Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama kota Bandung berdemonstrasi menuntut pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).
Pembubaran pengajian di Malang, Jawa Timur dengan penceramah Felix Siauw menjadi sorotan. Polisi membubarkan pengajian bertajuk 'Cinta Mulia' itu ketika acara berlangsung dengan alasan acara itu belum mengantongi izin.

Acara pengajian awalnya digelar di lantai 3 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya pada pada 30 April 2017. Acara yang digelar lembaga Kajian Islam Al Fatih Muslim Drenalin Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) itu dibubarkan rektorat karena tak memiliki izin pada 29 April.

Panitia kemudian mengalihkan lokasi pengajian di Hotel Max One, Jalan JA Suprapto. Acara berlanjut meski akhirnya dibubarkan.

Felix membeberkan kronologi pembubaran itu melalui akun Facebook yang terverifikasi. "Saya mulai memberi kajian pukul 08.30 WIB sekitar sampai jam 10.30 WIB, tiba-tiba ada pihak hotel datang mengatakan di tengah audiens bahwa kajian dibatalkan karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian," kata Felix.
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.6&appId=1643543942554049"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));
Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan menegaskan pihaknya tidak membubarkan acara kajian Felix Siauw.

"Kami tidak membubarkan, justru pihak hotel yang melakukan. Saat itu kami hanya menyampaikan saja, bagaimana aturan tentang adanya kegiatan. Tidak benar kalau membubarkan," ujar Hoiruddin melalui detikcom, Senin (1/5/2017).

Sebelum pembubaran, kehadiran Felix di Malang mendapat penolakan dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua PC GP Ansor NU Kota Malang, HM Nur Junaedi Amin mengatakan, GP Ansor menolak digelarnya acara yang diisi oleh Felix Siauw demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga persatuan masyarakat.

"Kita lakukan pendekatan persuasif, PC GP Ansor Malang bekerja sama dengan kepolisian karena mereka yang berwenang membubarkan acara," kata Junaedi melalui Republika.co.id.

Junaedi mengatakan, selain kegiatan tidak berizin, yang paling mendasari penolakan adalah Felix sebagai kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sering menyuarakan terbentuknya khilafah di Tanah Air.

GP Ansor, kata Junaedi, berupaya menjaga Pancasila sebagai dasar negara. Ia juga mengatakan, organisasinya mempertahankan keutuhan Indonesia yang lahir atas dasar keberagaman dan kebersamaan. "Jangan seenaknya saja berdakwah tanpa mengindahkan nilai toleransi," katanya.

Penolakan terhadap HTI telah disuarakan GP Ansor di berbagai wilayah. Kegiatan tablig akbar HTI di sejumlah kota di Indonesia dibubarkan. Pembubaran sejumlah kegiatan itu beriringan dengan desakan agar pemerintah membubarkan organisasi yang mengusung isu khilafah atau kepemimpinan menurut syariat Islam itu.

Kehadiran organisasi kemasyarakatan HTI menjadi soal setelah GP Ansor dan Banser se-Jawa Timur mendesak pemerintah membubarkan organisasi HTI. Alasannya, gerakan HTI yang mengusung Khilafah dinilai ke arah makar dan dikhawatirkan akan memecah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ihwal pembubaran itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia tidak terdaftar di Kementerian Dalam Negeri sehingga sulit dibubarkan. "Di Kementerian Dalam Negeri tidak terdaftar ya," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...iauw-di-malang

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Jejak Pilkada dalam aksi buruh Jakarta

- Tarif listrik 900 VA baru untuk pelanggan mampu

- Alasan Miryam melarikan diri