Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
waspadai genosida, jangan beli produk made in cina
Pasca dibukanya kran kerjasama dengan Cina, etnis non pribumi di Indonesia makin sumringah. Sebab, mereka kedatangan ‘teman’ yang satu leluhur. Dengan kedatangan orang-orang Cina maka semakin besar peluang untuk menyingkirkan pribumi atau menguasai sepenuhnya nusantara.

Bukan cuma orang Cina yang merajalela di sini, tapi produk-produknya sudah membanjiri pasaran Indonesia.

Mereka mulai ngawur menjajah Indonesia. Produk-produk yang mengandung bahan kimia berbahaya dari Cina membombardir pasar Indonesia tanpa mempedulikan bahaya yang menimpa pribumi.

Dari mal-mal, pedagang kaki lima sampai ke pedagang asongan, dari kota besar sampai ke pelosok pedesaan, produk-produk berbahaya itu dengan mudah bisa didapatkan. Terlebih lagi harganya murah sehingga siapapun mampu untuk membelinya. Namun, hal itu justru memudahkan racun-racun masuk ke tubuh anak-anak kita, saudara kita, teman kita. Setelah itu menggerogoti ginjal, hati, jantung, paru-paru, yang kemudian membunuh secara pelan-pelan.

Tidak hanya itu, Cina telah ‘mengacan-acak’ pasar Indonesia. Betapa mudahnya kita dibodohi mereka, terutama pemerintah yang kerap diiming-imingi besarnya pendapat devisa. Tetapi, justru mengorbankan rakyat.

“Tanpa disadari, sesungguhnya yang terjadi bahwa Indonesia tengah terancam krisis kesehatan yang sangat serius akibat membanjirnya produk-produk impor dari Cina yang mengandung bahan kimia berbahaya yang berpotensi merusak kesehatan bahkan mengancam jiwa jutaan rakyat Indonesia. Jika ini dibiarkan terus terjadi, akibat yang ditimbulkan akan mengerikan sekali. 10 tahun atau 20 tahun kedepan, akan tercipta generasi-generasi sakit akibat organ-organ vital tubuhnya hancur digerogoti racun,” demikian disampaikan Bambang Smit, Ketua Umum Gerakan Pribumi Bersatu, ditemui Roemah Priboemi di Jalan Pejambon 1, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).

Dengan berlakunya pasar bebas, lanjutnya, menyebabkan semakin terbukanya pintu impor terutama impor produk dari Cina masuk ke Indonesia. Tidak ada kontribusi positif terhadap masuknya produk-produk Cina. Tapi di satu sisi, kata Smit, justru membuka diri untuk menjadi ladang genocida.

“Ini cara Cina melakukan genosida (pembasmian) terhadap kita,” tuturnya.

Menjadi “the Killing field”, terangnya, sangatlah naïf. Dampak negatif yang sangat serius terjadi yaitu terancamnya kesehatan dan kematian jutaan bayi, anak-anak, bahkan kesehatan bangsa Indonesia secara menyeluruh akibat mengkonsumsi produk-produk impor berbahan kimia berbahaya dari Cina yang begitu bebasnya masuk ke pasar Indonesia.

“Kalau sahabat pribumi khawatir dengan ancaman komunis Cina, silahkan demonstrasi. Jika tidak digubris mudah saja menghancurkan komunis Cina, mulai sekarang jangan lagi menggunakan barang-barang made in Cina. Biar saja barang-barang Cina masuk ke Indonesia tapi tidak usah dibeli. Masih banyak kok produk made in Indonesia yang bagus,” terang Smit.

Smit menambahkan, pribumi tidak usah berdemo dan melawan penguasa, sebab hasilnya pasti sia-sia. “Sahabat pribumi bisa bagi-bagi brosur/selebaran untuk mengajak masyarakat luas tidak lagi menggunakan produk made in China. Bagikan selebaran-selebaran itu di dekat toko toko atau mall-mall. Itu cara yang ampuh untuk menangkis bahaya genosida Cina,” ungkapnya.

Menurut Smit, saat ini Indonesia sedang di ambang ‘kehancuran’. Pelakunya, Cina Tiongkok dan orang-orang Cina yang menghuni Indonesia. Mereka selalu berupaya untuk membasmi generasi Indonesia dengan cara licik. Supaya dapat menangkis serangan mereka, maka pribumi bisa mengawalinya dengan tidak mengkonsumsi produk-produk mereka.

“Stop menggunakan produk-produk Cina atau bahan yang berasal dari Cina. Indonesia ini negara paling kaya raya akan sumber daya alamnya di dunia. Karena itu mereka (penjajah) datang ke Indonesia hanya ingin mengambil kekayaan alam kita. Mulai detik ini, kita biasakan menggunakan bahan dan produk sendiri. Soal kualitas kita tidak kalah. Mulai sekarang kita harus memikirkan nasib anak cucu kita. Jangan biarkan Cina menghancurkan masa depan generasi bangsa ini. Jika kita bersatu, saya yakin pribumi bisa mengusir bangsa-bangsa itu dari Indonesia."

sumber

0
7.2K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan