Handayani di akun Facebook miliknya yang diunggah pada, Kamis (1/6).

Jadi gini..

Betul. Aku pernah menulis sebuah catatan ringan pada Ramadan tahun lalu yang berjudul "Agama Kasih", yang screenshot-nya beredar saat ini. Tulisan itu masih serangkai dengan "Lampu Sang Khalifah" yang juga tayang di tanggal yang sama. Keduanya aku tulis untuk meramaikan momen Ramadan saat itu, dan sebenarnya justru lebih ditujukan kepada segmen pembaca anti Islam agar bisa mengapresiasi sisi lain Islam yang mungkin jarang mereka dengar. Bahwa Islam tidak monolitik, bahwa Islam juga terdiri dari kutub-kutub tafsir yang saling berkompetisi. Dan bahwa sebagian kutub itu juga menyajikan wajah Islam yang sejuk.

Sejak dulu, tulisanku sudah biasa disalin, diproduksi ulang, dan disebar orang lain di grup dan tempat-tempat yang kadang aku sendiri tidak tahu. Aku tidak pernah ambil pusing soal itu. Menulis bagiku adalah soal lain. Meminjam istilah Pram: bekerja untuk keabadian. Dan dalam konteks ini, bukan nama yang ingin kuabadikan.

Aku tidak pernah mengenal dan berkomunikasi dengan Afi Nihaya Faradisa sebelum ramai-ramai ini. Kalau Afi merasa terinspirasi oleh salah satu tulisanku, aku ikut merasa senang. Afi anak yang cerdas, dan aku sudah sering melihat tulisannya bertebaran juga sebelum ini. Kalau ada kesalahan fatal yang Afi lakukan, itu adalah karena belakangan ini dia mulai berani menyentuh isu agama, sehingga mengundang gelombang pembenci baru yang siap mencari-cari dan menguliti semua kesalahannya yang lain.

Terkait tulisan yang ramai diperbincangkan, yang bisa kukatakan adalah, tulisan itu mungkin berangkat dari keprihatinan Afi terkait aksi Bom Kampung Melayu sebelumnya. Tulisan itu ditayangkan Afi dalam niat untuk membela nama agamanya dari tuduhan terorisme dan kebencian. Dia merasa perlu segera menanggapi, dan mungkin berpikir bahwa tulisan itu adalah respons yang tepat.

Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Jika usaha Afi kali ini dianggap kesalahan, aku mohon dimaafkan. Mungkin kita yang terlalu membebaninya, sehingga Afi merasa memiliki tugas moral untuk terus menginspirasi pembacanya, terutama di waktu-waktu genting ketika justru yang lebih tua tak bisa diandalkan untuk menyejukkan keadaan. Afi merasa harus berbuat sesuatu, dan jika itu salah, mohon dimaafkan.

Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Tak apa-apa, sayang.. matahari masih terbit esok hari. Kamu akan terbang lebih tinggi lagi, dengan sayap yang lebih kuat lagi, dan pengalaman hidup yang lebih kaya lagi dari kebanyakan manusia.

PS: Oh iya, soal referensi lalat yang dipermasalahkan. Betul itu salah referensi, thanks ya koreksinya. Yang betul adalah dari Kitab Fayd Al-Qadir karya Imam Al-Munawi.

Sumber: https://kumparan.com/aditiarizkinugr...ban-afi-nihaya
0
8.1K
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan