Pada akhir pekan lalu dunia digital dan internet dibikin heboh dengan serangan cyber, virus ransomware bernama WannaCry. Tak kurang dari 150 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia terjangkit virus ransomware WannaCry yang doyan menyandera data pengguna.
Serangan ini didapuk jadi serangan cyber terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah dunia digital. Saking besarnya kerugian yang didapat, serangan ini bahkan dikategorikan sebagai tindakan terorisme.
Namun tahukah kamu, serangan cyber WannaCry bukanlah yang pertama bikin heboh. Selama kurun waktu tujuh tahun, sedikitnya ada lima serangan cyber yang cukup menghebohkan. Meski tak sebesar WannaCry, serangan-serangan ini mampu mengacaukan sistem digital sasaran yang jadi korbannya.

Operasi Aurora
Serangan ini terjadi pada pertengahan tahun 2009 atau sekitar tiga tahun sebelum Google China diluncurkan. Targetnya adalah mencuri seluruh hak intelektual milik Google namun laporan polisi juga menyebut ada 30 perusahaan yang jadi korbannya.
Meskipun berhasil diantisipasi, serangan cyber ini memaksa Google untuk meninjau ulang operasi dan bisnis mereka di Cina. Saat ditelisik, serangan Operasi Aurora berasal dari dua sekolah yang memiliki kerja sama dengan Baidu, mesin pencari otomatis yang jadi pesaing Google.

Heartbleed
Heartbleed bukanlah virus namun sejenis Bug yang keliru dimasukan dalam OpenSSL. Heartbleed dianggap sebagai salah satu serangan cyber paling berbahaya karena ia bisa menguasai datebase seseorang tanpa mereka sadari.
Hacker dapat mencuri percakapan dan data-data dari situs yang ia retas tanpa terlacak. Kekacauan ini terjadi hamper selama dua tahun sebelum terdeteksi oleh Google Security.

PlayStation Network
Pada pertengahan April 2011 Sony mengumumkan soal sistem jaringan mereka yang down. Sistem jaringan mereka mengalami serangan cyber selama dua hari namun melumpuhkan layanan online hampir satu bulan.
Karena masalah itu, Sony dipaksa untuk menghadap dewan parlemen AS dan harus membayar denda sebesar 250 ribu poundsterling. Belum selesai di situ, Sony juga harus membiayai perbaikan sistem mereka hingga nominal 140 juta poundsterling.

Sony Pictures Entertainment
Tiga tahun setelah serangan PlayStasion Network, sekelompok peretas yang menamakan diri mereka, Guardians of Peace berhasil mencuri data milik Sony Pictures. Mereka mengklaim memiliki semua data pribadi karyawan berikut keluarga dan rahasia keuangan mereka. Sony Pictures menghabiskan dana hingga U$15 juta untuk menyelesaikan masalah itu. Amerika Serikat menyalahkan Korea Utara atas serangan cyber tersebut menyusul film kontroversi The Interview yang mengkritik pemerintahan Korea Utara.

Yahoo
Inilah serangan cyber terbesar sebelum kemunculan WannaCry. Tahun lalu Yahoo mengumumkan bahwa sistem mereka telah diretas dan basis data di dalamnya berhasil dicuri selama dua tahun (2012-2014).
Jumlah data pengguna yang dicuri mencapai 500 juta pengguna yang berisi pasword, nomor telepon, dan informasi personal. Pencurian data ini makin memperburuk citra Yahoo yang akhirnya dijual ke perusahaan lain.