Kaskus

News

anaknyasuheriAvatar border
TS
anaknyasuheri
Kerja Sama di Cannes, Dua Film Indonesia Siap Go International
TEMPO.CO, Cannes - Dua film Indonesia An Autobiography karya sutradara Makbul Mubarak dan Tale of Land karya sutradara Loeloe Hendra terpilih masuk program inkubasi FeatureLab 2017 Laboratorium Film Torino Italia. Kerja sama itu ditandatangani di Paviliun Indonesia di Faestival Film Cannes, Prancis, Senin, 22 Mei 2017.

Penandatanganan dilakukan Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Badan Eknomi Kreatif (Bekraf) Abdur Rohim Boy Berawi mewakili Indonesia dan Direktur Eksekutif Torino Film Lab Savina Neirott.

Menurut Neirott, dari 150-an proposal yang masuk, Torino Lab memilih 10 yang dua di antaranya adalah film Indonesia untuk diikutkan dalam FeatureLab 2017. “Syaratnya, film itu adalah dua karya pertama sutradara,” kata Neirott.

Neirott mengatakan, film yang lolos akan disupervisi pembuatannya dan sutradaranya akan diikutikan dalam tiga buah workshop, di antaranya di Belanda. “The FeatureLab menyertakan tim yang terdiri atas penulis skenario, sutradara dan produser dalam workshop yang dimulai Juni di Belanda,” katanya.

Boy Berawi mengatakan, Bekraf akan mendukung pembiayaan tim kedua film itu dalam mengikuti workshop. “Tujuan program ini untuk mendorong karya sineas Indonesia untuk go international,” kata Boy.

Sebelumnya, film Indonesia yang pernah masuk program FeatureLab adalah Postcard from The Zoo karya Meiske Taurisia pada 2009. Meiske, yang hadir pada acara penandatanganan itu mengatakan, proses inkubasi di Torino Lab cukup panjang.

“Peserta akan dipandu oleh tim Torino dalam tiga workshop, dipertemukan dengan calon penyandang dana dan didukung mengikuti festifal film internasional,” kata Meiske.

Paviliun Indonesia di Festival Film Cannes pada Senin, 22 Mei 2017, juga menggelar diskusi tentang pendanaan film. Diskusi itu, mengetangahkan Dellawati Wsijaya dari Hooq Indonesia, Isabelle Glachant dari Asian Shadows dan Lalu Roisamri dari Badan Perfilman Indonesia.

Cannes

indonesia sangat sulit bersaing dengan hollywood, kalau menurut ane, ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: aktor aktris yang tidak totalitas, narasi cerita yang basi, teknologi yang terbelakang, dan produser yg pelit untuk mengeluarkan uang.

ada beberapa sutradara bagus seperti Joko Anwar dan Mo Brothers, tapi itupun tidak serta merta menggugah ane untuk bisa mengatakan "Keren!".

okelah jika dana tidak banyak, tapi narasinya di improve sedemikian rupa, jadi walapun sinematografinya buruk, namun narasi cerita bisa mengguncang penonton, apakah bisa?

sebuah film bisa dikatakan sukses bagi ane pribadi adalah sebuah film yang tak lekang oleh zaman ya, dimana penonton ga akan lupa akan film tsb, tentunya selain menembus box office.

khusus untuk film yg membutuhkan narasi yang kuat, kita bisa ambil contoh The Usual Suspect dan Big Fish. apakah Indonesia mampu membuat film seperti itu?? ide ide kreatif mungkin ada, tapi ketika di visualisasikan, semua terasa "hambar" gan emoticon-Big Grin

bagaimana mnrt kalian tentang dunia perfilman indonesia? dan apa saja yang harus diperbaiki, dan apa saran untuk sineas sineas kita?
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.9K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan