- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tanggapi Rizieq, Polda Metro : Tak Ada Politik Balas Dendam


TS
dr.solusi
Tanggapi Rizieq, Polda Metro : Tak Ada Politik Balas Dendam
Jakarta - Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab meminta pemerintah tidak lagi mempersoalkan lagi kasus yang membelitnya. Polda Metro Jaya menegaskan kasus yang berjalan saat ini berdasar pada laporan yang ditindaklanjuti dan dikerjakan secara profesional.
"Dia pun menyuruh Kapolda Metro untuk dicopot, Kapolda Jabar untuk dicopot, memang dia siapa? Intinya kita dapat laporan ya kita tindak lanjuti. Siapa bilang kegaduhan nasional? Nggak ada. Kita harus profesional lah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat berbincang dengandetikcom, Senin (22/5/2017) malam.
Argo mengatakan polisi masih terus mengusut kasus baladacintarizieq. Ia menampik anggapan bahwa apa yang dilakukan polisi sebagai upaya politik balas dendam.
"Hari ini masih kami tangani, kita masih menunggu saja pemeriksaan dari yang bersangkutan. Agar segera kembali ke tanah air. Nggak ada (politik balas dendam), ini murni laporan. Namanya laporan tetap akan kita tanganilah," ujarnya.
Baca juga: Habib Rizieq: Ahok Sudah Kalah, Tak Perlu Politik Balas Dendam
Sebelumnya diberitakan, Rizieq meminta pemerintah menghentikan apa yang disebutnya sebagai kegaduhan nasional. Menurut Rizieq, persoalan yang menyangkut dirinya sudah selesai.
"Ahok sudah kalah di pilkada, sudah kalah di Mahkamah, sudah selesai. Jadi nggak perlu lagi melancarkan politik balas dendam. Marah, murka, panik, kalap. Nangkap aktivis, habib, dan ulama," ujar Rizieq, Minggu (21/5)
Menurut Rizieq, apa yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan rekonsiliasi nasional. Dia juga meminta kasus yang menjerat ulama dan aktivis disetop.
"Setop semua kasus yang ada, baik itu kasus yang menyangkut para ulama, habib, maupun yang menyangkut para aktivis. Kalau pemerintah melakukan itu, berarti ada iktikad baik untuk membangun bangsa Indonesia. Tapi kalau terus-menerus ulama ditekan, habib ditekan, hati-hati. Nanti bisa jadi pemicu meletusnya kemarahan umat di berbagai daerah. Saya tidak mau ini terjadi," ujar Rizieq.
"Itulah mengapa saya harus keluar dulu dari Indonesia untuk menenangkan keadaan. Ini bukan keadaan mudah untuk bangsa Indonesia. Dua-duanya marah. Sebelah sana marah karena kalah pilkada dan di Mahkamah. Sebelah sini juga akan marah karena ulamanya ditangkap, habibnya ditangkap. Makanya mesti ada yang ngademin. Jadi langkah saya ke Tanah Suci itu untuk menenangkan situasi, bukan kita lari," ucap Rizieq.
https://news.detik.com/read/2017/05/...k-balas-dendam
"Dia pun menyuruh Kapolda Metro untuk dicopot, Kapolda Jabar untuk dicopot, memang dia siapa? Intinya kita dapat laporan ya kita tindak lanjuti. Siapa bilang kegaduhan nasional? Nggak ada. Kita harus profesional lah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat berbincang dengandetikcom, Senin (22/5/2017) malam.
Argo mengatakan polisi masih terus mengusut kasus baladacintarizieq. Ia menampik anggapan bahwa apa yang dilakukan polisi sebagai upaya politik balas dendam.
"Hari ini masih kami tangani, kita masih menunggu saja pemeriksaan dari yang bersangkutan. Agar segera kembali ke tanah air. Nggak ada (politik balas dendam), ini murni laporan. Namanya laporan tetap akan kita tanganilah," ujarnya.
Baca juga: Habib Rizieq: Ahok Sudah Kalah, Tak Perlu Politik Balas Dendam
Sebelumnya diberitakan, Rizieq meminta pemerintah menghentikan apa yang disebutnya sebagai kegaduhan nasional. Menurut Rizieq, persoalan yang menyangkut dirinya sudah selesai.
"Ahok sudah kalah di pilkada, sudah kalah di Mahkamah, sudah selesai. Jadi nggak perlu lagi melancarkan politik balas dendam. Marah, murka, panik, kalap. Nangkap aktivis, habib, dan ulama," ujar Rizieq, Minggu (21/5)
Menurut Rizieq, apa yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan rekonsiliasi nasional. Dia juga meminta kasus yang menjerat ulama dan aktivis disetop.
"Setop semua kasus yang ada, baik itu kasus yang menyangkut para ulama, habib, maupun yang menyangkut para aktivis. Kalau pemerintah melakukan itu, berarti ada iktikad baik untuk membangun bangsa Indonesia. Tapi kalau terus-menerus ulama ditekan, habib ditekan, hati-hati. Nanti bisa jadi pemicu meletusnya kemarahan umat di berbagai daerah. Saya tidak mau ini terjadi," ujar Rizieq.
"Itulah mengapa saya harus keluar dulu dari Indonesia untuk menenangkan keadaan. Ini bukan keadaan mudah untuk bangsa Indonesia. Dua-duanya marah. Sebelah sana marah karena kalah pilkada dan di Mahkamah. Sebelah sini juga akan marah karena ulamanya ditangkap, habibnya ditangkap. Makanya mesti ada yang ngademin. Jadi langkah saya ke Tanah Suci itu untuk menenangkan situasi, bukan kita lari," ucap Rizieq.
https://news.detik.com/read/2017/05/...k-balas-dendam
Diubah oleh dr.solusi 23-05-2017 10:58
0
2.8K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan