- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hari Lahir Pancasila sebagai Momentum Memperkuat Kebhinekaan


TS
raisafans
Hari Lahir Pancasila sebagai Momentum Memperkuat Kebhinekaan
Quote:
Sudah 72 tahun Pancasila hadir sebagai dasar dan haluan kenegaraan. Namun, dalam kurun waktu yang panjang tersebut ideologi negara itu kerap terpojok, bahkan dikhianati. Berulang kali para pembesar dan elite di Republik ini berseru bahwa Pancasila ialah ideologi bersama. Ia bukan sekadar ornamen untuk mempercantik penampilan Burung Garuda, lambang negara kita. Pula, di mimbar-mimbar penting di negeri ini Pancasila kerap diucapkan sebagai solusi atas fakta keberagaman dan kemajemukan negeri ini. Faktanya, pamor Pancasila semakin meredup di tengah arus besar demokratisasi yang dalam beberapa hal salah urus. Kedalaman falsafahnya tak lagi menjadi anutan. Nilai-nilai luhur kebangsaan yang termaktub dalam tubuh Pancasila bahkan kerap dikhianati perilaku sebagian anak bangsa, termasuk para elitenya. Masih munculnya perilaku intoleran, kentalnya kepentingan kelompok, serta masih suburnya praktik-praktik culas dan korup merupakan contoh betapa Pancasila masih amat megah di ruang kata-kata, tapi sepi di tingkat pelaksanaannya.
Untuk beberapa waktu, spirit kejujuran dan keadilan yang menjadi bagian penting falsafah Pancasila juga semakin pudar, tergantikan oleh keserakahan yang berpadu dengan oportunisme akut. Karena itu, penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui keputusan Presiden Joko Widodo sejatinya merupakan upaya mengembalikan ideologi negara tersebut kepada nilai penting saat dilahirkan. Bahkan, penetapan 1 Juni sebagai hari libur nasional menunjukkan pemerintah berupaya menarik seluruh elemen bangsa ini untuk menekuni kembali Pancasila sebagai ideologi bersama. Jika 10 November sebagai Hari Pahlawan, 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan, bahkan Hari Santri Nasional diperingati dengan rupa-rupa upacara dan pengibaran bendera Merah Putih, tidak berlebihan pula jika di Hari Lahir Pancasila hal serupa dilakukan. Itu, kendati baru simbolis, akan memberikan makna Pancasila dalam posisi yang tinggi.
Kendati simbolisasi Pancasila melalui penetapan dan peringatan hari kelahirannya tersebut penting, tentu saja itu jauh dari cukup. Sebagaimana pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang menyebut Pancasila sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup bangsa, begitu pula mestinya kita membumikan Pancasila dalam kehidupan kebangsaan kita. Kelemahan pembumian Pancasila selama ini disebabkan ketidakmampuan bangsa ini untuk mengaktualisasikan Pancasila, baik sebagai filsafat maupun pandangan hidup kebangsaan. Betul bahwa seruan, sosialisasi, bahkan penataran tentang Pancasila sudah dilakukan. Namun, selama ini itu masih berhenti sebagai butir-butir hafalan tanpa upaya keras menwujudkan Pancasila sebagai falsafah ataupun pandangan hidup. Untuk beberapa dekade, negeri ini bahkan gagal menjadikan Pancasila sebagai pendirian hidup dalam praktik-praktik kebangsaan dan kenegaraan, baik saat merumuskan perundangan dan kebijakan negara maupun dalam perilaku penyelenggara dan warga negara.
Karena itu, dengan menjadikan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, mestinya keputusan itu diikuti pula dengan spirit menjauhkan ideologi bangsa dari hal-hal yang membuatnya kian tidak menjejak di bumi. Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum demi memperkuat komitmen bangsa Indonesia untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan Pancasila sebagai falsafah dan pendirian hidup bangsa. Hanya dengan cara itulah Pancasila akan kaya makna, juga kaya guna, sebagaimana dulu para bapak bangsa bercita-cita saat menggali ideologi bangsa.
Untuk beberapa waktu, spirit kejujuran dan keadilan yang menjadi bagian penting falsafah Pancasila juga semakin pudar, tergantikan oleh keserakahan yang berpadu dengan oportunisme akut. Karena itu, penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila melalui keputusan Presiden Joko Widodo sejatinya merupakan upaya mengembalikan ideologi negara tersebut kepada nilai penting saat dilahirkan. Bahkan, penetapan 1 Juni sebagai hari libur nasional menunjukkan pemerintah berupaya menarik seluruh elemen bangsa ini untuk menekuni kembali Pancasila sebagai ideologi bersama. Jika 10 November sebagai Hari Pahlawan, 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan, bahkan Hari Santri Nasional diperingati dengan rupa-rupa upacara dan pengibaran bendera Merah Putih, tidak berlebihan pula jika di Hari Lahir Pancasila hal serupa dilakukan. Itu, kendati baru simbolis, akan memberikan makna Pancasila dalam posisi yang tinggi.
Kendati simbolisasi Pancasila melalui penetapan dan peringatan hari kelahirannya tersebut penting, tentu saja itu jauh dari cukup. Sebagaimana pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang menyebut Pancasila sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup bangsa, begitu pula mestinya kita membumikan Pancasila dalam kehidupan kebangsaan kita. Kelemahan pembumian Pancasila selama ini disebabkan ketidakmampuan bangsa ini untuk mengaktualisasikan Pancasila, baik sebagai filsafat maupun pandangan hidup kebangsaan. Betul bahwa seruan, sosialisasi, bahkan penataran tentang Pancasila sudah dilakukan. Namun, selama ini itu masih berhenti sebagai butir-butir hafalan tanpa upaya keras menwujudkan Pancasila sebagai falsafah ataupun pandangan hidup. Untuk beberapa dekade, negeri ini bahkan gagal menjadikan Pancasila sebagai pendirian hidup dalam praktik-praktik kebangsaan dan kenegaraan, baik saat merumuskan perundangan dan kebijakan negara maupun dalam perilaku penyelenggara dan warga negara.
Karena itu, dengan menjadikan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, mestinya keputusan itu diikuti pula dengan spirit menjauhkan ideologi bangsa dari hal-hal yang membuatnya kian tidak menjejak di bumi. Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum demi memperkuat komitmen bangsa Indonesia untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan Pancasila sebagai falsafah dan pendirian hidup bangsa. Hanya dengan cara itulah Pancasila akan kaya makna, juga kaya guna, sebagaimana dulu para bapak bangsa bercita-cita saat menggali ideologi bangsa.
SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA 

Spoiler for :
0
3.6K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan