Coba sebutkan judul-judul film Indonesia yang mampu menembus festival fllm berskala internasional? Mungkin diantara dari kamu tidak banyak yang sanggup menyebutkannya lebih dari 10 film. Dan jika kemudian kamu ditanya kembali soal penyebab kenapa film Indonesia jarang yang ikut festival film internasional? Ada yang bisa menjawabnya?

Sugar Nadia Azier, selaku film programmer yang sering mengikuti ajang film festival internasional punya pendapat. Menurut dia, penyebabnya lantaran keterbatasan informasi dari para sineas film di Tanah Air. Selain itu minimnya forum diskusi untuk bertukar info terkait pengalaman dari pihak-pihak yang pernah sukses mengikuti ajang tersebut juga dinilai turut memberikan andil.

“Biasanya para sineas hanya manfaatkan internet untuk menanyakan tentang kualifikasi film, batas waktu pengumpulan film hingga mensubmit film tersebut. Syukur-syukur para sineas ini punya koneksi dengan pihak panitia untuk memperlancar informasi,” ujar Sugar kepada TopCareer.id.

Pun saat satu film berhasil menang di festival tadi, biasanya akan jarang sekali ada media yang mempublikasikan tentang kesuksesan film tersebut. Sehingga ketika coba di angkat kelayar bioskop respon dari para penonton sangat kurang. Padahal sebenarnya ini bisa jadi nilai tambah bagi penonton.

“Masalahnya masyarakat Indonesia belum teredukasi dengan baik apa itu film festival luar, buat orang-orang yang mungkin di daerah atau yang enggak ngerti fungsinya (film festival) mereka cari film dilihat dari pemainnya, bukan penghargaannya.” keluh Sugar.

Bahkan dirinya menambahkan beberapa penonton merasa susah memahami makna yang disampaikan oleh film tersebut

Menurutnya, tiap tahun film Indonesia yang ikut festival internasional masih bisa dihitung jari. Seperti beberapa contoh film yang pernah masuk diantaranya Salawaku yang sempat premier di Tokyo International Film Festival, Postcard From The Zoo di Berlin Film Competition, Istirahatlah Kata-Kata, dan Marlina di Cannes Film.