- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Alasan Driver GrabBike Pindah Ke Go- Jek


TS
maribercerita
Alasan Driver GrabBike Pindah Ke Go- Jek
Quote:

Metrotvnews.com, Jakarta : PT Go-Jek Indonesia membuka perekrutan driver baru melalui undangan khusus lewat pesan singkat. Perekrutan kali ini dikhususkan untuk calon driver dari perusahaan kompetitor, seperti GrabBike dan UberMOTOR.
Pantauan metrotvnews.com di lokasi pendaftaran, di Cilandak, Jakarta Selatan, tampak sejumlah driver GrabBike melakukan registrasi melamar jadi driver Go-Jek.
"Saya dapat sms undangan, saya langsung datang," kata Agung, driver GrabBike yang menyeberang ke Go-Jek, di lokasi pendaftaran, Jalan Cilandak KKO, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2016).
Mereka pindah ke Go-Jek karena aplikasi besutan Nadiem Makarim itu menawarkan banyak aplikasi layanan. Banyaknya layanan membuat driver memiliki banyak peluang untuk mendulang rezeki.

"Go-Jek ada gofood, gomart, kalo cuma mengandalkan antar jemput orang sudah banyak saingan. Saya coba pindah ke Go-Jek," kata salah seorang driver GrabBike yang enggan disebutkan namanya di lokasi pendaftaran.
Hal senada dikatakan driver GrabBike lainnya, Ari, 26. Ia rela menukarkan atribut lama dan menghapus aplikasi demi bergabung dengan Go-Jek. "Engga apa-apa jaket dan helm diambil, Go-Jek lebih dikenal masyarakat," kata Ari.
Go-Jek meluncurkan program `Kembali Ke Merah Putih`, program yang ditujukan untuk mengajak pengemudi dari aplikasi pesaing beralih ke produk dan perusahaan besutan anak negeri.
Program ini dilakukan Go-Jek di tengah ketatnya persaingan di ranah layanan transportasi online. Pada program yang resmi dimulai 21 April hingga 5 Mei 2016 ini, Go-Jek menyebut akan langsung menerima pengemudi GrabBike dan UberMOTOR yang ingin bergabung.

[URL="Pendaftaran untuk bergabung sebagai pengemudi Go-Jek pun tergolong mudah. Pengemudi GrabBike dan UberMOTOR hanya perlu mendaftarkan diri melalui SMS. Setelah itu mereka akan menerima SMS balasan berisi petunjuk lokasi untuk menukarkan seragam lama dengan atribut Go-Jek secara gratis. Go-Jek juga menyebut, saat ini tarif gross Go-Jek berada di angka Rp2.500/km, serta menawarkan bonus harian hingga Rp100 ribu. Selain itu, Go-Jek menawarkan bonus masuk hingga Rp150 ribu. Namun, pada situsnya, Go-Jek juga mencantumkan pernyataan bahwa program ini dihadirkan sebagai wujud pembuktian nasionalisme pengemudi. Aksi perekrutan dengan alasan nasionalisme itu mendapat kecaman dari sejumlah netizen. Salah satunya dari Ernest Prakasa, yang berkata, "Norak. Pake Grab-Uber aja ah." "Jadi, kalau ngga pakai gojek ngga punya jiwa nasionalisme gitu ya," kata pemilik akun @agungagriza. Pemilik akun @victorkc128 bahkan menganggap apa yang dilakukan oleh Nadiem sebagai kesalahan besar. "Ini kok bawa2 nasionalisme ya??? Blunder lagi nih! Siapa sih team PR nya? Parah... *uninstal gojek* @gojekindonesia," kata melalui Twitter. Senada dengan dua komentar di atas, pemilik akun @Arzal_ berkata, "Agak2 ngehek juga ownernya Gojek, sok nasionalisme, padahal programmer gojek kebanyakan orang India.." Nadiem sendiri memiliki kewarganegaraan Indonesia. Namun, Go-Jek tidak hanya mendapatkan dana dari pemodal asing, Go-Jek juga telah mengakuisisi dua startup asal India untuk memperbaiki aplikasi Go-Jek. Dikabarkan, Go-Jek bahkan berencana untuk membuat pusat pengembangan di India dan akan merekrut lebih dari 100 programmer senior asal India. (FZN)
Sumber
0
45.7K
Kutip
85
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan