- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[isu dunia telco] Layanan 2G Semakin Tergeser
TS
mamamiyauw
[isu dunia telco] Layanan 2G Semakin Tergeser
![[isu dunia telco] Layanan 2G Semakin Tergeser](https://dl.kaskus.id/www.altera.com/end-markets/wireless/images/wir-3g_roadmap_fig1.gif)
Teknologi berkembang pesat. Penyedia jasa layanan telekomunikasi berlomba menerapkan inovasi dalam jaringannya. Ketua Komisi Tetap Kadin Indonesia Bidang Telekomunikasi, Johnny Swandi Sjam, mengatakan, era keemasan jaringan generasi kedua (2G) akan ditinggalkan dan mulai beralih ke jaringan generasi ketiga (3G) dan generasi keempat (4G).
"Negara lain sudah banyak yang menggunakan jaringan 4G, sedangkan kita baru mau menyelesaikan kanal 3G. Ini pemanasan sebelum 4G datang ke Indonesia sehingga bisa dipersiapkan dengan baik," kata Johnny dalam pembukaan diskusi "4G: New Tech, New Services, New Needs", di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2013.
Migrasi teknologi dari 2G perlahan ke 3G dan akhirnya menjadi 4G ini, menurut dia, seharusnya menjadi peluang bagi operator seluler untuk membuat perbedaan jasa layanan. Saat ini pelanggan teknologi 2G hanya sebesar 16 persen dan akan menyusut pada 2015 menjadi 5 persen. Sedangkan 3G akan melonjak dari 23 persen pada 2012 menjadi 45 persen pada 2015.
"Betapa kebutuhan akan akses jaringan mobile data yang mumpuni sudah sangat mendesak. Operator CDMA juga sebaiknya menemukan momentum kebangkitan teknologi ini," ujarnya.
Johnny menambahkan, industri telekomunikasi berkembang pesat dan mulai ada pergeseran layanan. Jika dalam satu dekade awal layanan dasar seperti suara (voice) begitu merajai, layanan panggilan suara perlahan tersaingi layanan pesan pendek.
Layanan ini pun perlahan mulai tergantikan layanan messaging yang banyak disediakan oleh pemain over the top lewat konektivitas mobile data. Bukan tak mungkin, tak lama lagi layanan messaging text based itu akan kembali berevolusi menjadi video messaging dan streaming seiring demand evolusi teknologi untuk menyalurkan tren layanan data.
Mengutip data Frost & Sullivan dalam riset terbarunya, jumlah mobile subscriber di seluruh dunia telah menembus 6,5 miliar dengan jumlah pengguna Internet mencapai 2,5 miliar. Omzet yang dihasilkan dari jumlah tersebut mencapai US$ 1,5 triliun, dengan 27 persennya dihasilkan dari pendapatan data.
Sedangkan di Indonesia, kata dia, peluang pasarnya masih cukup besar. Meskipun penetrasi SIM card di Indonesia telah mencapai 119,9 persen pada 2012, jumlah aktual dari penetrasi pelanggannya diyakini baru mencapai 58,7 persen. Artinya, seorang pelanggan masih banyak yang menggunakan SIM card lebih dari satu.
Pesatnya perkembangan layanan telekomunikasi ini, lanjutnya, seiring dengan pertumbuhan smartphone di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. Ia memperkirakan, pertumbuhan smartphone di Asia-Pasifik pada 2016 akan mencapai 1 miliar unit. Dari sisi harga pun akan mulai turun karena peningkatan penjualan.
"Harga rata-rata smartphone pada 2012 US$ 428 akan turun menjadi US$ 320 pada 2016," ujarnya. Asia-Pasifik akan menjadi pasar utama dalam pengapalan smartphone.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...makin-Tergeser
Yang pasti teknologi yg lama akan hilang diganti yg baru mengingat kebutuhan akan teknologi juga meningkat
Diubah oleh mamamiyauw 14-03-2013 15:45
0
3.6K
45
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan