Setelah anjing kesayangannya meninggal, pria asal Toronto, Kanada rela mengeluarkan uang dengan jumlah besar untuk menciptakan cloning sang anjing. Anjing kesayangannya yang bernama Woofie tersebut meninggal pada Agustus 2016 lalu. Sejak kematiannya, sang pemilik Anjing bernama Matthew Johnson mengaku sangat kehilangan.

Tak berlama-lama, langkah yang tidak biasa pun diambil olehnya. Untuk bisa membuat cloning sang anjing, pria ini menghabiskan dana sebesar US$ 90 ribu atau setara dengan Rp 1,19 miliar (Kurs 1 US$ = Rp 13.321).

Meski menggelontorkan uang dengan jumlah sangat besar, Matthew mengaku tidak kecewa dengan keputusan yang dibuat olehnya. Dilansir CTV Toronto, dirinya bahkan merekomendasikan langkah tersebut dilakukan bagi para pemilik anjing yang tidak ingin berpisah dengan hewan peliharaannya.

“Jika Anda memiliki uang yang dibutuhkan, maka tidak ada salahnya untuk mencoba. Langkah ini benar-benar bagus bagi Anda yang tidak ingin berpisah dengan anjing kesayangan,” ucap Matthew.

Perusahaan yang membuat cloning anjing Matthew memiliki kantor pusat di Amerika Serikat. Setelah melewati beberapa rangkaian proses, perusahaan tersebut berhasil membuat dua ekor cloning anjing yang diberi nama Blondie dan Woofie Jr.

Ketika pertama kali Matthew melihat anak anjing hasil cloning, dia merasa sangat kagum. Dia bahkan merasa tidak percaya bahwa perusahaan tersebut telah berhasil membuat kloning anjing peliharaannya dengan fisik dan warna yang sangat mirip.

“Saya tidak percaya. Saya melihat Woofie versi kecil. Warnanya, tanda tubuhnya, semuanya benar-benar sama,” jelas Matthew.

Prosedur cloning pada anjing pertama kali dilakukan pada tahun 2005. Anjing pertama hasil cloning diciptakan tim dari Seoul National University. Para ilmuwan berharap anjing hasil cloning bisa membantu para ilmuwan untuk mengobati berbagai penyakit serius pada manusia.

Sumber = http://berita123.com/seorang-pria-ha...loning-anjing/