Kota Makassar nantinya akan memiliki Masjid 99 Kubah, sebuah masjid yang memiliki 99 kubah. Masjid yang diarsiteki Ridwan Kamil ini diharapkan akan menjadi 30 masjid terunik di dunia, 10 masjid terunik di Indonesia, terunik di Sulsel, dan terbesar di Sulawesi.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melakukan pemancangan tiang pertama Masjid 99 Kubah di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Kamis (1/6), seperti dilansir Antara.

[Baca juga: Ridwan Kamil di Balik Desain Unik Masjid Al-Safar]

“Kehadiran Masjid 99 Kubah dan Wisma Negara di kawasan CPI menjadi ikon dan landmark baru di Kota Makassar,” kata Syahrul sebelum menekan tombol pemancangan tiang pertama masjid tersebut.

[Baca juga: Bukan Iket Sunda, Masjid Al-Safar Terinspirasi oleh Alam]

Pembangunan landmark ini, kata dia, merupakan bagian dari menunjukkan Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulsel yang semakin maju.

"Konsepsi kita, Makassar adalah titik tengah, dan menjadi pilar utama nasional," ucapnya.

Konsep Water Front


Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Alam, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulsel Andi Darmawan Bintang mengatakan, masjid ini memiliki konsep Water Front, dan wisata religius di Indonesia dan Makassar.

Andi Darmawan berharap masjid ini menjadi pusat kegiatan umat Islam di Makassar, Sulsel, dan KTI yang dapat menampung kegiatan ibadah dan syiar Islam.

[Baca juga: Hagia Shopia: Saksi Perjalanan Konstantinopel Menuju Istanbul]

Nantinya, pada masing-masing kubah yang ada 99 buah akan diberi label sesuai asmaul husna pada eksterior maupun interior.

"Masjid ini akan memberikan penampilan yang sakral, monumental, unik, berkarakter dengan bangun dimensi masjid kurang lebih 72 x 45 meter, dan daya tampung hingga lebih dari 13 ribu jamaah," jelas Andi Darmawan.

Pemancangan tiang pertama Masjid 99 Kubah CPI ini turut dihadiri Wagub Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel M. Roem, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemprov Sulsel.



Sumber : https://kumparan.com/nurul-hidayati/...runik-di-dunia