Kekuatan cinta amatlah besar. Ia bisa membangkitkan semangat hidup seseorang. Akan tetapi ia juga bisa secepat kilat menghancurkan sebuah ikatan persahabatan yang telah terbentuk dengan sangat kuat. Cinta akan datang kepadamu dengan sejuta wajah. Tidak hanya wajah yang berseri-seri, tetapi juga wajah yang redup, seredup bulan tua yang tertutup mendung. Aku akan lebih bijak menyikapi cinta…

Nama gw Odi, lahir di suatu daerah di pulau Kepri puluhan tahun yang lalu( masih 20-an ya jadi masih unyu2 gitu ). Gw berasal dari keluarga yang sederhana namun Alhamdulillah gw mampu membuat orang tua gw bangga karena gw berhasil menamatkan kuliah gw dijurusan teknik informatika walaupun dengan IPK yang lumayan pas-pasan. Tapi yang paling membuat mereka ialah gw membiayai kuliah dengan hasil jerih payah gw sendiri. Ya, karena tak ingin lebih jauh merepotkan mereka yang masih harus mengurus pendidikan kedua adik gw. Gw lebih memilih bekerja part-time di kafe berkat bantuan seorang sahabat(salah satu tokoh penting, nanti bakal muncul).

Setelah melemparkan lamaran kesana-kemari selama beberapa bulan semenjak kelulusan gw akhirnya gw diterima disalah satu perusahaan di Ibukota tercinta yang bergerak di bidang jasa, dalam kontrak gw akan menjalani fase penilaian selama setengah tahun, apabila kinerja gw bagus maka kontrak gw diperpanjang dan sebaliknya.

Besok hari Senin adalah hari pertama gw masuk kerja sebagai karyawan kantoran, ah, terbersit sebuah kebanggaan dalam hati gw yang dulu ingin merasakan bekerja kantoran di sebuah gedung menjulang tinggi mencakar langit. Setelah membereskan barang-barang di kosan gw yang baru gw sewa 6 bulan sesuai kontrak kerja gw, gw berniat untuk mandi dan langsung istirahat sampai besok karena besok hari pertama kerja. Padahal di luar ramai para penghuni kos yang sedang berkumpul sore ini tapi gw lebih memilih untuk berdiam di kamar karena kecapaian. Karena gw harus bangun pagi sekali agar tepat sampai ke kantor di hari pertama walaupun jaraknya cukup dekat cukup jalan kaki 10 menit saja. Namun gw harus memfitkan tubuh gw untuk esok hari. Jadi gw lebih memilih tidur secepatnya kalau soal berkenalan itu bisa kapan-kapanlah batin gw berkata.