- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dikenal sejak zaman kerajaan, Coto Makassar dicampur bumbu asal Tiongkok


TS
zhouxian
Dikenal sejak zaman kerajaan, Coto Makassar dicampur bumbu asal Tiongkok
MAKASSAR – Siapa yang tak mengenal coto Mangkasara’ atau yang biasa disebut coto Makassar ? Sebuah hidangan kuliner khas Makassar, Sulawesi Selatan yang berasal dari potongan daging dan jeroan sapi dengan kuah kental yang telah dicampur dengan 40 macam rempah (ampah patang pulo) dan tambahan perasan jeruk nipis serta bawang goreng untuk menambah cita rasanya.
Kuliner yang telah mendunia dan menjadi ikon kota Makassar tersebut memang selalu menjadi incaran para wisatawan asing maupun lokal ketika berkunjung di Kota Daeng, julukan bagi Kota Makassar.
Di Makassar, hidangan coto bisa anda temui dengan sangat mudah. Hampir seluruh titik jalan Makassar menyediakan coto.
Raja Gowa ke 37, I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II, mengatakan kuliner kebanggaan masyarakat Makassar ini memiliki sejarah panjang. Sudah dikenal pada masa kerajaan Gowa dahulu. Coto Makassar pertama kali dihidangkan pada jamuan kerajaan Gowa tahun 1538. Sejak perang melawan Belanda.
Pada masa itu, tidak sembarang orang dapat membuat Coto Makassar. Pasalnya pembuatan masakan itu membutuhkan rempah berkualitas. Dimana hal tersebut hanya bisa didapatkan oleh kaum kerajaan. Rempah yang digunakan di makanan ini bervariasi mulai dari kemiri, cengkeh, kayu manis, dan lain sebagainya.
Masakan ini juga ternyata mengandung elemen khas Tiongkok, yakni tauco. Sehingga banyak yang bilang Coto mendapat pengaruh dari kuliner Tiongkok.
“Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil. Umumnya coto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar,” Kata Maddusila kepada Makassar Terkini, Jumat 26 Agusutus 2016.
Kemudian jelasnya, Coto Makassar aslinya dibuat dalam kuali dari tanah. Masyarakat Makassar biasa menyebut alat masak itu dengan istilah `Korong Butta` atau `Uring Butta.”
Kenikmatan Coto Makassar tidak lepas juga dari kebiasaan peramuannya memakai kuali tanah, Coto Makassar atau yang terkadang dimaksud dengan nama Coto Mangkasara adalah kuliner khas kebanggaan orang-orang Makassar.
Sajian coto ini sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Namun Coto Makassar mempunyai kekhasan berupa bumbu rempah serta kacang untuk bikin kuah yang kental.
Ada kurang lebih 40 jenis rempah untuk bikin bumbu Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ‘ampah patang pulo’. Selain bermacam jenis rempah, sambal tauco asal Tiongkok juga jadi sisi tidak terpisahkan dari Coto Makassar.
“Rempah itu terbagi dalam kacang, kemiri, cengkeh, pala, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, pepaya muda untuk menghaluskan daging, serta kapur untuk bersihkan jeroan,” terangnya.
Maddusila juga mengungkapkan, kekhasan Coto Makassar bukan sekadar dari beberapa bahan serta langkah membuatnya, tetapi juga segi sejarahnya. Coto Makassar telah ada sejak masa Somba Opu yang disebut pusat Kerajaan Gowa. Ketika itu mengalami kejayaan pada 1538. Waktu itu Coto Makassar jadi hidangan di Kerajaan Gowa.
“Pada saat itu, beberapa pengawal kerajaan jadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugas. Masakan yang dipengaruhi oleh kuliner Tiongkok ini diprediksi masuk Gowa pada abad ke-16,” kata Maddusila.
http://makassarterkini.com/dikenal-s...asal-tiongkok/
bumbu gan
Kuliner yang telah mendunia dan menjadi ikon kota Makassar tersebut memang selalu menjadi incaran para wisatawan asing maupun lokal ketika berkunjung di Kota Daeng, julukan bagi Kota Makassar.
Di Makassar, hidangan coto bisa anda temui dengan sangat mudah. Hampir seluruh titik jalan Makassar menyediakan coto.
Raja Gowa ke 37, I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II, mengatakan kuliner kebanggaan masyarakat Makassar ini memiliki sejarah panjang. Sudah dikenal pada masa kerajaan Gowa dahulu. Coto Makassar pertama kali dihidangkan pada jamuan kerajaan Gowa tahun 1538. Sejak perang melawan Belanda.
Pada masa itu, tidak sembarang orang dapat membuat Coto Makassar. Pasalnya pembuatan masakan itu membutuhkan rempah berkualitas. Dimana hal tersebut hanya bisa didapatkan oleh kaum kerajaan. Rempah yang digunakan di makanan ini bervariasi mulai dari kemiri, cengkeh, kayu manis, dan lain sebagainya.
Masakan ini juga ternyata mengandung elemen khas Tiongkok, yakni tauco. Sehingga banyak yang bilang Coto mendapat pengaruh dari kuliner Tiongkok.
“Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil. Umumnya coto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar,” Kata Maddusila kepada Makassar Terkini, Jumat 26 Agusutus 2016.
Kemudian jelasnya, Coto Makassar aslinya dibuat dalam kuali dari tanah. Masyarakat Makassar biasa menyebut alat masak itu dengan istilah `Korong Butta` atau `Uring Butta.”
Kenikmatan Coto Makassar tidak lepas juga dari kebiasaan peramuannya memakai kuali tanah, Coto Makassar atau yang terkadang dimaksud dengan nama Coto Mangkasara adalah kuliner khas kebanggaan orang-orang Makassar.
Sajian coto ini sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Namun Coto Makassar mempunyai kekhasan berupa bumbu rempah serta kacang untuk bikin kuah yang kental.
Ada kurang lebih 40 jenis rempah untuk bikin bumbu Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ‘ampah patang pulo’. Selain bermacam jenis rempah, sambal tauco asal Tiongkok juga jadi sisi tidak terpisahkan dari Coto Makassar.
“Rempah itu terbagi dalam kacang, kemiri, cengkeh, pala, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, pepaya muda untuk menghaluskan daging, serta kapur untuk bersihkan jeroan,” terangnya.
Maddusila juga mengungkapkan, kekhasan Coto Makassar bukan sekadar dari beberapa bahan serta langkah membuatnya, tetapi juga segi sejarahnya. Coto Makassar telah ada sejak masa Somba Opu yang disebut pusat Kerajaan Gowa. Ketika itu mengalami kejayaan pada 1538. Waktu itu Coto Makassar jadi hidangan di Kerajaan Gowa.
“Pada saat itu, beberapa pengawal kerajaan jadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugas. Masakan yang dipengaruhi oleh kuliner Tiongkok ini diprediksi masuk Gowa pada abad ke-16,” kata Maddusila.
http://makassarterkini.com/dikenal-s...asal-tiongkok/
bumbu gan
0
2.4K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan