Kaskus

Story

zakariaansoriAvatar border
TS
zakariaansori
4 hal ini yang saya pelajari dari orang kaya!
Dapat email dari guru saya

Apa kabar kawan - kawan? Sehat ya? Semoga demikian.
Sebulan kebelakang, saya mengisi workshop di Kudus. Memenuhi undangan dari pengusaha hijab disana.. Tak biasanya, karena workshop ini 90% diikuti oleh wanita..
Dan rata - rata emak2. Hehehe. Alias mamah muda sudah punya anak..
Masyaa Allah, peserta luar biasa. Meski emak - emak tapi semangat belajarnya tinggi. Dan mau praktek.. ! Jangan heran, mereka sudah bisa setting iklan Facebook dan menghasilkan..

By the way bukan ini yang ingin saya ceritakan...

Ceritanya, saat saya di kudus.. Saat hendak sarapan pagi, saya dijemput oleh produsen hijab besar di Indonesia. Ya beliau orang kudus.
Seorang lelaki produsen hijab, yang terbilang kaya. Ngukurnya gampang.. Beli rumah milyaran, itu bisa cash. Tanpa kredit bank.
Banyak brand - brand hijab yang mungkin anda kenal, produksinya disini..

Nah, saya dijemput pagi itu untuk menikmati soto kudus.. Dan terjadilah obrolan ringan yang penuh makna.. Saya catat, kemudian dijadikan sumber pembelajaran.

Sambil ngobrol... Saya catat apa pola yang dia lakukan.

1. Beliau dulu orang BODOH

Beliau bercerita, dulunya dia bodoh.. Bahkan sempat ketemu dengan teman - teman sekolahnya dulu yang lebih pintar, kemudian ditanya oleh temannya "Mas, koq kamu bisa sukses seperti ini, gimana caranya?". Orang ini menjawab,
"Aku juga gak tau mas.. Wong aku aja dulunya lebih bodoh dari kamu. Aku cuma melakukan apa yang aku bisa".
Perhatikan, bukan 'bodohnya' yang ingin disoroti. Karena saya yakin, beliau orang yang cerdas. Tapi merendah..
Yang perlu dicatat adalah : Beliau hanya melakukan yang beliau bisa.
Banyak orang yang mengetahui berbagai hal, namun tak berkembang dalam hidupnya. Apa sebabnya? Merasa terlalu pintar hingga malas belajar, GENGSI dan ENGGAN ACTION. Kebanyak mikir, kebanyakan ngitung, kebanyakan GENGSI.

Bahkan Bob Sadino ( alm ), yang anda kenal beliau adalah pengusaha kaya, beliau berusaha 'mengbodoh-kan' dirinya. Artinya, gak banyak mikir, action aja. Apa yang bisa, apa yang ada, ya DO ( lakukan ).

Saya juga perhatikan kawan - kawan saat sekolah dulu.. Banyak yang lebih pintar. Karena merasa pintar, akhirnya banyak ngitung, banyak mikir, actionnya nggak, belajarnya sedikit.
Ikut seminar gak mau, workshop apa lagi, baca buku bisnis malas. Maunya kerja di perusahaan bergengsi, karena MERASA PINTAR.
Setelah sekian tahun.. Barulah sadar. Ternyata banyak kawan - kawan lama yang lebih sukses, padahal dulunya biasa saja. Tidak unggul di sekolah.

2. Kerjanya gak 'NGOYO'

Beliau juga mengatakan, dalam berbisnis memang punya target. Tapi gak dikejar - kejar, gak ngoyo. Dinikmati prosesnya, tanpa ngoyo / ngejar - ngejar / memaksakan hasilnya.
Dan ini saya sepakat. Ini dalam islam adalah ilmu 'pasrah', atau 'tawakal'. Benar - benar tugas kita hanya berikhtiar, hasilnya PASRAH. Gak ngoyo...
Jangan heran, semakin dikejar, semakin sulit. Tapi berbeda saat anda fokus di ikhtiar dan tidak ngoyo dengan hasil, malah lebih dari yang diharapkan.
Jadinya bukan anda yang kejar - kejar duit, malah sebaliknya. Harta yang ngejar - ngejar kita.
Dan dalam teorinya, saat pasrah energy anda meningkat drastis. Pada saat itulah, anda mampu maksimal.

3. Santun

Saya pelajari dari beliau, dan belajar dari banyak orang kaya. Rata - rata mereka santun dalam bersikap. Dan saya setuju, ujung - ujungnya kembali lagi soal attitude ( sikap ).
Orang kaya ( kaya beneran ), santun dalam bersikap. Gak ngomong sembarang, nulis status gak seenaknya, santun, sederhana. Guru saya sering memberi nasihat "You reap what you sow". Kamu memetik, apa yang kamu tanam.
Ya! jika anda santun, maka hal - hal baik yang akan anda tuai...
4. Kaya soal mental

Ya, ternyata kaya itu soal mental bukan saja nominal.

Mental kaya banyak memberi, tidak terlalu menggenggam harta, berpikir produktif dan manfaat.
Beda dengan sebaliknya.. Mental - mental lemah. Berfikir menggengam duit seerat - eratnnya, konsumsi sebanyak - banyaknya dan tak penting soal manfaat.

Contoh..

Jika memiliki harta 1 juta,

Orang kaya, banyak memberi, banyak berinvestasi, banyak safety dan menggunakan biaya untuk belajar, untuk belanja seperlunya, semanfaatnya.

Orang lemah, banyak belanja sedikit investasi. Bahkan merasa kurang, hingga pinjam sana pinjam sini.

Maka tak heran..

Orang - orang lemah jika tiba - tiba nomplok dapat rezeki 100 juta, bisa tiba - tiba habis dalam waktu 2 - 3 hari.

Beda degan orang kaya, 100 juta akan menjadi banyak manfaat.. Membangun bisnis, sedekah, berinvestasi, belajar, safety, dst.

Sumber Dari email Guru : Fahmi Hakim
Diubah oleh zakariaansori 16-05-2017 09:43
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan